Tuesday, April 8, 2014

Sinopsis 'Cunning Single Lady' Episode 11

Dalam sinopsis 'Cunning Single Lady' episode 10, diceritakan jika Jung Woo dimarahi oleh Jang Soo Ja gara-gara ibunya datang ke keluarga Ae Ra dan mencak-mencak. Jung Woo yang awalnya berniat meminta maaf, pulang dengan perasaan bersalah. Tak disangka, di luar dia bertemu dengan Seung Hyeon yang hendak ke rumah Ae Ra.

Sinopsis 'Cunning Single Lady' Episode 11

Setelah dimarah-marahi oleh Jang Soo Ja, Jung Woo keluar dari restoran keluarga Ae Ra dengan ngelangut. Ketika akhirnya mau mobil dan pulang, Jung Woo bertemu dengan Seung Hyeon. Dalam pertemuan itu, Seung Hyeon mau mengatakan bila dirinya menyukai Ae Ra, eks istri Jung Woo itu. Namun Jung Woo mengatakan sebaiknya Seung Hyeon tidak melakukannya.

"Kau tahu aku menyukai Ae Ra?" tanya Seung Hyeon kepada bekas guru privatnya itu. Jung Woo mengiyakan. Karena Jung Woo sudah tahu, jadi Seung Hyeon berterus terang saja sekalian bila dirinya menyukai Ae Ra. Dengan lagak yang kikuk, Jung Woo mengatakan bila Seung Hyeon tidak bisa menyukai Ae Ra.

Seung Hyeon mengernyitkan dahinya. Bagaimana mungkin tidak bisa, toh hubungan antara Jung Woo dan Ae Ra sudah selesai. Jung Woo tidak menyangka kalau wanita yang ditaksir Seung Hyeon adalah Ae Ra. Lagipula, jika itu terjadi hubungan pertemanan mereka jadi tidak bagus. "Apa hanya itu alasannya?" tanya Seung Hyeon, mencoba mengorek informasi lain. Siapa tahu Jung Woo masih menyukai Ae Ra? Tapi begitu Jung Woo mau menjelaskannya, Seung Hyeon memutongnya. Jika Jung Woo menjelaskannya itu akan lebih membuat dirinya merasa tidak nyaman.

Ketika keduanya sedang memperjelas posisi masing-masing, Ae Ra dan ibunya keluar. Keduanya mau pergi ke sauna supaya bisa tidur lebih nyenyak. Jung Woo yang mengetahui hal tersebut segera mengajak Seung Hyeon untuk bersembunyi di belakang mobilnya. Ketika Seung Hyeon ingin menunjukkan dirinya di depan Ae Ra, Jung Woo menariknya dan menyembunyikan Seung Hyeon di belakang tubuhnya. Bahkan, demi tidak ketahuan oleh Ae Ra dan ibunya, Jung Woo rela memeluk Seung Hyeon bak sepasang pasangan sejenis sedang memadu kasih.

Seperginya Ae Ra dan ibunya, Jung Woo menanyakan apa yang dibawa oleh Seung Hyeon. Dengan tenang Seung Hyeon menjelaskan jika dia membawa "hatiku". Tentu saja yang dimaksud adalah lukisan Ae Ra dan Seung Hyeon. Penasaran dengan lukisan itu, Jung Woo merebutnya dan melarikan diri secepat dia mampu. Seung Hyeon tidak bisa membiarkan hal tersebut dan langsung mengejarnya.

Ketika Seung Hyeon berada jauh tertinggal di belakangnya, Jung Woo berhenti. Napasnya terdengar tersengal-sengal. Dia kemudian merobek kertas pembungkus lukisan tersebut, dan tampaklah foto Seung Hyeon dan Ae Ra. Rasa penasaran Jung Woo, terganti oleh perasaan meremehkan. "Inikah yang kau sebut 'hatiku'?" tanya Jung Woo saat Seung Hyeon berhasil menyusulnya. Seung Hyeon mengiyakan.

Seung Hyeon kemudian mengatakan kepada Jung Woo bila kakaknya, Yeo Jin, menyukainya. Dia juga mengatakan jika Jung Woo pasti menyadari hal tersebut. Karena itu, perjelaslah posisi Jung Woo terhadap kakaknya. Jangan membuatnya sakit hati.

Seung Hyeon meletakkan lukisannya lagi di kayu penopang dan duduk di depannya. Dia terbayang-bayang ucapan Jung Woo soal alasan tidak mengizinkannya untuk menyukai Ae Ra.

Sementara itu Jung Woo juga tengah terduduk di rumah-kantornya sambil memegangi gantungan ponsel milik Ae Ra. Dia teringat beberapa kenangannya bersama Ae Ra.

Keesokan harinya, Soo Chul, kakak Ae Ra, datang menemui Jung Woo. Sepertinya, dia meminta pekerjaan kepada Jung Woo. Sebelum memutuskan, Jung Woo membahas terlebih dulu soal uang tunjangan perceraian yang sudah dimakan mantan kakaknya iparnya itu. Namun akhirnya Jung Woo setuju untuk memasukkan Soo Chul ke perusahaannya, dengan catatan kakak Ae Ra menutup rapat mulutnya soal pertemuan rahasia mereka saat ini.

Di lain pihak Ae Ra yang sedang bersama Seung Hyeon keceplosan bicara jika dirinya mau keluar kantor. Mendengar pernyataan tersebut membuat Seung Hyeon terkejut. "Apa karena aku?" tanya Seung Hyeon. Ae Ra berkata tidak. Bukan disebabkan gara-gara sikap Seung Hyeon kepada Ae Ra, yang belakangan ternyata didasari atas cinta. Seung Hyeon menebak pasti gara-gara CEO Jung Woo. Ae Ra sempat terkejut dengan perkataan itu, namun menutupinya kembali dan mengatakan bila keinginannya keluar bukan karena hal tersebut. Tapi karena ada sesuatu yang lain.

Seung Hyeon kemudian mengatakan bahwa dirinya baru saja memutuskan untuk terus bekerja di perusahaan. Sambil bercanda, Ae Ra bertanya apa Seung Hyeon bekerja di sini gara-gara dirinya. Di luar dugaan Ae Ra, ternyata apa yang dipikirkannya benar. Seung Hyeon menyatakan bila dirinya bekerja di perusahaan D&T gara-gara ingin melihat Ae Ra terus. Ae Ra sebenarnya tidak menyukai hal tersebut. Namun Ae Ra bertanya mengapa Seung Hyeon menyukai dirinya? "Tidak ada alasan khusus. Aku menyukaimu begitu saja," jawab Seung Hyeon. Ya, apakah cinta membutuhkan penjelasan?

Di parkiran, Soo Chul pamit kepada Jung Woo. Di saat bersamaan, Seung Hyeon yang sedang jalan bareng dengan Ae Ra muncul. Ae Ra segera keluar dari mobil yang ditumpanginya dan menuju ke kakaknya. "Sedang apa kau di sini?" tanya Ae Ra. Kakaknya kemudian menjelaskan panjang lebar. Di saat seperti itu, Jung Woo melihat sopir yang memberi Ae Ra tumpangan adalah Seung Hyeon. Dia pun segera menghampiri Seung Hyeon dan menyuruhnya keluar. Di sana, dua orang pria itu berusaha memperlihatkan kekuatannya, bahwa salah satu di antara mereka jauh lebih kuat dibandingkan lainnya. Ae Ra bertanya kepada mereka berdua apa yang sedang dilakukan. Seung Hyeon menjelaskan jika Jung Woo ingin adu kekuatan dengannya. Ae Ra menganggap hal ini lelucon, namun tidak dengan Soo Chul yang mengajukan diri untuk menjadi wasit.

Jung Woo dan Seung Hyeon pun adu kekuatan fisik. Kedua-duanya dimenangkan oleh Jung Woo. Namun Ae Ra sepertinya sudah tidak peduli soal itu. Dia kemudian pergi bersama Seung Hyeon, sebab banyak pekerjaan yang harus mereka selesaikan. Seung Hyeon meledek Jung Woo. Jung Woo merasa dirinya dipecundangi bocah kecil.

Jung Woo akhirnya menghampiri Ae Ra yang masih sibuk bekerja sampai larut malam. Padahal sebelumnya, dia meminta Ae Ra untuk mengambil gantungan ponsel. Ketika gantungan ponsel tersebut dikembalikan Ae Ra hanya mengucapkan terima kasih. Saat Jung Woo mau pergi pun, Ae Ra hanya manggut-manggut tanpa ekspresi lebih. Jung Woo jadi berjalan ragu-ragu dan dia mencoba untuk melihat benda-benda di meja kerja karyawan lainnya sambil meminta Ae Ra untuk tidak terganggu dengan kehadirannya. Di saat itu, Ae Ra berteriak panik dan mengatakan bahwa filenya hilang. Dengan sigap, Jung Woo segera datang ke meja Ae Ra dan beberapa menit kemudian... tada... file Ae Ra berhasil dibuka kembali. Jung Woo kemudian membaca file proposal yang sedang dikerjakan Ae Ra, kemudian menertawakannya. Ae Ra merengut pekerjaannya diremehkan. Sebab, gitu-gitu juga hasil pemikirannya yang berat. Entah merasa kasihan atau tanggung jawab, Jung Woo memperbaikinya. Ae Ra memperhatikan sikap Jung Woo dan tersenyum.

Keesokan paginya, ketika Jung Woo naik lift kaca, Ae Ra dan Seung Hyeon sedang ngobrol bersama. Keduanya tertawa-tawa sambil minum es bersama. Mengetahui hal tersebut, Jung Woo mencari akal supaya dapat menemui Ae Ra. Dia kemudian meminta anak buahnya untuk membuat simulasi penanganan teroris pada pukul 2.

Ae Ra sedang berada di ruang gudang, ketika simulasi penanganan teroris dilakukan. Karena tidak tahu apa-apa, Ae Ra bingung waktu petugas menjelaskan ada sekelompok teroris tengah menyerbu gedung perusahaan mereka. Di tengah-tengah kebingungannya, sebuah tangan menyekap mulutnya. Tangan itu berasal dari tangan Jung Woo ternyata, yang kemudian membawanya ke ruang mesin-mesin. Dan meminta Ae Ra tetap bersembunyi, sebab dia melihat teroris lewat (Seung Hyeon). Selama beberapa waktu Ae Ra terbengong-bengong waktu Jung Woo memintanya untuk bersembunyi. Tapi begitu petugas menyatakan bahwa simulasi penanganan teroris sudah selesai dilakukan Ae Ra jadi marah kepada Jung Woo. Jung Woo mencoba menjelaskannya dengan kikuk - mungkin tidak menyangka simulasi penanganan teroris sudah selesai.

Keesokannya, Jung Woo merasa bila perutnya sakit. Sekretaris Gil meledeknya apa sakit perut Jung Woo itu disebabkan oleh Na Ae Ra. Jung Woo marah. Namun Sekretaris Gil cuek bebek dan terus mengoceh. Bahkan, dia mengatakan jika sakit perut yang diderita Jung Woo itu dinamakan sakit perut cinta.

Kam Jung Won yang melihat Jung Woo sakit terlihat khawatir.

Di rumah kantornya, Jung Woo curhat kepada Sekretaris Gil yang tidak mempedulikannya lagi. Padahal sekarang dia sedang sakit perut. Sekretaris Gil bilang jangan salah dan menjelaskan jika kemarin waktu di rumah sakit, Ae Ra-lah yang menunggu Jung Woo semalaman. Yeo Jin baru datang keesokan paginya. Jung Woo kaget, sebab disangkanya yang menungguinya adalah Yeo Jin.

Kam Jung Won datang ke rumah-kantor Jung Woo dan memasakkan bubur wijen untuk Jung Woo. Karena tidak bisa, Kam Jung menghubungi Ae Ra untuk memasakkan bubur wijen untuk CEO Jung Woo. Awalnya Ae Ra tidak mau karena pekerjaannya masih banyak, tapi karena diperintahkan HARUS, mau tidak mau Ae Ra menurutinya.

Saat Ae Ra sedang menyuruh Jung Woo untuk makan bubur wijen buatannya. Tiba-tiba terdengar suara bel. Jung Woo membukanya dan terkejut ketika dilihatnya itu adalah Seung Hyeon yang membawakannya bubur wijen.

Karena semua, keberduaan Jung Woo dan Ae Ra sengaja diganggu Seung Hyeon, Jung Woo meminta Seung Hyeon untuk tidak duduk dekat-dekat mantan istrinya. Keduanya lantas bertengkar soal siapa yang patut untuk duduk di sebelah Ae Ra. Di saat bersamaan Ae Ra mendapat telpon jika tempat tinggal Min Young terbakar. Ae Ra pun pamitan kepada mereka berdua. Menyusul kemudian Seung Hyeon. Di depan, rupanya mereka semua bertemu dengan Yeo Jin yang mampir ke tempat Jung Woo. Jung Woo melihat semua itu dengan perasaan aduh-kenapa-berbarengan-sih!

Seung Hyeon dan Ae Ra pamitan kepada Yeo Jin.

Sesampainya di rumah Min Young, Ae Ra menemukan rumah sudah dalam keadaan terbakar. Dia memarahi Soo Chul yang merepotkan saja berada di sana. Seung Hyeon kemudian memberi tempat tinggal sementara untuk Ae Ra.

Di sisi lain, Yeo Jin mengungkapkan jika dirinya sudah mengetahui hubungan antara Ae Ra dengan Jung Woo. Yeo Jin berterima kasih karena Jung Woo mencoba menutupi hal tersebut darinya. Soalnya, jika Jung Woo bercerita padanya tanpa berpikir apa-apa, itu sama saja seperti menganggap dirinya bukan wanita. Yeo Jin juga meminta kesempatan untuk menjadi pacar Jung Woo.

Di saat bersamaan, di tempat lain, Seung Hyeon, juga mengatakan Ae Ra bahwa dirinya tidak mau bertepuk sebelah tangan.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih telah membaca blog saya