Profil Film :
·
Judul: The Huntresses / The Joseon
Beautiful Three
·
Revised romanization: Joseonminyeo
Samchongsa
·
Hangul: 조선미녀 삼총사
·
Genre: Komedi / Petualangan
·
Sutradara: Park Je-Hyun
·
Tanggal Rilis: 29 Januari 2014
·
Perusahaan Produksi: Wellmade STARM
Dalam kegelapan, seorang wanita membaca pengumuman yang
berisi sayembara penangkapan seseorang dengan imbalan 500 nyang dalam waktu 10
hari. Buronannya bernama Gang Nan.
Suasana pasar begitu ramai, salah satunya di tempat taruhan.
Seorang pria berkumis yang tadi bersembunyi di balik peti ikut bergabung ke
gerombolan tersebut. Pemandu taruhan bertanya berapa yang akan pria berkumis
itu taruhkan. Dia bingung. Pria besar yang berada di samping pria berkumis itu
menyuruhnya jangan banyak omong dan langsung taruhan.
“Iya, tidak boleh banyak bacot. Ya kan, Gang Nan?” ucap pria
berkumis sambil melepaskan kumis palsunya. Oh ternyata dia bukanlah seorang
pria. Dia wanita bernama Jin Ok (Ha Ji Won). Jin Ok segera menendang perut Gang
Nan sampai jatuh terjengkak dan menarik bajunya agar jangan kabur.
Gerombolan para pengawal menyapa Jin Ok. Dengan Sinis, Jin
Ok menyuruh mereka agar pergi karena dia yang menangkapnya. Pengawal tak mau
karena 1000 nyang bukanlah jumlah yang sedikit. Jin Ok heran, bukannya harga
Gang Nan 500 nyang.
“Aku berharga 1000 nyang.” Tutur Gang Nan.
Jin OK kesal dibuatnya karena tuan Moo Myeong telah
memalsukan pengumuman lagi agar bisa korupsi 500 nyang.
Gang Nan mengambil kesempatan untuk kabur. Para Pengawal pun
langsung mengejar Gang Nan sedangkan Jin Ok masih terdiam.
Seorang wanita memakai skuter (kuno) mencegat Gang Nan dan
menyuruhnya untuk ikut tapi Gang Nan menolak. Dengan kasar akhirnya wanita
tersebut, Hong Dan menarik kepala Gang Nan agar lari bersamanya.
Jin Ok menghadang para pengawal. Hanya dengan senjata yoyo,
Jin Ok melawan pengawal yang jumlahnya puluhan. Jin Ok sangat lihai dalam
memainkan yoyonya bahkan gerombolan tadi kebingungan bagaimana mereka harus
melawan Jin Ok.
Hong Dan membawa Gang Nan ke tepi pantai, disana sudah ada seseorang wanita lagi yang
menunggu mereka berdua. Ga Bi. Hong Dan melambai dengan kegirangan melihat Ga
Bi.
Jin Ok menjatuhkan seluruh anggota gerombolan tadi. Tapi
sang ketua ternyata menghimpun lebih banyak lagi anggota dan membawanya untuk
melawan Jin Ok. Jin Ok berlari sampai ke bibir tebing. Dia membuka jam’nya, di
lain sisi Hong Dan juga sedang menatap jam’nya. Sedangkan Ga Bi bersiap
menembakkan panah.
Hong Dan menyuruh Gabi hati-hati kalau tidak bisa saja Jin
Ok mati.
Yap. Jam menunjukkan waktu yang tepat, Jin Ok mengucapkan
maaf karena membuat semua gerombolan tadi susah. Gerombolan tadi kebingungan,
mau kemana Jin Ok lari padahal mereka sudah di tepi tebing.
Jin Ok ternyata melompati tebing, tepat saat itu Ga Bi
melontarkan panah yang terpasang tali untuk di taruh layang-layang. Tepat
sasaran. Layang-layang tadi mengembang dan membawa Jin Ok terbang.
THE HUNTRESSES
Hong Dan ngamuk pada Moo Myeong
untuk meminta uang 500 nyang yang telah di korupsi Moo Myeong. Moo Myeong
meminta maaf tapi Hong Dan tak mau tahu karena kejadian tersebut sudah bukan
sekali dua kali lagi. Moo Myeong meminta bantuan Ga Bi.
Ga Bi yang bersantai sama sekali
tak membantu. Ia menyuruh Moo Myeong memberikan apa yang Hong Dan minta saja
atau dia akan semakin gila.
Jin Ok memanggil yang lain untuk berkumpul, semua langsung
duduk manis menunggu apa yang akan di bicarakan. Jin Ok menunjukan sebuah manik
besi. Semua memanganggap kalau itu manik besi biasa. Tapi tidak bagi Jin Ok yang
segera menunjukkan kegunaan manik tersebut.
Seperti di serial tom
and jerry, Jin Ok melemparkan manik itu ke sebuah lubang. Manik berjalan turun
melewati kayu. Sambung menyambung sampai dengan membuat kincir air bergerak.
Setelahnya pengaman rumah Jin Ok segera menutupi rumah mereka. Itu adalah
pengaman yang di buat Jin Ok agar mereka terhindar dari serangan yang
tiba-tiba.
Moo Myeong dan Hong Dan memuji kepintaran Jin Ok. Moo Myeong
ingin keluar untuk ke wc dan lagi ia juga lapar.
“Bisakah kita keluar?”
“Aku masih belum membuat cara bukanya. Jadi kita tidak bisa
keluar? Tangan... buka pakai tangan harusnya bisa.” Ucap Jin Ok.
Semua mencoba mengangkat dinding kayu yang menutupi rumah
mereka tapi percuma, sama sekali tak terbuka. Hahaha
Disebuah tempat terjadi keributan. Dua orang tengah dalam
pengejaran. Salah seorang diantaranya memberikan benda di sebut sebagai
Sibjagyeong. dia menyerahkan sibjagyeong
pada rekannya untuk di berikan kepada kaisar. Bagaimana pun itu harus di
berikan.
Pria tadi mengorbankan diri melawan pengawal yang
mengejarnya. Terjadilah pertempuran, Pria tersebut mati tertusuk oleh ketua
pengawal. Ketua Pengawal tersebut adalah Sa Hyun.
Sa Hyun melaporkan pada atasannya kalau Sibjagyeong belum di
temukan. Sa Hyun mengakui kalau dalam penghadangan memang dia juga sudah
bersalah.
“Tidak usah omong-kosong! Tidak peduli ada kejadian apapun, sibjagyeong
harus kau bawa ke hadapanku! Cepat atau lambat harus dikembalikan, bukankah
begitu?” suruh atasan Sa Hyun, Kim Jang Hun.
Seseorang melaporkan kalau semua orang yang mereka tugaskan
sudah mati sebelum memasuki istana kecuali Gong Goo. Sekarang serasa mustahil
untuk bisa mendapatkan Sibjagyeong. Ketua Polisi ingin mereka untuk turun
tangan sendiri dan mencarinya.
Orang tadi menolak, kalau sampai mereka berbuat gegabah
malah akan membahayakan Gong Goo. Mereka sendiri juga belum mengetahui
mata-matanya.
Hong Dan dan Ga Bi tengah menguping pembicaraan Moo Myeong
dengan seseorang, Jin Ok datang membawakan mereka mangkuk agar lebih jelas
mengupingnya. Ternyata itu kepala polisi yang meminta bantuan Moo Myeong untuk
menemukan Gong Goo. Dia meminta Moo Myeong melakukannya diam-diam karena Gong
Goo membawa sibjagyeong. Kepala polisi menunjukkan bentuk sibjagyeong. Gong Goo
memiliki tanda tatoo berangka 9 di punggungnya. Kepala polisi akan memberikan
imbalan 12.000 Nyang. Moo Myeong tersenyum menolak.
Hong Dan kalap. Dia membuka pintunya dan marah kenapa Moo
Myeong menolak. Tapi Ga Bi segera menarik Hong Dan pergi.
Kepala polisi telah selesai berdiskusi dengan Moo Myeong.
Diluar ia segera memanggil-manggil prajurit yang ia sebut sebagai prajurit
Song. Kepala Polisi tak menemukannya. Tersenyata prajurit Song menyamar menjadi
batu, ini membuat Kepala Polisi terkejut dengan kehadirannya yang tiba-tiba.
Kepala polisi mengutus Prajurit Song untuk mengawasi
pekerjaan Moo Myeong dan kawanannya.
Hujan deras. Trio kita tengah mencari makan untuk suami Hong
Dan. Diantara mereka bertiga hanya Hong Dan lah yang telah bersuami, dia menasehati
kalau bisa jangan punya suami dulu. Hong Dan terus mengeluh dengan keadaanya,
apalagi dengan ibu mertuanya. Ga Bi menyuruh Hong Dan untuk menghajar ibu
mertuanya saja. Kalau tidak berani, dia yang akan melakukan.
“Nada bicaramu sama dengan ibu mertua. Membawa sial!!” ucap
Hong Dan. Tapi dia segera di kejutkan dengan kehadiran ibu mertuanya di ujung
jalan. Dia menyambut ucapan Hong Dan dengan senyum sinis. Hahaha
Sepertinya suami Hong Dan membuka sebuah praktek dukun kali
yah. Ibu mertua Hong Dan memarahi suaminya karena menaruh sepuluh prasasti di
belakang rumah. Dan lagi, Hong Dan sebagia istri juga telah membiarkan suaminya
melakukan perbuatan seperti itu. Hong Dan tegas mengatakan kalau dia hanya
menghormati apa yang suaminya inginkan. Apa itu tak boleh?
Ibu semakin kesal karena sanggahan Hong Dan yang hanya
sebagai wanita rendahan. Suami Hong Dan menyuruh Hong Dan jangan membantah.
“Mau itu orang rendahan ataupun Eomonie, bukankah kita
sama-sama perempuan? Ibunya Eomonie, Ibu dari Ibunya Eomonie bukankah juga
perempuan? Ditambah putra Eomonie yang berharga ini, bukankah juga dilahirkan
oleh Eomonie?”
Ibu tak bisa tahan lagi, kepala pusing mendengarkan bantahan
Hong Dan.
Jin Ok datang di saat keributan berlangsung, dia
mengedipkan-ngedipkan matanya sok baik. Keke. Ternyata dia datang untuk menyogok ibu mertua Hong Dan dengan berbagi
macam perhiasan yang ia bawa. Kontan, Ibu mertua langsung terpikat dan lupa
akan marahnya beberapa saat yang lalu.
“Ngomong-ngomog apa yang akan kau lakukan?”
“Perlihatkan pada Eomonie mulai dari jepit rambut.” Suruh
Jin Ok pada Hong Dan. Hong Dan kesal tapi melakukan apa yang Jin Ok
perintahkan.
Ternyata jepit rambut yang Hong Dan kenakan adalah senjata
juga, dia melemparkan ke arah kayu dan tepat sasaran menancap ke kayu tersebut
dengan posisi berjajar. Dia kemudian koprol. Dan terakhir memecahkan genteng 10
tumpukan. Suami dan Mertua Hong Dan langsung takjub melihat kemampuannya.
“Eomonie, setelah melihat kehebatan menantumu pasti kaget
sekali ya? Karena itu, tolong jaga Hong Dan baik baik.”
Jin Ok memohon dengan bersujud pada Ibu mertua Hong Dan. Ibu
mertua langsung ikut bersujud. Hong Dan terkejut, kembali ikut bersujud.
Terakhir suami Hong Dan ikut-ikutan. Hahahaha.
Moo Myeong menyebarkan berita mengenai Gong Goo yang dia
katakan sebagai pengkhianat. Moo Myeong membagikan sketsa wajah Gong Goo dan
menjelaskan ciri-cirinya yang memiliki tatoo angka sembilan di belakang
lehernya. Dia berjanji akan memberikan hadiah pada penemunya.
Salah seorang dari mereka adalah Jin Ok yang ikut menguping
ciri-ciri Gong goo. Tato angka sembilan
di belakang leher.
Jin Ok segera mengajak ke dua temannya untuk berburu Gong
Goo. Disana juga ada Prajurit Song yang ikut membuntuti mereka. Dia membuntuti
mereka dengan penyamaran sebagai pohon kali ini. Prajurit Song kehilangan jejak
Jin Ok dkk.
Ternyata, Jin Ok sudah menyadari keberadaan mereka. Dia
bertanya kenapa prajurit Song mengikutinya, Prajurit Song bergumam harusnya ia
tak ketahuan, tapi dia akan memperkenalkan diri. Jin Ok tak sabar, dia mengutus
Ga Bi untuk mengurus Prajurit Song. Ia dan Hong Dan akan jalan dulu.
Ga Bi menatap penampilan Prajurit Song yang aneh, dia
memukulnya sampai mimisan.
“Seorang wanita memukul orang sembarangan. Hei, hei! Sini
kalian!”
Ga Bi kembali memukul prajuri Song sampai tersungkur.
Prajurit Song memegang dada Ga Bi, sekarang dia yakin Ga Bi adalah laki-laki.
Hahaha. Ga Bi makin menjadi memukuli prajurit Song. Prajurit Song sudah
kepayahan. Ga Bi menyuruhnya jangan membuntuti mereka lagi.
Ga Bi pergi tapi dia bergumam kalau saat dulu ia memukuli
Prajurit Song seperti berbeda. Ada perasaan yang aneh. Jadi Ga Bi udah kenal yah?
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca blog saya