Monday, May 19, 2014

Sinopsis k-Movie "The Huntresses" Part 1


Profil Film :
·         Judul: The Huntresses  / The Joseon Beautiful Three
·         Revised romanization: Joseonminyeo Samchongsa 
·         Hangul: 조선미녀 삼총사
·         Genre: Komedi / Petualangan
·         Sutradara: Park Je-Hyun 
·         Tanggal Rilis: 29 Januari 2014 
·         Perusahaan Produksi: Wellmade STARM 
***

Dalam kegelapan, seorang wanita membaca pengumuman yang berisi sayembara penangkapan seseorang dengan imbalan 500 nyang dalam waktu 10 hari. Buronannya bernama Gang Nan.





Suasana pasar begitu ramai, salah satunya di tempat taruhan. Seorang pria berkumis yang tadi bersembunyi di balik peti ikut bergabung ke gerombolan tersebut. Pemandu taruhan bertanya berapa yang akan pria berkumis itu taruhkan. Dia bingung. Pria besar yang berada di samping pria berkumis itu menyuruhnya jangan banyak omong dan langsung taruhan.
“Iya, tidak boleh banyak bacot. Ya kan, Gang Nan?” ucap pria berkumis sambil melepaskan kumis palsunya. Oh ternyata dia bukanlah seorang pria. Dia wanita bernama Jin Ok (Ha Ji Won). Jin Ok segera menendang perut Gang Nan sampai jatuh terjengkak dan menarik bajunya agar jangan kabur.



Gerombolan para pengawal menyapa Jin Ok. Dengan Sinis, Jin Ok menyuruh mereka agar pergi karena dia yang menangkapnya. Pengawal tak mau karena 1000 nyang bukanlah jumlah yang sedikit. Jin Ok heran, bukannya harga Gang Nan 500 nyang.
“Aku berharga 1000 nyang.” Tutur Gang Nan.
Jin OK kesal dibuatnya karena tuan Moo Myeong telah memalsukan pengumuman lagi agar bisa korupsi 500 nyang.


Gang Nan mengambil kesempatan untuk kabur. Para Pengawal pun langsung mengejar Gang Nan sedangkan Jin Ok masih terdiam.
Seorang wanita memakai skuter (kuno) mencegat Gang Nan dan menyuruhnya untuk ikut tapi Gang Nan menolak. Dengan kasar akhirnya wanita tersebut, Hong Dan menarik kepala Gang Nan agar lari bersamanya.


Jin Ok menghadang para pengawal. Hanya dengan senjata yoyo, Jin Ok melawan pengawal yang jumlahnya puluhan. Jin Ok sangat lihai dalam memainkan yoyonya bahkan gerombolan tadi kebingungan bagaimana mereka harus melawan Jin Ok.


Hong Dan membawa Gang Nan ke tepi pantai,  disana sudah ada seseorang wanita lagi yang menunggu mereka berdua. Ga Bi. Hong Dan melambai dengan kegirangan melihat Ga Bi.



Jin Ok menjatuhkan seluruh anggota gerombolan tadi. Tapi sang ketua ternyata menghimpun lebih banyak lagi anggota dan membawanya untuk melawan Jin Ok. Jin Ok berlari sampai ke bibir tebing. Dia membuka jam’nya, di lain sisi Hong Dan juga sedang menatap jam’nya. Sedangkan Ga Bi bersiap menembakkan panah.
Hong Dan menyuruh Gabi hati-hati kalau tidak bisa saja Jin Ok mati.



Yap. Jam menunjukkan waktu yang tepat, Jin Ok mengucapkan maaf karena membuat semua gerombolan tadi susah. Gerombolan tadi kebingungan, mau kemana Jin Ok lari padahal mereka sudah di tepi tebing.
Jin Ok ternyata melompati tebing, tepat saat itu Ga Bi melontarkan panah yang terpasang tali untuk di taruh layang-layang. Tepat sasaran. Layang-layang tadi mengembang dan membawa Jin Ok terbang.
THE HUNTRESSES




Hong Dan ngamuk pada Moo Myeong untuk meminta uang 500 nyang yang telah di korupsi Moo Myeong. Moo Myeong meminta maaf tapi Hong Dan tak mau tahu karena kejadian tersebut sudah bukan sekali dua kali lagi. Moo Myeong meminta bantuan Ga Bi.
Ga Bi yang bersantai sama sekali tak membantu. Ia menyuruh Moo Myeong memberikan apa yang Hong Dan minta saja atau dia akan semakin gila.





Jin Ok memanggil yang lain untuk berkumpul, semua langsung duduk manis menunggu apa yang akan di bicarakan. Jin Ok menunjukan sebuah manik besi. Semua memanganggap kalau itu manik besi biasa. Tapi tidak bagi Jin Ok yang segera menunjukkan kegunaan manik tersebut.
 Seperti di serial tom and jerry, Jin Ok melemparkan manik itu ke sebuah lubang. Manik berjalan turun melewati kayu. Sambung menyambung sampai dengan membuat kincir air bergerak. Setelahnya pengaman rumah Jin Ok segera menutupi rumah mereka. Itu adalah pengaman yang di buat Jin Ok agar mereka terhindar dari serangan yang tiba-tiba.



Moo Myeong dan Hong Dan memuji kepintaran Jin Ok. Moo Myeong ingin keluar untuk ke wc dan lagi ia juga lapar.
“Bisakah kita keluar?”
“Aku masih belum membuat cara bukanya. Jadi kita tidak bisa keluar? Tangan... buka pakai tangan harusnya bisa.” Ucap Jin Ok.
Semua mencoba mengangkat dinding kayu yang menutupi rumah mereka tapi percuma, sama sekali tak terbuka. Hahaha


Disebuah tempat terjadi keributan. Dua orang tengah dalam pengejaran. Salah seorang diantaranya memberikan benda di sebut sebagai Sibjagyeong.  dia menyerahkan sibjagyeong pada rekannya untuk di berikan kepada kaisar. Bagaimana pun itu harus di berikan.
Pria tadi mengorbankan diri melawan pengawal yang mengejarnya. Terjadilah pertempuran, Pria tersebut mati tertusuk oleh ketua pengawal. Ketua Pengawal tersebut adalah Sa Hyun.


Sa Hyun melaporkan pada atasannya kalau Sibjagyeong belum di temukan. Sa Hyun mengakui kalau dalam penghadangan memang dia juga sudah bersalah.
“Tidak usah omong-kosong! Tidak peduli ada kejadian apapun, sibjagyeong harus kau bawa ke hadapanku! Cepat atau lambat harus dikembalikan, bukankah begitu?” suruh atasan Sa Hyun, Kim Jang Hun.


Seseorang melaporkan kalau semua orang yang mereka tugaskan sudah mati sebelum memasuki istana kecuali Gong Goo. Sekarang serasa mustahil untuk bisa mendapatkan Sibjagyeong. Ketua Polisi ingin mereka untuk turun tangan sendiri dan mencarinya.
Orang tadi menolak, kalau sampai mereka berbuat gegabah malah akan membahayakan Gong Goo. Mereka sendiri juga belum mengetahui mata-matanya.




Hong Dan dan Ga Bi tengah menguping pembicaraan Moo Myeong dengan seseorang, Jin Ok datang membawakan mereka mangkuk agar lebih jelas mengupingnya. Ternyata itu kepala polisi yang meminta bantuan Moo Myeong untuk menemukan Gong Goo. Dia meminta Moo Myeong melakukannya diam-diam karena Gong Goo membawa sibjagyeong. Kepala polisi menunjukkan bentuk sibjagyeong. Gong Goo memiliki tanda tatoo berangka 9 di punggungnya. Kepala polisi akan memberikan imbalan 12.000 Nyang. Moo Myeong tersenyum menolak.

Hong Dan kalap. Dia membuka pintunya dan marah kenapa Moo Myeong menolak. Tapi Ga Bi segera menarik Hong Dan pergi.


Kepala polisi telah selesai berdiskusi dengan Moo Myeong. Diluar ia segera memanggil-manggil prajurit yang ia sebut sebagai prajurit Song. Kepala Polisi tak menemukannya. Tersenyata prajurit Song menyamar menjadi batu, ini membuat Kepala Polisi terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba.
Kepala polisi mengutus Prajurit Song untuk mengawasi pekerjaan Moo Myeong dan kawanannya.




Hujan deras. Trio kita tengah mencari makan untuk suami Hong Dan. Diantara mereka bertiga hanya Hong Dan lah yang telah bersuami, dia menasehati kalau bisa jangan punya suami dulu. Hong Dan terus mengeluh dengan keadaanya, apalagi dengan ibu mertuanya. Ga Bi menyuruh Hong Dan untuk menghajar ibu mertuanya saja. Kalau tidak berani, dia yang akan melakukan.
“Nada bicaramu sama dengan ibu mertua. Membawa sial!!” ucap Hong Dan. Tapi dia segera di kejutkan dengan kehadiran ibu mertuanya di ujung jalan. Dia menyambut ucapan Hong Dan dengan senyum sinis. Hahaha




Sepertinya suami Hong Dan membuka sebuah praktek dukun kali yah. Ibu mertua Hong Dan memarahi suaminya karena menaruh sepuluh prasasti di belakang rumah. Dan lagi, Hong Dan sebagia istri juga telah membiarkan suaminya melakukan perbuatan seperti itu. Hong Dan tegas mengatakan kalau dia hanya menghormati apa yang suaminya inginkan. Apa itu tak boleh?
Ibu semakin kesal karena sanggahan Hong Dan yang hanya sebagai wanita rendahan. Suami Hong Dan menyuruh Hong Dan jangan membantah.
“Mau itu orang rendahan ataupun Eomonie, bukankah kita sama-sama perempuan? Ibunya Eomonie, Ibu dari Ibunya Eomonie bukankah juga perempuan? Ditambah putra Eomonie yang berharga ini, bukankah juga dilahirkan oleh Eomonie?”
Ibu tak bisa tahan lagi, kepala pusing mendengarkan bantahan Hong Dan.



Jin Ok datang di saat keributan berlangsung, dia mengedipkan-ngedipkan matanya sok baik. Keke. Ternyata dia datang untuk  menyogok ibu mertua Hong Dan dengan berbagi macam perhiasan yang ia bawa. Kontan, Ibu mertua langsung terpikat dan lupa akan marahnya beberapa saat yang lalu.
“Ngomong-ngomog apa yang akan kau lakukan?”
“Perlihatkan pada Eomonie mulai dari jepit rambut.” Suruh Jin Ok pada Hong Dan. Hong Dan kesal tapi melakukan apa yang Jin Ok perintahkan.





Ternyata jepit rambut yang Hong Dan kenakan adalah senjata juga, dia melemparkan ke arah kayu dan tepat sasaran menancap ke kayu tersebut dengan posisi berjajar. Dia kemudian koprol. Dan terakhir memecahkan genteng 10 tumpukan. Suami dan Mertua Hong Dan langsung takjub melihat kemampuannya.
“Eomonie, setelah melihat kehebatan menantumu pasti kaget sekali ya? Karena itu, tolong jaga Hong Dan baik baik.”
Jin Ok memohon dengan bersujud pada Ibu mertua Hong Dan. Ibu mertua langsung ikut bersujud. Hong Dan terkejut, kembali ikut bersujud. Terakhir suami Hong Dan ikut-ikutan. Hahahaha.



Moo Myeong menyebarkan berita mengenai Gong Goo yang dia katakan sebagai pengkhianat. Moo Myeong membagikan sketsa wajah Gong Goo dan menjelaskan ciri-cirinya yang memiliki tatoo angka sembilan di belakang lehernya. Dia berjanji akan memberikan hadiah pada penemunya.
Salah seorang dari mereka adalah Jin Ok yang ikut menguping ciri-ciri Gong goo. Tato angka sembilan di belakang leher.



Jin Ok segera mengajak ke dua temannya untuk berburu Gong Goo. Disana juga ada Prajurit Song yang ikut membuntuti mereka. Dia membuntuti mereka dengan penyamaran sebagai pohon kali ini. Prajurit Song kehilangan jejak Jin Ok dkk.
Ternyata, Jin Ok sudah menyadari keberadaan mereka. Dia bertanya kenapa prajurit Song mengikutinya, Prajurit Song bergumam harusnya ia tak ketahuan, tapi dia akan memperkenalkan diri. Jin Ok tak sabar, dia mengutus Ga Bi untuk mengurus Prajurit Song. Ia dan Hong Dan akan jalan dulu.




Ga Bi menatap penampilan Prajurit Song yang aneh, dia memukulnya sampai mimisan.
“Seorang wanita memukul orang sembarangan. Hei, hei! Sini kalian!”
Ga Bi kembali memukul prajuri Song sampai tersungkur. Prajurit Song memegang dada Ga Bi, sekarang dia yakin Ga Bi adalah laki-laki. Hahaha. Ga Bi makin menjadi memukuli prajurit Song. Prajurit Song sudah kepayahan. Ga Bi menyuruhnya jangan membuntuti mereka lagi.
Ga Bi pergi tapi dia bergumam kalau saat dulu ia memukuli Prajurit Song seperti berbeda. Ada perasaan yang aneh. Jadi Ga Bi udah kenal yah?

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih telah membaca blog saya