Monday, May 19, 2014

Sinopsis Drama Korea "Three Days" Episode 7 Part 1

shot0091
8 Maret, pk 05.20. 57 jam 20 menit setelah penembakan
 
Cha Young terperanjat saat melihat orang yang berada di kantor Jenderal Kwon adalah Tae Kyung. Tae Kyung bertanya apa yang dilakukan Cha Young di sini. Untunglah ia menurunkan senjatanya dan bertanya kenapa Tae Kyung ada di sini. Tae Kyung berkata ia ingin menanyakan sesuatu pada Jenderal Kwon. Ia masuk karena pintu depan terbuka. Namun tidak ada siapapun di dalam. 

Cha Young memberitahu Tae Kyung kalau Jenderal Kwon baru saja mati. Ia bisa melihat kekagetan Tae Kyung mendengar hal itu. 

shot0005 shot0009

Jaksa Gu juga terkejut mendengar kabar kematian Jenderal Kwon. 

“Bunuh diri atau dibunuh?” tanyanya pada Cha Young melalui telepon. 

“Saya sedang menyelidikinya. Saya akan menelepon Bapak setelah memastikannya,” kata Cha Young sambil berjalan menyusuri lorong apartemen bersama Tae Kyung. 

Tae Kyung memberitahu Cha Young kalau ia melihat seseorang meninggalkan apartemen Jend. Kwon saat ia tiba di sini. Duh, Tae Kyung telat terus >,< 

Namun karena ia melihat dari jarak jauh, ia tidak bisa melihat dengan jelas orang itu. Ketika ia sampai di apartemen, ia menemukan pintu itu tidak ditutup dengan baik. 

shot0011 shot0015

Orang yang meninggalkan apartemen Jend. Kwon adalah pria Jaesin. Ia menelepon Kim Do Jin bahwa Jenderal Kwon sudah mati, namun orang lain sudah membunuhnya saat ia tiba. 

Kim Do Jin bertanya apa pria Jaesin menemukan dokumen rahasia itu. Pria Jaesin berkata tidak mungkin masuk ke TKP yang dipenuhi polisi. 

“Temukan siapa orang yang membunuh Kwon Jae Yeon,” perintah Kim Do Jin. 

shot0340shot0024 

Cha Young dan Tae Kyung pergi memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di luar apartemen Kwon. Sebelum masuk ke ruang pantau, Tae Kyung sempat melihat seorang pria bertopi bergegas keluar dari sana. Meski ia curiga namun ia tidak mengikuti pria itu. 

Ketika mereka tiba di ruang pantau, mereka melihat seluruh kamera blank. Petugas di sana memberitahukan bahwa saat ini sedang dilakukan maintenance seluruh CCTV oleh pembuatnya. Hal ini baru saja dilakukan karena mereka percaya ada virus yang meretas sistem mereka. 

Cha Young bertanya pada petugas maintenance apakah mereka bisa melihat rekaman CCTV sebelum semua kamera blank. Petugas itu tidak tahu. Tae Kyung melihat petugas itu mengenakan jaket Jaesin. Artinya pembuat kamera CCTV itu adalah Jaesin. 

Nama itu tidak asing bagi Tae Kyung. Ia teringat truk putih yang hendak membunuhnya adalah truk Jaesin. Begitu juga jaket yang dikenakan pengemudi truk tersebut. 

shot0032 shot0037
Ia berbisik pada Cha Young, bukankah Cha Young bilang kalau pembuat EMP adalah Jaesin Force One. Begitu juga tempat Hwang Yoon Jae ditangkap dan tempat Presiden menemui seseorang, adalah Jaesin Hotel. Memangnya kenapa, tanya Cha Young. Aaaarggh…masa ngga curiga sih, ngga mungkin kan semua itu kebetulan? 

Tae Kyung tidak menjawab dan pergi begitu saja. Cha Young mengejarnya dan bertanya Tae Kyung hendak pergi ke mana. Tae Kyung berkata ia hendak memeriksa sesuatu. Cha Young menghentikannya. 

“Kau akan berada dalam bahaya! Bisa-bisa kau jadi tersangka lagi! Pergilah ke penyelidik khusus dan jawab beberapa pertanyaan agar bersih dari kecurigaan.” 

“Tidak. Aku tidak peduli aku jadi tersangka atau bukan. Pikiranku kacau sejak kematian ayahku. Tidak ada satupun yang pasti. Karena itulah aku harus memeriksanya meski hanya petunjuk kecil.” 

shot0048 shot0054
Presiden terkejut saat Jaksa Gu memberitahunya mengenai kematian Jend. Kwon. Presiden meminta Jaksa Gu mencari Dokumen Rahasia 98 yang dimiliki Jend. Kwon karena seseorang membuat dokumen itu dengan mempertaruhkan nyawanya. Jaksa Gu memerintahkan Cha Young untuk mencarinya. 

Sementara itu pria yang dilihat Tae Kyung meninggalkan ruang pantau CCTV adalah pria bertato. Ia sempat mendapatkan rekaman CCTV di luar apartemen Jend. Kwon. Ia dan pria Jaesin melihat rekaman itu melihat siapa orang yang datang menemui Jend. Kwon sebelum mereka dan membunuhnya. Chief Shin. 

Pria Jaesin langsung melaporkan hal itu pada Kim Do Jin. 

shot0066 shot0071
Chief Shin masuk kerja seperti biasa. Ia menemui Presiden dan berkata ia hendak melaporkan sesuatu. Presiden sedang tidak ingin mendengarkan laporan apapun saat ini kecuali darurat. 

“Ini mengenai Han Ki Joon,” kata Chief Shin. 

Presiden bersedia mendengar laporan Chief Shin. Chief Shin berkata ia menentang ketika Presiden hendak menunjuk Han Ki Joon sebagai penasihat ekonomi. Presiden ingat alasan Chief Shin waktu itu adalah karena Han Ki Joon hebat dalam teori namun minim pengalaman. 

“Itu salah satu alasannya, tapi alasan terbesar saya menentang adalah pertemuan pertama Bapak dengannya yang mengganggu saya.” 

 shot0082 shot0083

Kilas balik:
Presiden dan stafnya menghadiri ekshibisi yang diadakan PSS untuk memperlihatkan hasil latihan mereka selama ini. Kemampuan bela diri mereka, dan kemampuan mereka menyelamatkan Presiden saat ada bahaya. Tae Kyung juga ada di antara para PSS yang unjuk kebolehan saat itu.
 
shot0086shot0093 

Setelah ekshibisi, Presiden menyalami para anggota keluarga anggota PSS. Dan di antaranya adalah Han Ki Joon. Ketika menyalami Presiden, Han Ki Joon berbisik bahwa ia berada di Cina Utara pada tahun 1998 dan ia ingin mengatakan sesuatu pada Presiden.
Ketika itu Presiden tidak mengatakan apapun dan hanya tersenyum. Namun Chief Shin terlihat curiga.
 
shot0111 shot0114

Setelah pertemuan pertama itu, Presiden menemui Han Ki Joon secara pribadi dan menunjuknya jadi penasihat keuangan. Dan Presiden tidak pernha mengatakan pada siapapun apa yang dibicarakannya dengan Han Ki Joon kala itu. 

“Bisakah Bapak memberitahu saya apa yang kalian bicarakan saat itu?”
tanyanya. 

“Penasihat Han Ki Joon sudah wafat. Jadi mari berhenti membicarakan hal ini.” 

Tapi Chief Shin tidak mematuhi perintah tersebut. Dengan berani ia bertanya apa yang sudah dilakukan Presiden bersama Han Ki Joon. Bersama Jend. Kwon, Ketua Partai Min Hyun Ki, Direktur NIS Byun Tae Hoon, dan CEO Jaesin Kim Do Jin, semua orang yang ditemui Presiden di suite room Hotel Jaesin. 

“Apa Bapak selama ini berperang melawan mereka?” tanyanya. 

shot0119 shot0122

Tae Kyung menelepon temannya sesama anggota PSS dan bertanya apakah pada hari Hwang Yoon Jae ditangkap, orang yang ditemui Presiden adalah CEO Jaesin Kim Do Jin? Temannya membenarkan. 

Tae Kyung bertanya apakah kala itu ada yang mencurigakan. Temannya berkata tidak ada orang yang dicurigai saat itu, tapi yang aneh adalah pengamanan yang sangat ketat di lobi hotel, setingkat pengamanan PSS. Tae Kyung berkata pengamanan yang ketat bisa berarti dua hal. Ada yang mereka lindungi, atau ada rahasia yang tidak boleh keluar. 

shot0132 shot0137
Chief Shin berkata pada Presiden bahwa dalam politik orang yang memiliki kartu lebih banyak untuk melawan orang lain adalah orang yang memiliki keuntungan. Ia tidak tahu kapan Presiden mulai berperang dengan orang-orang tersebut, namun ia yakin Presiden yang menekan mereka duluan. Mungkin itu sebabnya orang-orang itu menyerahkan data Yangjinri pada Penuntut Umum. 

“Meski begitu Bapak tidak menyerah. Mungkin itu sebabnya mereka terpaksa menembak. Tekanan seperti apa yang Bapak timpakan pada mereka hingga mereka mencoba membunuh Presiden? Data yang mereka berikan pada Penuntut Umum adalah cerita buatan. Ada kebenaran tersembunyi di balik insiden Yangjinri. Apa Bapak hendak mengungkapnya bersama Penasihat Han?” Woaaa….kok Chief Shin bisa menduga sedetail itu ya?
Presiden menatap Chief Shin. 

shot0143 shot0141

Min Hyung Ki menelepon Kim Do Jin dan memberitahunya bahwa saat ini penyidik khusus sedang memeriksa apartemen Jend. Kwon untuk mencari Dokumen Rahasia 98 milik Han Ki Joon. Hmmm…kenapa Min Hyung Ki tahu ya? Apa ada pengkhianat lagi di penyidik khusus?
Cha Young dan tim penyidik khusus mencari dokumen tersebut di apartemen Jend. Kwon. Mereka tidak menemukannya, namun Cha Young menemukan slip tanda terima pengiriman paket, terselip di bawah meja Jend. Kwon. 

Ia segera menelepon Jaksa Gu dan melaporkan bahwa ia menemukan slip tanda terima pengiriman paket yang dilakukan kemarin. Paket itu dikirimkan ke Blue House, untuk Presiden Lee Dong Hwi. 

shot0152 shot0156

Chief Shin masih meneruskan dengan analisanya yang luar biasa. Ia berkata Presiden menawarkan jalan keluar pada Jend. Kwon demi mendapatkan dokumen Han Ki Joon darinya. Apakah dugaannya salah? 

“Kau benar. Dokumen Han Ki Joon adalah kebenaran mengenai insiden Yang Jinri. Sesuatu yang cukup kuat untuk menjerat orang-orang yang benar-benar berada di balik insiden tersebut.” 

Chief Shin bertanya apa yang akan terjadi pada Presiden jika kebenaran itu diungkap. Jika tuduhan Penuntut Umum tidak benar, kenapa Presiden tidak membuat pernyataan langsung untuk menentangnya? Apakah itu artinya Presiden memang terlibat dalam insiden tersebut?
“Kubur itu. Saya akan mengurus semuanya. Seperti yang pernah saya katakan, saya tidak peduli apa yang Bapak lakukan dalam insiden Yangjinri. Ini adalah pertempuran yang akan berakhir di saat salah satu pihak berhenti. Mereka mungkin tidak ingin bertempur lebih lama lagi. Bapak sebaiknya berhenti (mengungkap kebenaran).” 

Presiden nampak terkejut mendengar kata-kata Chief Shin. 

shot0169 shot0170

Jaksa Gu dan Cha Young bergegas pergi ke Blue House untuk mendapatkan dokumen yang dikirimkan oleh Kwon Jae Yeon. Dalam perjalanan, Jaksa Gu sempat menelepon Presiden untuk memberitahukan adanya paket tersebut dan bahwa paket tersebut mungkin sudah berada di Blue House saat ini. 

Paket tersebut memang sudah tiba di Blue House. Tapi apakah dokumen tersebut dapat tiba dengan selamat di tangan Presiden? 

shot0162 shot0172

Chief Shin mengusulkan agar insiden Yangjinri ditimpakan pada Jend. Kwon, Chief Ham, dan Yoon Jae, juga menyatakan bahwa mereka mencoba membunuh Presiden untuk menutupi kesalahan mereka. Dengan begitu semuanya akan kembali seperti semula dan Presiden bisa menyelesaikan masa jabatannya dengan tenang. 

“Kompromi. Itulah politik.” 

“Kau tidak tahu perbuatan kotor apa yang sudah kulakukan saat bekerja untuk Falcon di Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan. Aku tidak mau melakukan perbuatan seperti itu lagi, maka aku menerima tawaran Kim Do Jin (menjadi Presiden). Aku sudah membuat keputusan yang buruk, namun sekarang kau memintaku melakukan perbuatan kotor lagi? Banyak orang yang mati oleh kedua tanganku. Aku tidak bisa membiarkan orang lain menjadi kambing hitamnya,” kata Presiden marah sambil bangkit berdiri. 

“Kalau begitu, apa Bapak akan mencampakkan seluruf staf Bapak? Apa Bapak tahu bagaimana kita bisa di sini? Saya sudah mengorbankan semuanya untuk Bapak dan pemerintahan ini. Tidak bisakah Bapak setidaknya memikirkan saya?” 

“Aku menjadi Presiden bukan untukmu,” jawab Presiden tegas. Ia meninggalkan Chief Shin.
Terluka dengan perkataan Presiden, Chef Shin bertanya dalam hatinya apakah hanya dirinya yang memiliki impian lain. 

shot0199 shot0202

Paket kiriman Kwon Jae Yeon telah tiba di ruang administrasi. Petugas sudah menunggu untuk memeriksa semua surat dan paket yang diterima Presiden. Namun ada yang mencurigakan dari cara petugas itu menatap petugas yang membawakan paket tersebut.
Jaksa Gu dan Cha Young tiba tepat saat petugas itu selesai membuka amplop dokumen dengan pisau. Melihat mereka, petugas tersebut menyembunyikan amplop tersebut di belakang punggungnya. 

Jaksa Gu dan Cha Young meminta dokumen tersebut namun petugas itu dengan angkuh menanyakan surat perintah. 

shot0192 shot0197
Kilas balik saat Chief Shin menemui Jend. Kwon semalam. Ia berkata ia diminta Presiden untuk meminta sesuatu. Ia bertanya apakah itu bukti insiden Yangjinri. Ia memohon Jend. Kwon menyerahkannya karena hanya itu satu-satunya hal yang bisa menyelamatkan Presiden. 

“Jadi kau tidak tahu apa-apa?” ujar Jend. Kwon, “Karena kau mennyuruhku memberikannya, aku akan berikan.” 

Jend. Kwon benar-benar memberikan Dokumen Rahasia 98 milik Han Ki Joon pada Chief Shin. Chief Shin membacanya. 

shot0211 shot0215

“Lee Dong Hwi memulai (karir politiknya) dengan berlumuran darah. Katakan padanya agar tidak berpura-pura bersih. Ia dan aku sama saja,” ujar Jend. Kwon. Ia berkata ia sudah mengirimkan satu copy dokumen ini ke Blue House. 

“Entah itu Presiden atau CEO Kim, biar mereka semua mati!” serunya penuh emosi. “Tapi kau harus memberiku kelonggaran.” 

shot0216 shot0221

Cha Young meminta petugas itu memberikan dokumen yang dikirim Kwon Jae Yeon karena itu bukti untuk insiden penembakan, tapi petugas itu berkeras Cha Young harus memiliki ijin. Untunglah Presiden datang dan bertanya apakah ia juga memerlukan ijin untuk meminta dokumen itu. 

Eh petugas itu malah berkata dokumen tersebut harus diperiksa dua kali karena bisa saja mengandung zat beracun. Benar-benar mencurigakan. Presiden dengan tegas meminta dokumen tersebut hingga petugas itu akhirnya menyerahkannya. 

Namun ketika membaca isi dokumen tersebut, Presiden terkejut. 

shot0223 shot0229
Jaksa Gu bertanya apakah dokumen itu yang dicari oleh Presiden. Presiden tidak menjawab. Tangannya lunglai memegangi dokument tersebut. 

Cha Young memberanikan diri mengambil dokumen itu dari tangan Presiden dan membacanya. 

“Ini bukan Dokumen Rahasia 98. Ini adalah surat wasiat Kwon Jae Yeon.” 

shot0232 shot0239

Hmmmm..kenapa jadi surat wasiat? Jelas-jelas Kwon berkata pada Chief Shin bahwa ia mengirim 1 copy dokumen tersebut ke Blue House. Apa Kwon benar-benar bunuh diri?
Sementara itu Kim Do Jin menerima telepon mengejutkan dari seseorang. Chief Shin. 

Chief Shin berkata ia memiliki paketnya. Ia akan menemui Kim Do Jin di suite room Jaeshin Hotel 20 menit lagi. Dokumen berdarah itu ada di tangannya. (Errr…kalau di Empress Ki adanya surat berdarah ;p) 

shot0331 shot0337

Kembali pada pertemuan Chief Shin dan Kwon semalam. Chief Shin menyadari dokumen tersebut sama dengan yang diumumkan oleh Penuntut Umum hanya saja pihak yang terlibat berbeda. 

“Benar, Presiden ingin menyeret kami semua ke liang kubur,” ujar Kwon. 

“Tidak bisa. Hal ini tidak boleh terungkap. Saya akan membujuk Presiden.” 

“Membujuk? Kau pikir kami tidak pernah mencoba?” kata Kwon sinis. “Dan lagi aku tidak akan diam lagi. Semua orang memperalatku. Dan sekarang mereka ingin memfitnah hanya aku seorang sebagai penembaknya?” 

shot0248 shot0250

Chief Shin bertanya apakah Kwon berniat mengungkapkan semua pada penyidik khusus. Kwon mengusir Chief Shin. Chief Shin berkata ia akan berusaha membujuk penyidik khusus, juga membujuk Presiden. 

Jend. Kwon tersenyum meremehkan. 

“Memangnya kau ini siapa? Kaupikir ia akan mendengarkanmu di saat ia tidak mendengarkan kami?” 

“Saya sudah bersama Presiden sejak beliau menginjakkan kakinya di dunia politik. Saya bukan hanya kepala stafnya. Kami rekan politik. Beliau akan mendengarkan saya.” 

Jend. Kwon malah tertawa. Rekan? Apa Chief Shin sehebat itu? 

“Bukankah kau ini hanya bayangannya? Kau harus sadar dan sampaikan perkataanku pada Presiden. Pekerjaan seperti itu yang cocok untukmu.” 

shot0265 shot0268

Chief Shin berkata pemerintahan ini juga miliknya. Ia tidak bisa menyerahkannya. 

“Pemerintahanmu? Kau mengikuti Presiden Lee, membawakan tasnya, dan menulis pidatonya. Apa kau pikir kau yang membuatnya jadi Presiden? Kamilah yang mengirim Lee Dong Hwi ke Blue House. Uang, kekuasaan, dan koneksi kami.” 

Chief Shin mulai goyah. Ia berkata Jend. Kwon tidak tahu apa-apa. Ia sudah mendedikasikan semuanya untuk pemerintahan Lee Dong Hwi. 

Jend. Kwon berkata ia tidak peduli apa yang sudah dilakukan Chief Shin. Baginya Chief Shin seperti pemantik api. Dibuang saat tidak dipergunakan lagi. Sesuatu yang bisa digantikan kapan saja. Anjing Lee Dong Hwi yang menggonggong dan menggoyangkan ekornya. 

“Apa Anda ingin saya memperlihatkan siapa saya? Saya akan membuat Presiden menyerah.” Tatapan Chief Shin berubah jadi berbahaya. 

Jenderal Kwon berdiri di ambang jendela dan melihat keluar. Ia berkata semua itu sia-sia saja. 

“Jika tidak ada bukti atau tidak ada saksi, maka ia akan menyerah.” Chief Shin menghampiri Jenderal Kwon. 

shot0291 shot0296

Melihat Presiden tercenung, Cha Young berkata ia akan membawa surat itu untuk diperiksa penyidik khusus. Jaksa Gu berkata ia akan terus mencari dokumen tersebut.
“Tidak, dokumen itu sudah berada di tangan orang lain,” kata Presiden. 

shot0297 shot0299

Tae Kyung melangkahkan kakinya ke lobi Jaesin Hotel. Sebelumnya ia pernah ditugaskan di sana karena hotel itu tempat menginap pada pejabat dari Cina saat diadakan pertemuan Korea-Cina. Presiden Cina menginap di lantai teratas di royal suite. 

Ketika itu Chief Ham mengajari mereka untuk mengingat denah bangunan hotel tersebut. Dalam pertemuan antar kepala negara seperti ini, bila terjadi sesuatu bisa mengakibatkan konflik diplomatik. Anggota PSS harus mengingat setiap letak ventilasi, toilet, rute jalur darurat. 

shot0308 shot0311

Tae Kyung berjalan menyururi hotel sambil mengingat denah bangunan hotel itu. Untuk menuju lantai teratas hotel itu bisa melalui lift ekslusif yang hanya bisa berjalan dengan kartu khusus. Atau dengan lift room service yang terletak di basement. Ketiga lift untuk staf. 

Tae Kyung memilih yang ketiga. Ia memalingkan wajah saat melewati CCTV agar wajahnya tidak terlihat. 

Chief Shin sudah tiba lebih dulu. Sepertinya ia melewati jalur lift room service. Sementara Kim Do Jin menggunakan lift eksklusif. 

shot0315 shot0316

Tae Kyung masuk ke dalam lift. Saat pintu lift hendak tertutup, seseorang menghentikannya. Pria bertato. 

Ia masuk dan berdiri di hadapan Tae Kyung. Tae Kyung melihat tato di tangan pria itu dan teringat itu adalah tato yang sama dilihatnya ketika Yoon Jae dibunuh dengan pisau. 

shot0324 shot0326

[Bersambung ke Bagian 2]

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih telah membaca blog saya