Di samping itu, sedikit demi sedikit rahasia Doo Rim terkuak. Roo Mi sudah mulai curiga bahwa ada sesuatu antara Doo Rim dan Yi Kyung. Terlebih setelah dia bertemu dengan Kim Bong Suk - perempuan yang dikejar-kejar Doo Rim. Puncaknya terjadi saat Roo Mi membuntuti Doo Rim, yang diantarkan Kang Ju pulang ke rumah Yi Kyung. Di saat itu, dengan mata kepalanya sendiri Roo Mi melihat Doo Rim dan Yi Kyung bak pinang dibelah dua. Benar-benar mirip.
Apakah kejadian selanjutnya? Setelah Doo Rim ditampaki oleh jiwa penghuni rumah keluarga Kang Ju. Jiwa tersebut mengatakan bila perasaan cinta Doo Rim harus dibayar oleh nyawa. Akankah Doo Rim mati? Bagaimana nasib Yi Kyung selanjutnya? Yuk dibaca kelanjutannya.
Sinopsis ‘Bride of the Century’ – Episode 10
Doo Rim menatap wajah jiwa penghuni rumah keluarga Kang Ju. Jiwa penunggu rumah itu bertanya, "Bahkan, bila kamu kehilangan nyawamu. Apa kamu masih tetap mau menikahinya?" (pertanyaan ini persis dengan buku yang dibaca oleh ibu Kang Ju).Roo Mi, yang tidak melihat jiwa penunggu rumah keluarga Kang Ju, membatin apa yang dilakukan Doo Rim-Kyung.
Setelah jiwa tersebut menghilang, Doo Rim melepas kalung yang diberikan Kang Ju kepadanya. Kemudian, Doo Rim masuk ke dalam restorannya.
Di dalam restoran, Doo Rim melihat ada Jin Joo dan Yi Hyun di sana. Segera Yi Hyun meminta waktu Doo Rim sebentar.
Roo Mi yang melihat hal tersebut ingin menelpon Kang Ju. Tapi, Roo Mi mengurungkan niatnya. Dia berkata terlalu dini untuk memberitahu Kang Ju soal ini. Toh, setelah menikah pun Doo Rim-Kyung akan mati juga. "Menarik, Yi Kyung," tukas Roo Mi langsung pergi.
Yi Hyun meminta Doo Rim untuk keluar dari permainan. Sebab, sejak awal ibunya telah membuat skenario untuk melibat Doo Rim dalam hal ini. Doo Rim terdiam mendengar penjelasan Yi Hyun.
Kang Ju tengah menyetel musik klasik dari piringan hitam ketika ayahnya masuk ke dalam ruangan. Kang Ju mengatakan bila dirinya akan mengambil keputusan, sama seperti ayahnya mengambil keputusan untuk menikahi cinta pertamanya dulu. Tuan Choi tersenyum, sepertinya dia senang dengan keputusan Kang Ju kali ini.
Di saat Jin Joo sudah terlelap dengan mimpi indah, Doo Rim masih melamun. Dia terbayang-bayang ucapan jiwa penunggu rumah keluarga Kang Ju sebelumnya. Apakah dia masih mau menikahi Kang Ju, meski nyawa yang jadi taruhannya.
Roo Mi mendatangi Kang Ju di ruangannya. Dia bertanya apa Kang Ju tidak akan pernah menyesal dengan keputusannya - untuk menikahi Yi Kyung? Kang Ju menjawab jika dirinya takkan menyesalinya.
Yi Kyung dan Doo Rim saling bercakap-cakap. Yi Kyung mempertanyakan alasan Doo Rim mau bersama Kang Ju, bahkan dengan risiko kematian sekalipun. "Memangnya siapa Kang Ju hingga kamu begitu rela?" tanya Yi Kyung. Doo Rim menjawab jika itu yang memang dia ingin. Sebab, hanya dengan jalan itulah dirinya bisa tetap bersama orang yang dia cintai.
"Sekuntum bunga tidak mekar dengan mudah.
Sekuntum bunga yang berdiri kuat diterjang angin, jauh lebih berharga.
Dan akan membuatnya jauh lebih kuat."
Di luar ruangan ibu Kang Ju sedang menguping pembicaraan mereka.
Setelah Doo Rim pergi, pria peramal datang memberitahu Nenek Doo RIm jika perjalanan jauh cucunya yang dimaksud adalah kematian. Namun, Nenek segera naik pitam dan marah-marah , lalu mengusir peramal itu.
Sebelum pergi ke Namhee, Doo Rim menyempatkan diri untuk menemui Yi Hyun. Dia memberi bingkisan makanan dan mengucapkan terima kasih sekaligus meminta maaf atas apa yang sudah dilakukan Yi Hyun kepadanya.
Ketika berjalan ke kantornya, Yi Hyun melihat ibunya sedang menaiki mobil, tetapi Yi Hyun tidak curiga sama-sekali hanya sedikit merasakan keanehan.
Sementara itu Kang Ju dan Doo Rim-Kyung memasuki sebuah gereja. Keduanya melangsungkan pernikahan tanpa dihadiri oleh siapapun. Di depan altar yang kudus, keduanya saling bersumpah setia untuk sehidup-semati, melewati suka maupun duka apapun yang terjadi.
Mereka pun saling menumpahkan perasaan ke dalam sebuah ciuman.
Keluar dari gereja, Doo Rim-Kyung terlihat sangat bahagia, Kang Ju pun memeluk Doo Rim-Kyung sebagai ungkapan bahagia.
Sebuah mata kamera membidik tepat ke arah mereka berdua. Siapa yang membidik? Belum diungkapkan siapa orang tersebut.
Di kantornya, Yi Hyun membuka makanan yang diberikan Doo Rim. Di dalam kantong kertas, Yi Hyun menemukan secarik surat. Tentu Yi Hyun berharap Doo Rim mengatakan sesuatu. Nyatanya, di sana hanya tertulis untuk Yi Hyun dan di bagian bawahnya tertulis dari Doo Rim. Surat itu tidak ada isinya.
Sebagai pengantin baru, Doo Rim-Kyung dan Kang Ju menikmati masa-masa pacaran mereka. Doo Rim-Kyung memasakkan sesuatu untuk Kang Ju.
Doo Rim-Kyung kemudian bertanya apa yang akan Kang Ju lakukan jika ada seseorang yang berbohong padanya. Kang Ju menjawab bila dirinya akan membenci orang tersebut.
Malam harinya, Kang Ju dan Doo Rim masih menikmati kebersamaan mereka dengan meminum wine. Doo Rim-Kyung bertanya kapan tepatnya Kang Ju mulai jatuh cinta dengannya? Kang Ju mengatakan akan memberitahu Doo Rim-Kyung besok pagi. Doo Rim-Kyung tercenung. Besok? Toh, malam ini dia mungkin akan mati, kan?
Sebelumnya Doo Rim menceritakan beberapa poin kepada Jin Joo. Tapi tidak sepenuhnya. Karena itulah Jin Joo menghubungi Yi Hyun. Jin Joo merasa khawatir.
Yi Hyun segera berkata akan mencari Doo Rim. Tiba-tiba dia teringat jika ibunya pergi tadi. Dia menebak kemana ibunya pergi.
Yi Hyun segera ke kamar Yi Kyung. Dia mempertanyakan keberadaan Doo Rim. Yi Kyung mencoba menyembunyikan. Tapi, Yi Hyun memberikan fakta-faktanya. Yi Kyung tak bisa mengelak lagi.
Dengan panik Yi Kyung menghubungi ibunya. Dia menceritakan jika Yi Hyun pergi mencari Doo Rim. Ibu Yi Kyung meminta Yi Kyung tenang. Sebab, semuanya akan berakhir malam ini.
Ny. Choi membaca lagi buku diary istri pertama Tuan Choi. Di sana tertulis, "Pada malam pertama kami. Itu adalah malam terbaik yang membuatku deg-degan sekaligus gembira. Awalnya, kami menghabiskan waktu bersama. Aku tidak takut apa-apa. Yang membuatku takut adalah rasa sakit dan kerinduan yang akan ditanggungnya setelah aku tidak ada."
Ny. Choi terus membaca, hingga halaman terakhir. Namun, halaman terakhir itu ternyata sudah dirobek dan hilang.
Orang yang memegang halaman terakhir itu ternyata adalah nenek Kang Ju. Yang kemudian kolaps ketika menemukan robekan halaman terakhir itu di selipan bukunya.
Kabut bergerak.
Gelas yang dipegang Doo Rim-Kyung jatuh terlepas dari genggamannya, gara-gara Doo Rim-Kyung terkantuk-kantuk di kursi.
Kang Juga kaget. Doo Rim-Kyung mengatakan mengantuk.
Kabut membuat Ny. Jang dan sopirnya terlelap.
Sebelum istirahat, Kang Ju dan Doo Rim melakukan aktivitas yang sudah seharusnya dilakukan pasangan yang sudah menikah.
Di saat seperti itu, jiwa penunggu rumah keluarga Kang Ju datang. Benarkah dia akan membunuh Doo Rim? Mengingat suara backsoundnya terdengar mengerikan.
Nenek Doo Rim terbangun gara-gara bermimpi buruk. Tiba-tiba nenek teringat sesuatu dan mengambil sebuah sepatu merah tetapi hanya sebelah tidak ada pasangannya. Bibirya berkomat-kamit. Seperti merapal doa.
Pagi harinya, Kang Ju bermimpi buruk. Ketika terbangun, dia tidak menemukan Doo Rim-Kyung di sisinya. Ternyata Doo Rim-Kyung sudah berdiri di pinggir tebing. Dia melangkah terus, seolah tidak sadar di depannya ada tebing.
Kang Ju terus mencari Doo Rim-Kyung berada.
Doo Rim-Kyung sadar dirinya tidak mati. Dia ingat kejadian sebelumnya, saat ditemui jiwa penunggu rumah, bahwa dirinya lulus tes ujian pertama untuk menemukan cinta sejati. Jiwa penunggu rumah berkata bahwa cinta sejati tidak dihalangi oleh apapun. Bahkan, kematian sekalipun.
Doo Rim mendengarkan dengan seksama penjelasan dari jiwa penghuni rumah, yang meminta untuk membuka semua rahasianya. Sebab, hanya dengan seperti itu, Doo Rim bisa menemukan kebahagiaan dan membuat masa depannya sendiri.
Setelah mengingat semuanya, Kang Ju muncul. Dan segera memeluk Doo Rim-Kyung.
Ny. Jang akhirnya terbangun dan kaget karna hari sudah terang, lalu membangunkan pak Park. Dia segera memerintahkan Pak Park memeriksa keadaan.
Di saat yang bersamaan, Yi Hyun sampai ke lokasi. Dia segera mengecek ke dalam rumah. Namun, tidak menemukan siapa-siapa di sana. Yi Hyun mencari kesana kemari. Dan menemukan Doo Rim-Kyung tengah berjalan dengan mesra bersama Kang Ju.
Ketika itu, Pak Park berada di belakang Yi Hyun dan segera melumpuhkan Yi Hyun. Pak Park membawa Yi Hyun dari tempatnya.
Kang Ju bisa memahami hal tersebut. Lalu, pergi terlebih dahulu.
Ny. Jang mengajak Doo Rim pergi bersama. Ada urusan yang belum selesai mereka bicarakan.
Di belakangnya, Yi Hyun berlari mengejar. Ponselnya berbunyi. Jin Joo menghubungi Yi Hyun.
Ny. Jang membawa Doo Rim ke suatu tempat di mana ada dua orang pria sedang menunggu. Ketika itu, Ny. Jang mengatakan bila tugas Doo Rim sudah selesai sampai di sini. Dia kemudian menyerahkan Doo Rim kepada dua orang itu.
Doo Rim meronta karena sebelumnya Ny. Jang menjanjikan akan melepaskan mereka berdua apabila tidak terjadi apa-apa terhadap Doo Rim-Kyung. Tapi, Ny. Jang mengatakan bila begitu polosnya Doo Rim karena menganggapnya sungguhan. Tentu saja tidak boleh ada saksi dalam hal ini. Jadi, Doo Rim harus dilenyapkan.
Kejadian itu diperhatikan oleh Yi Hyun dari kejauhan. Setelah mobil itu berlalu, Yi Hyun membuntuti mobil tersebut.
Sementara, Ny. Jang masuk ke dalam menemui Yi Kyung yang asli. Mereka saling tersenyum. Sebab, rencana mereka sudah berhasil.
Yi Kyung kemudian pergi menemui Kang Ju.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca blog saya