Mo Ne
teringat kalau di pernah menanyakan pada Jae Wan tentang satu-satunya jam yang
selalu dipakai ayahnya tapi saat dia meninggal jam itu malah menghilang, dan
Jae Wan mengaku kalau dia tidak tahu apa-apa tentang jam tangan itu.
Mo Ne lalu
membalik jam tangannya dan melihat ukiran C.L di belakang jam tangan itu. Mo Ne
jadi semakin yakin kalau Jae Wan-lah pelakunya dan langsung pergi untuk mencari
Jae Wan.
Jae Wan
sendiri masih sibuk untuk menyenangkan Wang Li Cin. Sebagai permintaan maaf, Jae Wan mengganti wine-nya dengan wine
yang jauh lebih mahal. Dan dengan wine baru itu, akhirnya bisa sedikit
menyenangkan Wang Li Cin.
Tepat pada
saat itu, Mo Ne tiba-tiba menerobos masuk dan langsung melabrak Jae Wan,
menuntut Jae Wan untuk memberinya penjelasan akan apa yang telah Jae Wan
lakukan pada ayahnya.
Saat Jae
Wan tidak menjawabnya, Mo Ne langsung menyiram Jae Wan dengan sebotol wine
sementara Wang Li Cin memperhatikan kejadian itu dengan senang.
Setelah Mo
Ne pergi, Wang Li Cin langsung memuji-muji Mo Ne. Dan kejadian itu langsung
dimanfaatkan oleh Wang Li Cin untuk menolak kerja sama dengan Ciel dengan
alasan tidak bisa mempercayakan pelanggannya pada hotel yang general managernya
tidak dihormati oleh pegawainya.
Di lobi,
Jae Wan yang sedang marah langsung menyeret Mo Ne. Woo Hyun ingin menyelamatkan
Mo Ne tapi Go San langsung mencegahnya. Go San yakin kalau kali ini, Mo Ne lah
yang salah apalagi kontrak kerja sama dengan Wang Li Cin itu sangat penting.
Woo Hyun
tahu pentingnya kontrak ini, karena itulah dia tidak mengerti kenapa Mo Ne
membuat kekacauan itu padahal banyak hal yang dia takuti.
Jae Wan
menyeret Mo Ne ke water park tempat dimana ayah Mo Ne meninggal, tanpa
menyadari bahwa mereka sedang di awasi oleh seseorang di kegelapan. Jae Wan
memaksa Mo Ne untuk melihat dan mengakui tempat ayahnya bunuh diri di kolam
renang itu.
Jae Wan memberitahu Mo Ne bahwa hasil otopsi
ketua Ah menyatakan dia tidak dibunuh melainkan bunuh diri, ditambah lagi ada
catatan dari rumah sakit yang menyatakan bahwa ketua Ah menderita depresi dan
skizofrenia.
Tapi Mo Ne
tetap tidak bisa mempercayai Jae Wan apalagi karena Jae Wan pernah berbohong
kalau dia tidak tahu menahu tentang jam tangan ayahnya, dia lalu memperlihatkan
jam tangan ayahnya pada Jae Wan tapi Jae Wan langsung merebutnya dan mengatakan
kalau jam tangan itu ada padanya karena tuan Ah sendiri yang memberikannya
padanya.
Mo Ne
langsung tertawa geli mendengarnya, sama sekali tidak percaya kalau ayahnya
akan memberikan jam tangan pemberian kakeknya pada bajing** seperti Jae Wan.
“Kau kan?
Orang yang membunuh ayahku?” tuduh Mo Ne
Saat Jae
Wan menuduhnya gila, Mo Ne langsung bertanya apakah Jae Wan akan membuatnya
menjadi orang gila seperti ayahnya. Tapi Mo Ne meyakinkan Jae Wan bahwa kali
ini dia tidak akan berhasil.
“Aku akan
melaporkanmu” ancam Mo Ne.
“Lapokan
saja!” teriak Jae Wan “Laporkan saja dan temukan apapun yang kau inginkan dan
keluarlah dari Ciel! KUMOHON!”
Teriakkan
Jae Wan itu langsung membuat Mo Ne sangat terkejut sampai dia tidak bisa
berkata-kata.
Setelah Jae
Wan pergi meninggalkannya sendirian, Mo Ne tiba-tiba membayangkan kejadian yang
terjadi pada malam kematian ayahnya. Dia membayangkan melihat pesta kolam
renang dan mayat ayahnya yang terjatuh di kolam renang.
Mo Ne
langsung menangis saat dia membayangkan melihat mayat ayahnya mengambang di
kolam renang “Ayah, pasti sakit sekali. Pasti dingin sekali...ayahku” ratapan
Mo Ne menangisi ayahnya.
Tiba-tiba
dari belakang Mo Ne sebuah tangan seorang pria langsung mendorong kepala Mo Ne
kedalam kolam renang, Mo Ne berusaha memberontak tapi tangan itu terlalu kuat
darinya dan terus menenggelamkan kepala Mo Ne sampai ia pingsan.
Woo Hyun
mondar-mandir dengan cemas menunggu Mo Ne. Dan saat dia melihat yang kembali ke
hotel hanya Jae Wan, dia langsung bertanya dimana Mo Ne. Saat Jae Wan
memandangnya curiga, Woo Hyun cepat-cepat beralasan kalau dia mencari Mo Ne
karena tadi dia memesan room service tidak ada di kamarnya.
Woo Hyun
jadi curiga jangan-jangan Jae Wan membawa Mo Ne ke water park tempat kematian
ketua Ah. Dan saat Jae Wan berlalu pergi tanpa memberinya jawaban, Woo Hyun
langsung tahu bahwa kecurigaannya memang benar.
Woo Hyun
langsung pergi ke water park dengan cemas dan menemukan Mo Ne terbaring pingsan
di tepi kolam renang. Woo Hyun langsung melakukan CPR sambil memohon agar Mo Ne
tetap hidup. Setelah beberapa kali CPR, Mo Ne berhasil diselamatkan tapi
langsung pingsan lagi.
Setelah
itu, Woo Hyun membawa Mo Ne kembali ke kamar dan memanggil dokter dan memberitahu
kalau Mo Ne hanya mengalami shock ringan dan akan baik-baik saja saat dia
siuman nanti. Woo Hyun jadi penasaran apa yang sebenarnya terjadi pada Mo Ne.
Woo Hyun lalu
mendatangi kantor Jae Wan dan memberitahukannya tentang keadaan Mo Ne tapi Jae
Wan malah cuek. Woo Hyun heran dengan sikap Jae Wan, apa dia tidak mau
mengunjungi Mo Ne. Semua ini kan terjadi gara-gara Jae Wan yang membawa Mo Ne ke
water park.
“Dia jatuh
ke air itu salahnya sendiri” ujar Jae Wan Cuek.
Woo Hyun
sangat yakin kalau Mo Ne tidak mungkin menjatuhkan dirinya sendiri ke dalam
kolam renang tempat ayahnya meninggal. Bahkan sekalipun Mo Ne terpeleset,
kenapa dia sampai pingsan disana.
Tapi Jae Wan
tetap cuek dan menyuruh Woo Hyun untuk tidak memperbesar masalah dengan
spekulasi yang tidak berguna. Woo Hyun ingin protes tapi Jae Wan langsung
menyuruhnya keluar Tapi setelah Woo Hyun pergi. Jae Wan tampak memikirkan
sesuatu lalu beranjak pergi.
Joong Goo
sedang bercanda tawa dengan keluarganya saat Jae Wan datang menemuinya secara
tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Joong Goo jadi heran kenapa Jae
Wan datang secara mendadak seperti ini, apakah dia sudah bisa meyakinkan Wang
Li Cin.
“Anda
sangat memuja Da Bae, bukan?” tanya Jae Wan
Jae Wan
memberitahu Joong Goo bahwa bagi ketua Mo Ne juga seorang putri yang sangat
mengagumkan sama seperti Da Bae. Dan Mo Ne juga sama kekanak-kanakannya seperti
Da Bae.
“Apa anda
berusaha membunuh Mo Ne?” tanya Jae Wan
Joong Goo sedang bercanda tawa dengan keluarganya saat Jae Wan datang
menemuinya secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Joong Goo
jadi heran kenapa Jae Wan datang secara mendadak seperti ini, apakah
dia sudah bisa meyakinkan Wang Li Chin.
"Anda sangat memuja Da Bae, bukan?" tanya Jae Wan
Jae Wan memberitahu Joong Goo bahwa bagi ketua Mo Ne juga seorang putri
yang sangat mengagumkan sama seperti Da Bae. Dan Mo Ne juga sama
kekanak-kanakannya seperti Da Bae.
"Apa anda berusaha membunuh Mo Ne?" tanya Jae Wan.
Joong Goo sama sekali tidak menyangkalnya tapi dia beralasan bahwa dia
melakukannya demi Jae Wan, karena di antara Jae Wan dan Mo Ne hanya akan
ada satu yang bisa naik ke puncak. Pengakuan Joong Goo itu membuat Jae
Wan yakin kalau insiden burung mati itu juga pasti ulah Joong Goo.
"Tolong berhentilah sekarang. Aku pasti akan berhasil mendapatkan
kontrak dengan Wang Li Chin. Setelah itu, aku akan mengumumkan dengan
bangga siapa aku yang sebenarnya. Mo Ne juga akan tahu siapa aku. Pada
saat itu, para direktur tidak akan bisa mengacuhkanku"
Joong Goo terlihat tidak terlalu menyukai ide itu tapi saat Jae Wan
bertanya apakah Joong Goo tidak menyukai idenya, dia langsung
menyangkalnya dan hanya mengatakan kalau dia agak kecewa karena
sepertinya Jae Wan tidak terlalu membutuhkannya lagi sekarang.
Jae Wan terlihat agak gemetar ketakutan saat dia berusaha menyangkalnya,
Jae Wan beralasan kalau dia melakukannya hanya untuk melepaskan sedikit
beban Joong Goo.
"Hubungan darah bisa menakutkan. Merubah Jayden ku yang baik menjadi
orang yang kasar" Joong Goo mengatakannya sambil mengetuk-ngetukkan
tongkatnya dengan keras dan Jae Wan langsung gemetar ketakutan mendengar
ketukan tongkat itu.
Sambil menatap tajam Jae Wan, Joong Goo memperingatkan Jae Wan untuk
tidak kehilangan kontrol pada Mo Ne karena jika tidak maka Joong Goo
akan membenci Mo Ne. Peringatan itu membuat Jae Wan jadi semakin gemetar
ketakutan sampai-sampai dia harus mengepalkan tangannya yang gemetaran.
Jae Wan lalu pergi ke kamar Mo Ne yang sudah sadar, bukan untuk
menjenguknya tapi untuk berteriak mengingatkan Mo Ne bahwa dia
ketakutan, jadi sebaiknya Mo Ne pergi saja. Jae Wan memperingatkan Mo Ne
bahwa dia tidak akan menemukan apapun seberapa banyak pun dia berusaha,
karena itulah sebaiknya dia pergi sebelum terluka.
Perkataan Jae Wan itu membuat Mo Ne jadi tahu apa yang Jae Wan inginkan
dengan menyingkirkannya dan ayahnya, Jae Wan pasti mengincar Ciel. Jae
Wan marah dengan tuduhan itu, tapi dia berusaha menahan kemarahannya dan
langsung pergi.
Anak buah Joong Goo memberinya sebuah USB yang berisi rekaman CCTV saat
Jae Wan menyeret Mo Ne ke water park dan pertengkaran mereka di pinggir
kolam renang.
Saat Joong Goo teringat perkataan Jae Wan yang ingin mengungkapkan
identitasnya yang sebenarnya pada semua orang termasuk Mo Ne, Joong Goo
langsung menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Belum saatnya, Jayden" ujar Joong Goo
Didalam rekaman itu juga ada rekaman saat seorang pria yang dari
belakang sosoknya mirip dengan Jae Wan sedang mendorong Mo Ne ke kolam
renang dan berusaha menenggelamkannya.
Keesokan harinya, Woo Hyun gelisah menunggu kabar dari seseorang aka Mo
Ne bahkan saat Go San menerima telepon, Woo Hyun langsung penasaran
siapa yang menelepon. Tapi sayangnya, yang menelepon hanya salah seorang
tamu.
Manager Jang datang untuk mengeluhkan Mo Ne yang terus membuat masalah,
kali ini Mo Ne tidak mau makan makanan apapun yang diberikan padanya.
Saat manager Jang bertanya-tanya apakah mereka harus membuat bubur
berlian, Woo Hyun langsung menawarkan diri untuk mengantarkan bubur
berlian untuk Mo Ne.
Sikap Woo Hyun itu membuat manager Jang jadi curiga kenapa Woo Hyun
sebaik ini pada Mo Ne. Apakah dia berpikir untuk mengabdi pada Mo Ne
karena dia yakin kalau Mo Ne akan berhasil mengambil alih hotel.
Woo Hyun berusaha menghibur Mo Ne dengan membuat lelucon tapi Mo Ne sama
sekali tidak bereaksi apapun dan terus merenung menatap keluar
jendela.
Karena candaannya tidak berhasil, maka Woo Hyun berusaha menggunakan cara lain untuk membuat Mo Ne memperhatikannya.
"Sebenarnya kami merahasiakannya karena permintaan ketua Ah"
Cara itu akhirnya berhasil membuat Mo Ne berpaling pada Woo Hyun, dia
lalu memberitahu Mo Ne kalau sebenarnya Ciel memiliki sebuah kebun yang
bernama 'kebun Mo Ne'. Woo Hyun memberitahu kalau ketua Ah sendiri yang menanam bunga-bunga di kebun itu.
"Ketua Ah ingin memberikan kebun itu untukmu sebagai hadiah saat
bunga-bunganya mekar. Kami sebenarnya ingin menutup mulut kami sampai
saat semua bunganya mekar. Kami ingin memenuhi janji ketua, tapi aku
tidak bisa menyimpan rahasia" kata Woo Hyun
Mo Ne lalu pergi ke kebun bunganya dan langsung menangis saat dia
melihat ukiran nama kebunnya. Dia mulai mengelilingi kebunnya yang luas
saat dia melihat manager Baek sedang menyirami bunga-bunganya.
Mereka lalu duduk bersama saat manager Baek menceritakan pada Mo Ne
bahwa ketua Ah sendiri yang meminta manager Baek untuk menanam
bunga-bunga di kebun untuk berjaga-jaga siapa tahu terjadi sesuatu
padanya.
"Ahjumma, kau siapa sebenarnya? Sejak awal, kau selalu mengamatiku kan?" tanya Mo Ne
Saat manager Baek langsung menyangkalnya, Mo Ne langsung bertanya curiga
apakah ayahnya benar-benar mempercayakan hadiah untuknya pada manager
Baek.
"Apa kau pikir hadiah yang sebenarnya ingin ketua Ah berikan padamu
adalah kebun ini? Ketua sebenarnya ingin memberimu sebuah tempat dimana
kau bisa mengatur napas walau cuma sesaat sambil melindungi hutan yang
terlihat seperti hotel ini"
Tapi setelah memperhatikan Mo ne, sekarang manager Baek yakin kalau Mo
Ne sepertinya kesulitan untuk merawat kebun ini apalagi jika dia harus
mengurusi Ciel. Manager Baek lalu pamit pergi dan meminta Mo Ne sebagai
pemilik kebun untuk merawat semua bunga-bunganya agar tidak layu.
"Bagaimana aku bisa mempercayaimu?" tanya Mo Ne
Maka manager Baek pun mulai mengatakan apa yang pernah ketua Ah ceritakan padanya.
"Booksoon ku. Putriku Booksoon. Saat dia kecil kami khawatir karena dia
terlambat merangkang. Tapi pada suatu hari, tiba-tiba dia langsung
berdiri. Bukankah dia berbeda? Booksoon ku, apa kau tahu apa kata
pertama yang diucapkannya? Bukan ibu, tapi a...yah"
Mendengar semua itu membuat Mo Ne langsung menangis, dan manager Baek
langsung menyuruhnya untuk tidak menangis lagi dan tidak perlu takut
pada siapapun. Setelah manager Baek pergi, Mo Ne langsung menangis sedih
memanggil-manggil ayahnya.
Jae Wan sedang mondar-mandir di kantornya dengan gelisah, tapi saat dia
menerima email tentang informasi Wang Li Chin, Jae Wan langsung
tersenyum senang.
Setelah itu, Jae Wan pergi sendiri mengantarkan makanan dan wine untuk
Wang Li Chin yang langsung menolaknya jika Jae Wan cuma berniat
membicarakan masalah kontrak. Jae Wan meyakinkannya bahwa dia tidak akan
membicarakan apapun tentang kontrak dan makanan itu hanya dia
persiapkan khusus hanya karena dia merasa tidak enak kalau Wang Li Chin
pergi begitu saja.
Karena Wang Li Chin yakin kalau Jae Wan tidak akan membicarakan kontrak,
maka dia pun mau menerima makanan dan wine itu. Setelah Wang Li Chin
mencicipi wine-nya, Jae Wan langsung bertanya apakah wine itu sudah
sesuai dengan seleranya dan Wang Li Chin langsung memuji-muji rasa wine
itu dengan senang.
"Menarik sekali, bagaimana bisa ketua Wang yang punya pengetahuan
mendalam tentang wine, tidak bisa membedakan antara wine mahal yang anda
minum kemarin dengan wine murah yang anda minum sekarang" ujar Jae Wan
Saat Wang Li Chin marah-marah, Jae Wan langsung mengungkapkan semua
kecurangan yang pernah dibuat oleh Wang Li Chin di berbagai tempat demi
keuntungan pribadinya.
Wang Li Chin pernah mengatakan kalau dia menderita radang hidung dan
karena itulah setiap kali Wang Li Chin tinggal di hotel di luar negeri,
dia suka sekali mengeluhkan kelembapan dan suhu kamar. Wang Li Chin juga
pernah mengatakan kalau dia alergi wasabi tapi Jae Wan punya bukti
foto-foto yang memperlihatkan kalau Wang Li Chin pernah makan sushi
tepat 2 hari setelah dia mengatakan kalau dia alergi wasabi.
Wang Li Chin juga pernah menuduh sebuah toko perhiasan menghilangkan
cincinya, padahal dari rekaman kamera CCTV, Wang Li Cin tidak pernah
memakai cincin. Wang Li Chin juga pernah menuduh sebuah restoran
memberinya makanan yang membuatnya keracunan makanan, tapi waktu Wang Li
Chin dirawat di rumah sakit, ternyata dia cuma di infus vitamin.
Jae Wan yakin kalau semua kekacauan yang dibuat Wang Li Chin kemarin
pasti hanya karena dia ingin membuat kesepakatan kontrak dengan harga
yang sangat rendah. Mendnegar tuduhan itu, Wang Li Chin sama sekali
tidak menyangkalnya, tapi dia langsung menantang Jae Wan memangnya apa
yang akan Jae Wan lakukan.
"Mulai besok perbuatan kerji anda akan diketahui oleh semua hotel diseluruh dunia yang bekerja sama dengan travel dari Cina"
Wang Li Chin langsung marah "Awas kau! Kau bahkan tidak akan punya kesempatan untuk menyesalinya!"
"Saya sudah menyesalinya, saat pegawai saya berlutut dihadapan anda" ujar Jae Wan kesal
Tapi dia berusaha bersabar dan meminta Wang Li Chin untuk duduk agar mereka bisa membuat kesepakatan.
Akhirnya kesepakatan kerja sama dengan Wang Li Chin pun berhasil ditanda
tangani. Acara penanda tangannya itu diwarnai berbagai reaksi, ada
Joong Goo yang senang dan ada beberapa direktur yang bertepuk tangan
setengah hati.
Setelah acara penanda tanganan selesai, Wang Li Chin menjabat tangan Jae
Wan, tapi langsung cepat-cepat menarik kembali tangannya dengan jijik.
Saat Woo Hyun pergi mengantarkan makanan untuk Mo Ne dengan senyum
lebar, ada seorang pelayan yang melewatinya sambil diam-diam melirik Woo
Hyun dengan cara mencurigakan, tapi Woo Hyun sama sekali tidak menaruh
perhatian pada pelayan itu.
Saat Woo Hyun tiba di kamarnya, Mo Ne ternyata sedang tidak ada. Tapi
ada sebuah rekaman di laptop yang memperlihatkan rekaman Jae Wan yang
sedang menyeret Mo Ne dan seorang pria yang sosoknya mirip Jae Wan
sedang mendorong dan berusaha menenggelamkan Mo Ne.
Woo Hyun langsung marah mengira orang yang menenggelamkan Mo Ne adalah Jae Wan dan langsug pergi mencari Jae Wan.
Jae Wan sedang berpidato memberitahukan kabar gembira pada semua pegawai
tentang tercapainya kesepakatan kontrak kerja sama dengan travel Cina.
Dalam acara itu pula, Jae Wan memberitahukan bahwa dia telah merekrut
beberapa pegawai terbaik dari seluruh hotel di dunia untuk bekerja di
Ciel.
Dan masuklah keempat pegawai baru Ciel yang selama ini menyamar sebagai tamu dan langsung membuat semua pegawai tercengang.
Acara mereka tiba-tiba terganggu saat Woo Hyun tiba-tiba datang dan
langsung naik ke podium dan bertanya kenapa Jae Wan melakukan itu
(menenggelamkan Mo Ne).
"Apa yang kau bicarakan?" Jae Wan tidak mengerti
"Kenapa kau melakukan itu pada nona?!" teriak Woo Hyun sambil menarik kerah baju Jae Wan
Tepat saat itu, Mo Ne juga baru datang dan melihat Woo Hyun dan Jae Wan saling menatap kesal.
bersambung episode 4
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca blog saya