Na Doo Rim sudah sampai di rumah Yi Hyun, dia menyetujui kesepakatan ini, kalau dia akan menjadi Jang Yi Kyung untuk menghadiri pertemuan keluarga dengan Choi Kang Ju.
Doo Rim begitu takjub melihat rumah Yi Hyun yang mewah dan besar.
Ma Jae Ran yang memang sudah menunggu kedatangan Doo Rim terkejut begitu melihat wajah Doo Rim yang memang mirip dengan putrinya. Bahkan sangat mirip.
Doo Rim pun memberi salam hormat pada Nyonya Ma.
Jae Ran menyuruh Doo Rim untuk beristiraht, karena Doo Rim pasti lelah.
Yi Hyun menemani Do Rim untuk menunjukkan dimana kamar Doo Rim, begitu Doo Rim dan Yi Hyun pergi, Jae Ran bergumam kalau satu rintangan sudah terlewati, tapi timbul lagi rintangan lainnya.
“Walaupun wajah mereka mirip, tapi apa yang harus aku lakukan dengan gaya kampungannya?”
Selesai mengantar Doo Rim ke kamarnya, Yi Hyun dan ibu saling berbicara. Jae Ran berkata kalau dia sangat heran, bagaimana bisa Doo Rim dan Ji Kyung memiliki wajah yang begitu mirip. Jangan-jangan suaminya dulu memikili wanita lain. Yi Hyun langsung menyela dan menjelaskan kalau dia sudah menyelidiki latar belakang Doo Rim, dan Doo Rim sama sekali ga ada sangkut pautnya dengan keluarga mereka. Jae Ran pun mengangguk tanda dia mengerti dan berkata kalau ini adalah keuntungan untuk keluarga mereka dengan adanya Doo Rim.
Na Doo Rim baru saja selesai bebersih. Dia penasaran dan akhirnya mengendap-endap ke kamar Yi Kyung untuk mengetahui seperti apa sebenarnya Jang Yi Kyung? Benarkah Yi Kyung sangat mirip dengannya?
begitu sampai di kamar Yi Kyung, dan sudah menghidupkan lampu, dia terpana mengetahui kamar Yi Kyung benar-benar seperti kamar untuk tuan putri.
Doo Rim semakin terkejut, saat melihat foto Yi Kyung yang memang mirip dirinya. Seolah mereka pinang dibelah dua. Doo Rim kemudian berguman, walaupun mirip tapi tetap terlihat berbeda.
Doo Rim menatap meja rias Yi Kyung yang menurut Doo Rim benar-benar terlihat seperti toko kosmetik, karena banyak kosmetik berjajar diatasnya. Kemudian mata Doo Rim menatap pada sebuah kapas warna-warni yang Doo Rim kira adalah gulali atau arum manis.
Doo Rim mengambil kapas itu dan bergumam kalau dia hanya makan satu pasti ga akan ketahuan, diapun memasukkan kapas itu ke dalam mulutya, untuk mencicipi seberapa manisnya gulali atau arum manis ini. Begitu sampai di mulutnya, Doo Rim merasa ini aneh sekali, biasanya gulali atau arum manis akan mudah dikunyah dan mudah ditelan, tapi kenapa yang ini beda. Doo Rim dengan sekuat tenaga menelan kapas itu, dan akhirnya terbatuk.
Yi Hyun datang dan Doo Rim tanpa sengaja menyemburkan kapas yang akhirnya berhasil dia keluarkan kearah Yi Hyun. Yi Hyun bertanya heran, ngapain Doo Rim disini?
*LOL
Yi Hyun langsung memarahi Doo Rim, dia berkata kalau ini adalah kamar Yi Kyung, dan seharusnya Doo Rim ga boleh masuk atau menyentuh barang-barangnya Yi Kyung.
Doo Rim pun meminta maaf dan menjawab kalau lain kali dia akan hati-hati.
Hari ini, jadwal Doo Rim adalah ke salon, dia di make up oleh penata rias karena sepertinya hari ini adalah acara makan bersama keluarga Kang Ju. Doo Rim tercengang menatap wajahnya yang terlihat sangat cantik setelah di dandani.
Setelah itu, Doo Rim melakukan pijat tangan. Dia merasa gelang keberuntungannya sedikit menganggu sehingga dia melepas gelang itu, dan menaruh di dalam saku jaektnya.
Setelah ritual kecantikan usai, Doo Rim berniat segera menemui Yi Hyun di lobi, dia sudah keluar dari lift tepat saat Yi Hyun menelponnya. Doo Rim mengambil ponsel di saku jaketnya, dan tanpa sadar menjatuhkan gelang keberuntungan yang dia simpan tadi. Doo Rim memberitahu Yi Hyun kalau dia baru saja selesai, dan segera akan menemui Yi Hyun. Setelah telepon usai, tiga orang wanita lewat di depan Doo Rim, dan menyenggol Doo Rim, sehingga gelang keberuntungan Doo Rim pun jadi berpindah dan bersembunyi di bawah pot. Doo Rim belum menyadari gelangnya yang hilang, dia menatap pra wanita itu dengan kesal. Apa orang-orang Seoul semua bersikap seperti ini? Suka seenaknya?
Doo Rim akhirnya tahu gelangnya hilang dan berfikir kalau gelang keberuntungannya pasti ketinggalan di salon sehingga Doo Rim memutuskan kembali ke salon.
Di lobi, Yi Hyun menunggu Doo Rim, dia terkejut saat Kang Ju menyapanya. Yi Hyun bertanya kenapa Kang Ju ada disini? Kang Ju menjelaskan kalau iklan Dept. Storenya diadakan di tempat ini.
Yi Hyun sedikit cemas karena Doo Rim juga ada di tempat ini, bagaimana jika Kang Ju bertemu Doo Rim, atau sebaliknya.
Tepat ketika Kang Ju sampai di depan lift, Doo Rim sudah melangkah masuk dan pintu lift pun sudah menutup. Kang Ju tak melihat bahwa di dalam lift ada wajah yang dikenalnya. Sementara Doo Rim, yang memang sedang bingung memikirkan dimana gelang keberuntungannya sehingga tak menyadari hal lain.
Tiba-tiba ketika Kang Ju sedang menunggu lift, ranting-ranting di pohon hiasan bergoyang, Kang Ju menatap dengan heran. Lalu secara ajaib, tanpa dorongan siapapun, gelang keberuntungan Na Doo Rim yang bersembunyi di bawah pot bergerak sendiri mendekati kaki Kang Ju. Seolah Kang Ju adalah magnet, membuat gelang itu tertarik mendekat.
Kang Ju tak menyadarinya.
Ketika gelang keberuntungan Doo Rim sudah sampai tepat di bawah kaki Kang Ju, Kang Ju pun menengok ke bawah, dan mengambil gelang itu lalu menatap dengan pandangan heran. Diapun langsung menaruh gelang tersebut di salah satu ranting pohon hiasan.
Na Doo Rim pasrah akan gelangnya yang hilang, karena dia akhirnya turun tanpa membawa kembali gelang keberuntungannya. Saat itu Kang Ju juga sudah masuk ke dalam lift, dan mereka masih belum berjodoh untuk bertemu di tempat ini.
Saat kaki Doo Rim melewati pohon hiasan itu, dia tercengang karena gelang keberuntungannya tergantung disana. Doo Rim tentu senang dan langsung mengambil gelang miliknya tersebut. Senyum lebar menghiasi wajahnya. Dia bergumam, walaupun dia ga tahu siapa yang menaruh gelangnya di ranting ini, tapi dia berterima kasih sekali. “Pintar juga ya orang ini…” ucap Doo Rim di sela-sela senyumannya.
Yi Hyun akhirnya menyusul ke tempat Doo Rim, dia bertemu Doo Rim dan bertanya kesal kenapa Doo Rim ga menjawab teleponnya? Apa Doo Rim ketemu Kang Ju tadi? Doo Rim bingung dan menjawab tidak. Dia kemudian meminta maaf kalau Yi Hyun jadi lama menunggunya, itu karena dia tadi balik lagi ke salon untuk mencari gelang keberuntungannya ini.
Sambil menunjukkan gelang tersebut, Doo Rim berkata “Gelang ini sangat berharga bagiku.”
setibanya di rumah, Doo Rim memulai pelajaran pertamanya agar bisa sukses saat menjadi Jang Yi Kyung. Kini dia sedang mendengar Yi Hyun menjelaskan tentang jenis-jenis gelas dan kegunaannya. Mana gelas untuk sampanye, dan mana gelas yang digunakan untuk air putih biasa. Semua memiliki bentuk yang berbeda. (Udah minum pake mangkok aja daaah…mau minum aja kok ribet..Hihihi)
Doo Rim pun memasang wajah bingung dengan perbedaan fungsi gelas yang di jelaskan Yi Hyun padanya. “Huh…aku tak bisa membedakannya.”
Setelah itu, Yi Hyun menunjukkan anggota inti keluarga Kang Ju. Mulai dari ibu Kang Ju, bapak Kang Ju, dan juga adiknya Kang Ju. Doo Rim langsung mengenal adik Kang Ju, yang bernama Kang In, karena dia adalah salah satu penggemar Grup Band Monster.
Dengan penuh senyum, Doo Rim bertanya apa nanti Kang In juga akan ikut di pertemuan keluarga?
Yi Hyun ga menjawab dia kemudian bilang, kalau Doo Rim hanya butuh menghafal wajah-wajah ini, karena ini adalah keluarga dekat Kang Ju. Doo Rim mengangguk tanda mengerti.
Doo Rim juga meminta agar Yi Hyun ga menggunakan bahasa resmi saat bersamanya, karena nanti kalau Kang Ju tahu bisa bahaya. Yi Hyun pun setuju.
Ma Jae Ran, Yi Hyun dan Doo Rim sudah sampai di tempat acara. Sebelum masuk Doo Rim meminta ijin ke kamar mandi sebentar. sesampainya di kamar mandi, Doo Rim yang selesai dengan urusannya di toilet berniat mencuci tangan di wastafel.
Lalu, mata Doo Rim beralih pada sosok wanita disampinya. Dia menatap wanita tersebut yang sedang asik membubuhkan lipstick merah di bibirnya. Wanita itu tak tahu kalau Doo Rim sedang memperhatikannya.
Doo Rim neyeletuk kalau warna lipstick wanita itu merah sekali. Si wanita yang tak lain dan tak bukan adalah Kim Bong Seok tak mengenal wajah Doo Rim yang sudah terkena make up. Dia bahkan bertanya “Siapa anda?”
“Bagus sekali..melarikan uang arisan pasti rasanya mantap ya..?” geram Doo Rim sambil menyingsikan lengan bajunya.
Bong Seok tak percaya ini Doo Rim, tapi dia reflek langsung kabur dan Doo Rim tentu mengejarnya.
Di tempat acara, ternyata keluarga Choi sudah datang. Ma Jae Ran minta maaf karena dia terlambat. Il Do menjawab bahwa dia dan keluarga juga baru saja sampai. Myung Hee langsung menanyakan dimana Yi Kyung. Jae Ran menjawab kalau Yi Kyung lagi ke kamar mandi. Jae Ran menyuruh putranya untuk menyusul Yi Kyung, tapi Kang Ju melarang. Kang Ju berkata biar dia saja yang mencari Yi Kyung.
Kim Bong Seok lari menghindari kejaran Doo Rim, sementara Doo Rim terus mempercepat langkahnya. sampai akhirnya Doo Rim berhasil menangkap Bong Seok. Kini mereka sedang bergulat satu sama lain, dengan kursi yang besar menutupi tubuh mereka.
Choi Kang Ju mendengar suara ribut-ribut itu dan menatap penuh tanya ada apa di balik kursi tersebut. Sementara Doo Rim berhasil mengambil dompet Bong Seok yang sudah kalah melawan Doo Rim. Kang Ju berjalan mendekat, dan semakin dekat. Tapi tiba-tiba langkah Kang Ju terhenti karena mendengar suara Kang In memanggil namanya.
Mendengar ada yang menyebut nama Kang Ju, membuat Doo Rim kaget.
Doo Rim pun mengintip di sela-sela celah kursi untuk memastikan benarkah itu Kang Ju. Dan ternyata memang benar. Karena takut ketahuan oleh Kang Ju, maka Doo Rim melepaskan Bong Seok yang langsung tersenyum senang. Kang In sedang membujuk kakaknya agar tidak menyewa model lain untuk iklan Dept. Store, tapi Kang Ju menolak. Dia berkata kalau dia sudah menandatangani kontrak itu. Jadi sudah ga bisa dibatalkan.
Setelah Kang In pergi, Kang Ju kembali dengan rasa penasarannya. Dia berjalan perlahan mendekati kursi itu untuk melihat ada apa sebenarnya. Sementara Doo Rim sedang mencoba bersikap elegan agar nanti saat Kang Ju datang dia sudah siap dengan penyamarannya.
Begitu wajah Kang Ju terlihat, Doo Rim-Kyung langsung tersenyum manis. (Mulai sekarang selama Doo Rim masih jadi Yi Kyung, maka aku tulis Doo Rim-Kyung, kecuali yang sudah tahu mereka berbeda yaaa…^^)
Choi Kang Ju yang tahu itu tunangannya langsung bertanya kenapa Doo Rim-Kyung ga datang saat dia meresmikan Dept. storenya? Lalu sekarang kembali? Apa sekarang Doo Rim-Kyung baru sadar kalau kerugian yang di derita keluara Doo Rim-Kyung semakin besar jika pernikahan ini gagal?
Doo Rim-Kyung dengan gaya elegan walau terkesan aneh meminta maaf telah membuat Kang Ju khawatir. Kang Ju dengan cuek menjawab kalau yang khawatir bukan dia tapi ibu Doo Rim-Kyung dan juga Yi Hyun.
Kini, Kang Ju dan Doo Rim-Kyung sama-sama melangkah akan memasuki ruang dimana acara makan berlangsung. Sebelum masuk, Kang Ju memperingatkan agar Yi Kyung ga melakukan kesalahan lagi. “Jika kau merasa belum siap mental ada di posisi itu, maka menyerah saja sekarang, karena masih banyak wanita yang mau menempati posisi itu.”
Doo Rim kesal mendengarnya dan bergumam dalam hati “Dasar..kepedean banget sih jadi orang. Kata-katanya juga ga berperasaan. ”
Kang Ju dengan tegas meminta Doo Rim-Kyung menajwab sekarang. Siap atau ga Doo Rim-Kyung dengan posisi ini? Doo Rim-Kyung hanya menjawab kalau para orang tua sudah menunggu di dalam, jadi sebaiknya mereka segera masuk. Kalimat itu adalah pertanda bahwa Doo Rim-Kyung ga akan menyerah. Lebih tepatnya karena dia menjadi Yi Kyung, maka tentu Yi Kyung akan terus melanjutkan pertunangan dan perjodohan ini.
Ketika kaki Doo Rim mulai melangkah, tanpa sadar high heelsnya terpeleset, membuat diapun akan jatuh. Tapi Kang Ju langsung menangkap tubuh Doo Rim-Kyung. Doo Rim sendiri, berada dalam pelukan Kang Ju dengan satu tangannya menarik dasi Kang Ju erat. Membuat tubuh mereka semakin menempel satu sama lain. Begitu intim.
Insiden itulah yang membuat bibir mereka saling bertemu dan berpagut mesra.
Saat keduanya membuka mata, mereka sama-sama kaget dan saling melepaskan diri. Setelah mampu berdiri tegak, keduanyapun sama-sama saling memegang bibir mereka, dan menghilangkan ciuman tadi dengan mengusap bibir masing-masing. Sepertinya ciuman tak terduga itulah yang membuat hubungan mereka lebih dari sekedar “Keinginan orang tua”
Kang Ju bertanya “Kau..apa yang kau lakukan barusan?”
Doo Rim-Kyung tak kalah kesalnya balik bertanya “Memangnya siapa yang kau cium tadi?”
“Bukan aku yang menciummu. Tapi kau yang menciumku.”
Doo Rim pun sadar, sepertinya memang karena dia menarik dasi Kang Ju makanya mereka berciuman. Tapi Doo Rim-Kyung tak mau disalahkan, dia balik memojokkan Kang Ju dengan menyebut bahwa gerak Kang Ju sangat lamban untuk menghindari kejadian tadi.
“Begitu saja kau tak bisa menghindarinya. Pria macam apa kau itu?”
Pertemuan keluarga pun berlangsung. Kini mereka sedang menikmati makanan pembuka. Doo Rim-Kyung duduk berhadapan dengan Kang Ju, dia mencoba tersenyum manis pada Kang Ju, namun ternyata Kang Ju tak merespon karena sedang asik dengan Appetizernya.
Doo Rim jelas kesal dan dalam hati berkata “Apa-apan ini? Masak aku dicuekin..Pantas saja kau ditinggal kabur. Sekarang walapun wajahku tersenyum, tapi hatiku menangis darah.”
Tiba-tiba ponsel Doo Rim-Kyung berbunyi mengagetkan semua yang mulanya tenang. Kang In tersenyum dan berkata pada calon kakak iparnya kalau nada dering ponsel Doo Rim-Kyung adalah lagu pertamanya Monster. Dia ga nyangka Doo Rim-Kyung suka dengan lagu pop, karena dia mengira Doo Rim-Kyung cuma suka musik klasik. Hobi Doo Rim-Kyung kan main piano.
Doo Rim-Kyung tersenyum ramah pada Kang In dan menjawab kalau dia penggemar Monster.
Yi Hyun dan Jae Ran jelas tak suka dengan yang dikatakan Doo Rim, karena sejatinya Yi Kyung ga suka lagu-lagu semacam itu. Tapi siapa peduli. Ga ada yang tahu perbuahan wajah keduanya. Sementara itu Kang In merasa senang dan mengundang Doo Rim-Kyung untuk datang ke showcase Monster dalam waktu dekat ini.
Doo Rim-Kyung tentu tak menolak undangan itu.
Bahkan Choi Il Doo terlihat tersenyum mendengar Doo Rim-Kyung suka dengan Grup Band Monster.
Myung Hee bertanya kalau dia ga nyangka Doo Rim-Kyung suka dengan Grup Bandnya Kang In. Doo Rim-Kyung mencoba menjawab elegan dengan berkata karena dia sebentar lagi akan menjadi keluarga Taeyang, maka ga ada salahnya jika mereka saling memahami.
Presdir Choi bahkan memuji Doo Rim-Kyung yang benar-benar terlihat berusaha.
Doo Rim-Kyung pun membalas pujian itu dengan senyum manis.
Makanan inti pun dihidangkan. Doo Rim-Kyung bingung dengan garpu dan sendok yang ada di samping piringnya. Mana yang harus dia gunakan. Untung saja, Yi Hyun memberi contoh, sehingga Doo Rim terselamatkan dari rasa malu.
Begitu suapan pertama masuk ke mulut Doo Rim, dia semakin ketagihan karena rasanya benar-benar enak. Doo Rim-Kyung pun makan dengan lahap, dia melupakan bahwa saat ini dia adalah Yi Kyung. Presdir Choi melihat itu dan hanya tersenyum. Kemudian Presdir Choi berkata, kalau makan Doo Rim-Kyung sangat lahap. Biasanya gadis jaman sekarang sangat pilih-pilih dalam makanan, dan dia ga suka gadis seperti itu. “Ada pepatah mengatakan, apabila kita bisa menikmati makanan kita, barulah kita bisa bahagia.”
Doo Rim-Kyung tersenyum senang dan menjawab kalau dia bukanlah seorang yang pemilih dalam makanan. Kang Ju langsung menyela kalimat Doo Rim-Kyung dengan berkata bahwa terakhir kali ketika dia bertemu dengan Doo Rim-Kyung, bukannya Doo Rim-Kyung ga suka sashimi.
“Siapa bilang? Aku suka kok Sashimi” jawab Doo Rim-Kyung spontan. Yi Hyun langsung memegang pergelangan tangan Doo Rim-Kyung sebagai isyarat, agar Doo Rim-Kyung ga lupa bahwa sekarang ini Doo Rim-Kyung jadi Yi Kyung. Jae Ran akhirnya menjelaskan kalau putrinya memang tidak pemilih dalam makanan, tapi, pernah sekali saat makan Sashimi Yi Kyung sakit perut sehingga mulai saat itu Yi Kyung ga mau makan Sashimi. Kang Ju hanya menatap dengan tatapan tajam pada Doo Rim-Kyung, mungkin merasa kalau Doo Rim-Kyung aneh.
(Alamak, si Kang Ju mah jangan natap gitu terus..mana focus aku nulisnya.. Hahaha..Berasa lumer aku..:D )
Kedua keluarga yang sudah selesai dengan acara makan mereka, meninggalkan Kang Ju dan Doo Rim-Kyung berdua agar bisa lebih saling mengenal satu sama lain lagi. Setelah semua pergi, Kang Ju bertanya pada Doo Rim-Kyung kesalahan apa yang Doo Rim-Kyung lakukan sehingga dari tadi bersikap aneh?Terlebih Doo Rim-Kyung ga mau menatap matanya.
Doo Rim-Kyung yang memang dari tadi hanya menunduk dalam hati bertanya apa dia sudah ketahuan?
Tapi, kemudian dengan memberanikan diri Doo Rim-Kyung menatap Kang Ju. Kang Ju malah dengan santainya mengingatkan ciuman mereka tadi. Ciuman yang sepertinya disengaja Doo Rim-Kyung. “kau…menarik dasi dan bibir orang lain dengan gampangnya.”
Doo Rim jelas malu. Siapa yang mau ciuman tadi? Dia benar-benar akan marah, tapi begitu dia berteriak, dia teringat kalau saat ini dia sedang menjadi Yi Kyung. Mengingat itu. Doo Rim langsung berubah menjadi wanita lemah lembut dan elegan. Dia berkata kalau Kang Ju pinter banget bercanda. Doo Rim bahkan tertawa dengan gaya yang aneh menurutku. *Hahaha
Kang Ju berkata akan pergi, dan Doo Rim heran. Dia bertanya bukankah tadi orang tua mereka menyuruh mereka bersama dulu. Kang Ju menjawab tadi dia mengiyakan hanya untuk pura-pura saja. Kang Ju kemudian menggoda Doo Rim-Kyung dengan bertanya, apa jangan-jangan Doo Rim-Kyung yang ingin bersamanya?
Doo Rim-Kyung langsung berteriak “Mana mungkin?”
Karena Doo Rim-Kyung berteriak sangat keras, membuat wajah Kang Ju kecipratan tetesan embun dari mulut Doo Rim dan dia langsung mengusap air yang keluar dari mulut Doo Rim-Kyung karena berteriak tadi. Doo Rim cuek saja. Kang Ju pun langsung pergi meninggalkan Doo Rim-Kyung. Setelah Kang Ju berlalu, Doo Rim ngomlel-ngomel sendiri. “Dasar ga punya tata karma. Setidaknya kau harus mengantar pulang calon istrimu.”
(Hahaha..tetesan embun mah baunya seger..)
Tiba-tiba muncullah Presdir Kaneko, rekan bisnis Kang Ju dari cina, dan langsung menyapa Doo Rim-Kyung yang dia tau merupakan tunangan Kang Ju. Presdir Kaneko berbahasa cina daan bertanya bagaimana kabar Doo Rim-Kyung? Doo Rim yang ga ngerti bahasa cina, jadi bingung sendiri mau menjawab apa.
Presdir Kaneko juga senang karena Doo Rim-Kyung masih memakai kalung itu. Dia juga memuji Doo Rim-Kyung yang terlihat sangat cantik. Do Rim bingung dan ga tahu harus menjawab apa. Dia malah berbisik sendiri “Ngomong apa sih Nyonya ini?”
Presdir Kaneko heran kok Doo Rim-Kyung ga menjawab atau merespon perkataannya, sehingga dia bertanya apa Doo Rim-Kyung lupa padanya?
Lalu datanglah Yi Hyun yang menyelamatkan Doo Rim dari situasi ini.
Di dalam mobil saat perjalanan pulang, Doo Rim ngomel-ngomel tentang betapa cueknya sikap Kang Ju pada Yi Kyung, padahal Yi Kyung kan calon istri Kang Ju. Sebagai wanita dia jadi tahu kenapa Yi Kyung memilih kabur. Mana tahan Yi Kyung punya tunangan kayak Kang Ju.
“Apa gunanya wajah tampan dan uang banyak kalau kelakuan saja seperti itu.”
Na Doo Rim sudah sampai di kamarnya, dia mengingat kembali ciuman itu dan langsung memegang bibirnya sambil bergumam “Oh..bibirku yang sudah kujaga selama 25 tahun.”
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca blog saya