Choi Kang Ju datang untuk membangunkan Doo Rim-Kyung. Tepat saat itu, Doo Rim-Kyung bergumam memanggil neneknya. Akhirnya Kang Ju menggoyang-goyang badan Doo Rim-Kyung sampai akhirnya Doo Rim-Kyung membuka mata. Begitu bangun, Doo Rim-Kyung terkejut melihat ada Kang Ju, lalu bertanya sedang apa Kang Ju disini? Kang Ju menjawab tentu saja dia disini untuk membangunkan Doo Rim-Kyung. Doo Rim-Kyung protes dengan bilang kenapa ga langsung membangunkan dia tapi malah mempelototinya saat tidur? “Kau punya niat jelek kan?”
“Apa? Niat jelek katamu? Menurutmu apa ada di dunia ini seorang pria yang mau mempelototi gadis yang sedang tidur sambil ngorok?”
“Ngorok? Aku? Mana mungkin”
“Ngorokmu keras sekali.”
Doo Rim-Kyung jadi malu begitu dibilang sedang ngorok. Diapun beralasan kalau dia sedang lelah makanya dia ngorok,
Ritual penghormatan leluhur pun dilaksanakan, dimulai dari yang lebih tua dulu. Begitu acara ritual selesai, Doo Rim-Kyung membantu membersihkan dupa dan alat-alat lainnya. Dia sendirian saja. Tiba-tiba lampu ruangan itu berkedip-kedip seolah akan mati.
Akhirnya lampu pun padam, membuat Doo Rim-Kyung kaget dan sedikit takut. Pelan-pelan dia mengambil korek dan mencoba untuk menyalakannya. Tepat saat sinar api dari korek menyala, wajah yang muncul di depannya adalah wajah Kang Ju yang membuatnya kaget. Korek api yang dipegangnya pun terlempar.
Kemudian tiba-tiba lampu hidup, dan posisi Doo Rim-Kyung ada diatas Kang Ju. Dimana batang korek sudah berhamburan, bahkan ada satu yang nyelip di mulut Kang Ju. (LOL)
Belum sempat keduanya bangun dan duduk, masuklah Ru Mi yang jelas syok melihat keintiman Kang Ju dengan Doo Rim-Kyung. Dia cemburu dan sangat terluka.
Sebenarnya saat Ru Mi datang, Kang Ju langsung melempar tubuh Doo Rim-Kyung kesamping dan menatap Ru Mi dalam diam, tapi entah mengapa Kang Ju memilih tak mengejar Ru Mi yang pergi dengan perasaan kecewa. Kang Ju memilih diam ditempat itu dan langsung menyalahkan Doo Rim-Kyung. Dia bertanya Doo Rim-Kyung pasti sengaja kan melakukan hal tadi padanya.
Doo Rim-Kyung masih dengan posisi telentang akibat Kang Ju melempar tubuhnya ke samping tadi, langsung bangun dan tak terima dengan tuduhan Kang Ju padanya.
“Kau tahu Ru Mi ada disini, jadi kau sengaja melakukannya. Iya kan?”
Batang korek api masih terselip satu di mulut Kang Ju.
“Apa katamu? Jelas-jelas kau yang muncul tiba-tiba dan mengagetkanku. Malah menyalahkan aku.”
Kang Ju malas berdebat dan memilih meninggalkan Doo Rim-Kyung yang jadi kesal. Doo Rim pun membereskan batang korek api yang tercecer di lantai.
Tiba-tiba kamera beralih pada sebuah gambar di atas meja ritual tadi dan menyorot wajah seorang wanita. Seorang wanita yang sepertinya mirip dengan si hantu yang sesekali muncul. Entahlah.
Ma Jae Ran masuk ke kamar putrinya, dan mengambil bantal Yi Kyung. Dia mengeluarkan sebuah jimat yang tersimpan di dalam bantal. Dengan wajah sedih, Jae Ran menatap jimat itu. Seolah dia teringat akan putri kesayangannya.
Masuklah Yi Hyun yang bertanya pada ibunya sedang apa ibunya disini? Jae Ran hanya bilang kalau dia kecewa dengan Yi Kyung yang malah menghilang dan dia ga tahu sedang apa Yi Kyung sekarang. Makan juga pasti ga teratur.
Yi Hyun kemudian melihat jimat yang sedang dipegang ibunya membuat Yi Hyun bertanya jimat apa itu?
Ibu menjelaskan kalau ini jimat yang kata peramal bisa membuat hubungan pria dan wanita jadi harmonis setelah menikah.
Ternyata Choi Kang Ju menemui Ru Mi, dan kini mereka sedang bersama. Kang Ju duduk membelakangi Ru Mi yang bertanya apa benar Kang Ju Oppa akan menikah dengan Yi Kyung? Kang Ju menjawab kalau Yi Kyung adalah pilihan keluarganya. Ru Mi kembali bertanya, jika itu pilihan keluarga mengapa harus Yi Kyung? Mengapa bukan wanita lain?
Ru Mi hampir menangis, dan meminta agar Kang Ju tidak melakukan pernikahan dimana Kang Ju ga mencintai calon mempelai wanita.
“Apa itu cinta? Apa menurutmu hal-hal seperti itu ada?”
Ru Mi memaksa agar Kang Ju tidak melakukannya. Kang Ju kesal dan membentak Ru Mi lalu berkata kalau Ru Mi sudah keterlaluan. Kang Ju pun bilang agar Ru Mi ga usah pura-pura mengerti dirinya, padahal sejatinya Ru Mi sama sekali ga mengerti.
Ru Mi terluka dan bertanya apa Kang Ju lupa sudah berapa lama dia setia berada di sisi Kang Ju?
Dengan sinis Kang Ju menjawab “Memangnya aku yang memintamu untuk ada disisiku?”
Ru Mi masih saja mempermasalahkan kenapa harus Yi Kyung dan bukan dia, jika memang siapapun wanita yang dinikahi Kang Ju bukan masalah. Apa menurut Kang Ju dia tak cocok jadi mempelai Kang Ju? Air mata mulai menetes di pipi Ru Mi. Dia sambil menangis bertanya apa Kang Ju ga tahu bagaimana perasaannya jika melihat Kang Ju dan Yi Kyung bersama?
Kang Ju tak tahan dan akan pergi, tapi Ru Mi langsung memeluk tubuh Kang Ju dari belakang. Dia berkata kalau dia ga bisa seperti ini. Terlihat betapa Ru Mi sangat mencintai Kang Ju. Ru Mi pun menangis di punggung Kang Ju.
Tanpa sadar Kang Ju menoleh kesamping dan melihat Doo Rim-Kyung sedang melihatnya di balik pohon. Doo Rim-Kyung yang ketahuan langsung berlari pergi.
Ru Mi yang melihat ekspresi Kang Ju berbeda merasa sangat kecewa, dan bertanya kenapa Kang Ju harus memperlihatkan wajah seperti itu di depannya? Siapa itu Jang Yi Kyung yang bisa membuat Kang Ju seperti ini?
Kang Ju marah, dan meminta agar Ru Mi hati-hati saat bicara.
“Ku ingatkan kau, jangan pernah bicara sembarang tentangnya..!!!”
Doo Rim berlari dan berhenti di suatu tempat. Dia menggerutu kesal begitu mengetahui seperti apa hubungan Ru Mi dan Kang Ju. “Lee Ru Mi itu, jika ditambah ekor, pasti jadi rubah betina.”
Doo Rim-Kyung berdiri di depan sebuah tempat yang mana tempat ini adalah tempat yang sering dikunjungi Kang Ju, tapi takut dikunjungi Ahjumma Ahn.
Doo Rim memutuskan masuk kesana, dan tanpa disadari Doo Rim sang hantu muncul sedang mengintip. Hantu itu terlihat tersenyum tanda dia senang Doo Rim datang ke tempat ini.
Lalu, datanglah Kang Ju yang melihat kesibukan Doo Rim-Kyung. Dia bertanya ngapain Doo Rim-Kyung disana?Ternyata Doo Rim-Kyung sedang menyelamatkan seekor kucing, ada dua kucing tapi yang satu mati.
Doo Rim-Kyung memasang wajah sedih ketika induk kucing yang dia temukan sudah tak bernyawa, Doo Rim-Kyung pun menyuruh Kang Ju untuk menggali tanah dan menguburkan induk kucing ini.
Kang Ju kesal dan bertanya apa sekarang Doo Rim-Kyung menyuruhnya untuk nyangku? Doo Rim-Kyung menjawab santai, lalu apa Kang Ju ga bisa nyangkul? Kang Ju mengingatkan Doo Rim-Kyung kalau dia adalah penerus Taeyang Grup.
Doo Rim-Kyung menatap heran, dan bertanya lalu apa hubungannya dengan nyangkul?
“Apa seorang penerus Taeyang Grup, ga boleh memegang cangkul dan menggali lubang?”
Akhirnya Choi Kang Ju pun mau macul atas suruhan Doo Rim-Kyung. Tapi ternyata Kang Ju ga kuat. Membuat Doo Rim-Kyung kesal, dan menyuruh Kang Ju menggendong kucing yang dipegangnya, karena dia yang akan menggali lubang. Sambil nyangkul Doo Rim-Kyung menyindiri Kang Ju yang sebagai seorang cowok tapi ga tahu sama sekali cara menyangkul.
“Benar juga, tangan sepertimu mana pernah dipake kerja? Dipakenya cuma untuk makan, menulis dan lap pantat”
“Apa katamu? Lap pantat?”
Setelah selesai mengubur induk kucing yang mati. Doo Rim-Kyung langsung mengambil kucing yang sedang ada dalam gendongan Kang Ju. Sambil mengelus-elus si kucing, Doo Rim-Kyung berkata kalau dia akan menjadi ibu bagi kucing ini.
Myung Hee dan suaminya sedang ada berdua. Disana mereka membicarakan rencana pernikahan Kang Ju dan Yi Kyung. Disela-sela pembicaraan itu, Myung Hee bertanya apa sampai sekarang Il Doo masih menyalahkan dia atas kematian cinta pertama Il Doo?
Il Doo menjawab itu kan hanya masa lalu. Myung Hee berkata tapi masa lalu itu bisa saja menimpa Kang Ju. Il Doo kesal, dan langsung menaruh cangkirnya ke atas meja dengan keras. Dia berkata geram kalau itu cuma omong kosong saja. Jangan sampai rumor tak benar itu mengacaukan pikiran anak-anak dan pernikahan yang mungkin sebentar lagi akan mereka langsungkan.
Myung Hee pun hanya mampu terdiam. Dia menghela nafasnya.
Myung Hee membuka sebuah laci, dimana dia mengeluarkan sebuah kotak yang berisi sepatu berwarna merah di dalamnya. Sepatu pengantin pertama keluarga Taeyang yang akhirnya meninggal sebelum sempat melakukan malam pertama. Sepertinya Myung Hee ada hubungan dekat dengan pemilik sepatu itu. Atau mungkin dia hanya teringat saja akan rumor tersebut.
Kang Ju mengantarkan Doo Rim-Kyung sampai ke rumah, selama perjalanan Doo Rim-Kyung ternyata tidur, dan begitu sampai, Kang Ju membangunkan Doo Rim-Kyung lalu menyuruh Doo Rim-Kyung untuk membersihkan dulu ilernya Doo Rim-Kyung. Doo Rim-Kyung pun reflek membersihkan sudut bibirnya.
Kang Ju berkata sepertinya Doo Rim-Kyung sudah sangat berniat untuk jadi boneka. Doo Rim-Kyung memasang wajah bingung karena dia ga mengerti apa maksud Kang Ju, tapi tiba-tiba dia terkaget karena kucing yang dibawanya malah pipis. Kang Ju jelas jadi kesal karena Doo Rim-Kyung malah lebih memperhatikan kucing daripada apa yang dia katakan. Karena kesal Kang Ju langsung menyuruh Doo Rim-Kyung keluar. Dia ga mau kursi mobilnya rusak karena dikencingi kucing.
Sesampainya di rumah, Yi Hyun langsung memberitahu Doo Rim kalau Yi Kyung itu alergi pada kucing atau anjing. Apa Doo Rim ga baca list yang dia berikan? Apa tadi Kang Ju juga tahu? Jika setelah Yi Kyung kembali, dan Yi Kyung berbeda sikap dengan Doo Rim, bukankah itu akan membuat curiga? Doo Rim pun menyesal, dan meminta maaf.
“Kau bukan Na Doo Rim tapi Jang Yi Kyung, kau harus ingat itu.”
Pagi ini Myung Hee heran karena mendapati suaminya tak ada saat dia membawakan sarapan. Dia seolah berfikir kemana sebenarnya sang suami pergi.
Ternyata Il Doo ada di sebuah tempat dimana disana ada sebuah danau, dan Il Doo berdiri di tepinya. Tiba-tiba dia membayangkan sanga cinta pertama dengan gaun pengantin dan terlihat sangat cantik. Saat berbalik akan pergi, Il Doo terkejut karena ada pria tua di depannya, dan dia kenal dengan pria tua itu terlihat karena Il Doo memberi salam hormat pada sang pria tua.
Hari ini adalah hari dimana acara interview dengan Kang Ju dilakukan. Doo Rim sudah siap dan langsung ke tempat acara. Disana Kang Ju sudah datang. Dia melihat gelang yang ada di lengan Doo Rim-Kyung, dan terlihat tak suka. Kang Ju menyuruh agar Doo Rim-Kyung tidak memakai gelang itu, karena kalung dileher Doo Rim-Kyung lah yang harus menonjol.
Doo Rim-Kyung ga mau, dan memilih menyembunyikan gelangnya saja dibalik blazer yang dia kenakan.
Tiba-tiba datang seorang Ahjumma, yang langsung meneriaki Kang Ju.
“Hei Choi Kang Ju..dasar kau tidak punya hati dan perasaan.”
Semua kaget termasuk Ru Mi. Mereka ga mengerti kenapa Ahjumma itu melakukan hal yang tak seharusnya.
Lalu sang ahjumma, mengeluarkan sesuatu dari kantong plastic yang dibawanya, dan ternyata itu sebuah tomat. Dengan tanpa basa-basi si Ahjumma langsung melemparkan tomat itu kearah Kang Ju.
Semua jelas kaget, terlebih saat tomat melayang akan mendekati kepala Kang Ju. Doo Rim-Kyung yang melihat hal itu segera berdiri di depan Kang Ju, dan mengorbankan dirinya untuk terkena lemparan tomat.
Saat Doo Rim-Kyung menatap Kang Ju dengan wajah belepotan tomat, Kang Ju malah melihat Doo Rim-Kyung dengan raut wajah tak suka. Dia bukannya berterima kasih karena terhindar dari lemparan tomat itu, tapi malah seolah tak suka melihat wajah dan baju Doo Rim-Kyung belepotan.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca blog saya