Tuesday, June 10, 2014

Sinopsis You’re All Surrounded Episode 6 Part 2

[cerita sebelumnya]
 

Saat ada di restoran, mereka seperti tidak nafsu dengan makan yang disediakan. Mereka berempat hanya terdiam melihat makanan yang ada di depan. Eung Do mengajak mereka untuk makan, dia mengingatkan mereka untuk menjaga kesehatan dalam keadaan sepert ini.

Soo Sun menanyakan nasib dari Pan Seok pada Eung Do. Ji Gook mendengar dari tim 1 kalau Pan Seok akan diberhentikan. Eung Do menaruh sendoknya dengan sembarangan. Dia memberitahu kalau kabar itu belum pasti. Mereka harus menunggu hasil pemeriksaan dulu.



Tapi yang lebih bagus sekarang untuk Pan Seok adalah Jaksa Han bisa mencabut laporannya. Soo Sun tak terima dengan apa yang terjadi pada Pan Seok yang ditahan, tapi Kim Shin Myung dibebaskan. Dae Gu menyatakan kalau Pan Seok salah dalam hal ini. Dia menjelaskan kalau Pan Seok melakukan kekerasaan fisik.

Soo Sun mengingatkan kalau Pan Seok hanya memberikan satu pukulan saja. Dae Gu melihat ke arah Soo Sun. Soo Sun juga tahu kalau Jaksa Han juga menampar Pan Seok. Dae Gu mencoba menghentikan kebodohan yang dimiliki Soo Sun. Dia menjelaskan itu tidak peduli berapa pukula yang diberikan Pan Seok, tapi yang jelas Jaksa Han terluka.
 

Karena kejadian itu, Jaksa Han membuat tuntutan untuk Pan Seok. Dia berpikir kalau Pan Seok itu sudah tida memiliki kesempatan lagi. Tae il setuju dengan pendapat Dae Gu. Kalau saja Pan Seok memikirkan tim mereka, Pan Seok seharusnya tidak melakukan tindakan itu.
 

Ji Gook melihat ke arah Tae il. Tae il pikir kalau tindakan yang dibuat oleh Pan Seok itu bisa menghancurkan tim 3. Eung Do mencoba menengahka mereka. Dia membenarkan apa yang dikatakan mereka berdua.

Dia tahu kalau apa yang dilakukan Pan Seok itu salah. Tapi dia meminta semua untuk tidak patah semangat. Dia meminta semuanya tetap menyelidiki kasus ini saat mereka sedang membantu tim lain. Ji Gook rasa itu tidak ada gunanya, dia pikir Shin Myung akan dibebasakan lagi. Eung Do menyemanti Ji Gook supaya tidak pasrah.

Soo Sun mengingatkan walaupun Pan Seok sedang ditahan, mereka tidak bisa membebaskan Shin Myung berkeliaran di luar sana. Eung Do suka dengan semangat Soo Sun. Dia tahu kalau mereka tidak boleh membuat Shin Myung untuk bebas berkeliaran. Soo Sun membenarkan itu.

Eung Do tertawa, dia meminta semuanya untuk mendengarkan kata-kata Soo Sun. Ji Gook terlihat pasrah, dia pikir tidak ada gunanya menangkap Shin Myung lagi. Dia rasa keadaan tidak akan berubah, dia pikir sudah terlalu banyak orang jahat diluar sana. 

Soo Sun terlihat terbata-bata mengatakan kalau pasti akan ada keadaan yang berubah. Dia yakin kalau semua akan berubah. Dia berkata beberapa kali kalau semua pasti akan berubah. Eung Do pikir mereka sudah banyak berbicara. Dia mengajak mereka untuk makan saja.

Soo Sun masih terdiam, ia melihat Ji Gook. Dia bergumam kalau sebenarnya dia tidak bisa menjawab keraguan yang dimiliki Ji Gook. Kalau sampai keadaan ini tidak berubah, dia rasa tidak ada gunanya mereka mengorbankan waktu mereka untuk menyelidiki kasus tabrak lari.
Ketua Kang bertemu dengan mantan polisi yang menjadi anggota DPR. Bapak itu mendengar kalau ada masalah lagi dari kepolisian Gangnam. Dia tahu kalau ada satu jaksa yang dipukul. Ketua Kang meminta maaf. Dia tahu kalau tindakan itu tidak bisa diterima.
 
Dia menyatakan kalau mereka juga menyesal kejadian itu akan terjadi. Dia memberitahu kalau Pan Seok sudah diminta pertanggung jawabannya. Pria itu tahu kalau sebentar lagi, rapat akan dimulai. Dia tidak yakin kalau ia akan memperjuangkan rencana penyelidikan polisi bisa dilakukan sendiri.

Ketua Kang menyakinkan kalau masalah seperti ini tidak akan terjadi lagi. Dia melihat kalau Jaksa Han memiliki catatan pribadi yang buruk. Dia yakin kalau masalah seperti ini tidak berkembang terlalu jauh.
 
Pria itu tertawa mendengar perkataan Ketua Kang. Dia memuji Ketua Kan yang hebat karena bisa terlihat tegar menghadapi masalah apapun. Ketua Kang yang mendengar ucapan itu tidak bisa menahan rasa gugupnya dengan mengepalkan kedua tangannya.
Sa Kyung mendatang Pan Seok yang ada di dalam sel. Pan Seok agak terkejut dengan kedatangan Sa Kyung ke dalam sel. Sa Kyun tak percaya kalau Pan Seok bisa tenang. Dia berpikir kalau Pan Seok akan melawan dan merasa keadaan ini tidak adil.

Pan Seok menundukan kepala. Dia tahu kalau dirinya sudah memalukan semuanya. Sa Kyung mengingatkan Pan Seok untuk tidak mengecewakan Ketua Kang. Dia memberitahu kalau Ketua Kan memperjuangkan supaya mereka bisa melakukan proses penyelidikan sendiri. Pan Seok rasa dia harus mengundurkan diri saja.

Dia sadar kalau ini memang kesalahannya. Sa Kyung tak melihat ke arah mantan suaminya. Pan Seok pikir kalau Sa Kyung puas sekali melhat dirinya di penjara. Dia tahu kalau Sa Kyung sangat membenci dirinya menjadi seorang detektif.
 
Sa Kyung berkata dengan tegas kalau selama ini dia untuk coba diam, tapi sekarang dia tidak bisa berdiam diri. Dia heran Pan Seok mengatakan hal itu. Dia pikir kalau Pan Seok itu seksi sebagai seorang detektif. Tapi sekarang dia pikir Pan Seok itu sudah gila.

Dia rasa kalau Pan Seok itu pria yang bodoh. Dia berkata seharusnya Pan Seok ingin berhenti menjadi detektif itu dari dulu saja, sebelum Joon Hee meninggal. Pan Seok terdiam dengan mata berkaca-kaca.
 
Sa Kyung tahu kalau Pan Seok beleum berhenti menjadi detektif setelah Joon Hee meninggal. Dia rasa kalau pengorbanan yang di lakukan detektif tidak sepadan dengan dia pasrah untuk berhenti karena orang brengsek seperti Jaksa Han.

Pan Seok tetap terdiam. Sa Kyung meyadarkan kalau Pan Seok adalah ayah terburuk untuk kehidupan Joon Hee. Selama ini dia mengenal Pan Seok menjadi seorang detektif. Dia tidak menyalahkan ada seorang detektif yang memiliki sifat seperti Pan Seok.

Tapi bukan itu sebenarnya yang dia inginkan. Dia meminta Pan Seok walaupun masalah yang akan dihadapinya, Pan Seok harus bisa melewatinya. Sa Kyung menegaskan pada Pan Seok, untuk menyuruhnya menangkap Shin Myung lagi.

Sa Kyung meninggalkan Pan Seok yang masih berkaca-kaca. Saat itu Sopir pribadi Shin Myung masuk ke dalam sel. Sebelum masuk, dia menyapa Young Gu. Dia menanyakan apakah Young Gu ingat dengan dirinya. Young Gu terlihat gugup, dia mengaku kalau dia tidak pernah melihat Pan Seok. Pan Seok terlihat kesal karena Young Gu bisa berbohong.


Eung Do menunggaskan anak buahnya untuk memeriksan keadaan keluarga Young Gu. Dia ingiin memastikan alasan sopir itu membela Kim Shin Myung. 

Ji Gook dan Tae il memcari-cari tempat tinggal Young Gu. Tapi mereka belum menemukan tempat tinggal Young Gu. Ji Gook mengeluh seharusnya mereka dibantu oleh tim yang lainnya. Dia menanyakan apakah masih jauh.

Tae il yang membaca buku catatan, tidak tahu seberapa jauh lagi. Dia mengaku belum pernah sama sekali ke daerah ini. Ji Gook pikir kalau Tae il ikut susah karena Pan Seok. Ji Gook yang menepuk-nepuk pundak Tae il, tidak disukai oleh Tae il. Dia tak suka karena cuaca sudah panas.

Mereka sampai di sebuah rumah dengan nenek duduk di depan teras. Nenek itu tak percaya kalau pria sebaik Young Gu bisa beurusan dengan polisi. Ji Gook menanyakan kondisi keluarga Young Gu yang sebenarnya.


Nenek itu menceritakan Young Gu itu punya satu adik, dan dia menafkahi selama ini. Tae il melihat sepatu anak kecil yang terjejer di depan pintu nenek itu. Nenek itu memberitahu kalau adiknya sakit jadi tidak bisa membayangkan perasaan dari adik Young Gu.
 
Ji Gook melonggo mendengar cerita nenek itu. Nenek juga menceritakan karena Young Gu berkerja, sekarang adiknya bisa dioperasi. Mereka berdua saling berpandangang, dia mendapatkan alasan Young Gu mau membela Shin Myung.


Jaksa Han keluar dari kamar rawatnya. Dae Gu yang membalikan badannya di meja receptionist melihat Jaksa Han yang keluar dari ruangan. Dengan cepat Dae Gu masuk ke dalam kamar Jaksa Han dan keluar dengan cepat.
 
Dae Gu masuk ke dalam kamar mandi. Dia mendapatkan dompet milik Jaksa Han Dia memeriksa apa saja yang ada di dalam dompet jaksa Han. Dia lembara terakhir dia melihat sesuatu di dalam dompet Jaksa Han. Dia menyimpan kertas itu dan menutup kembali dompet itu.
Tae il masuk kedalam ruangan yang ada banyak pasien. Suster menunjukan pasien yang dicari Tae il. Anak kecil sedang terbaring sendirian tanpa selimut, Tae il memakaikan selimut untuk anak itu. Anak itu terbangun, dia menanyakan apakah Tae il adalah teman dari kakaknya.

Tae il tersenyum, dia menganggukan kepalanya pada anak itu. Dia mengantarkan anak itu keluar ruangan dengan kursi roda. Anak itu menduga kalau kakaknya putus lagi dengan pacarnya. Dia tahu kalau kakaknya menghilang pasti ada alasan yang dibuat oleh sang kakak.


Tae il berkata kalau anak itu sangat dekat dengan kakaknya. Anak itu menbenarkan, dia menceritakan semenjak ibu dan ayah mereka meninggal maka mereka hanya berdua sekarang. Anak itu menanyakan apakah Tae il punya kakak. Tae il menjawab iya, dengan wajah sedih.

Anak itu mendengakkan kepalanya. Dia melihat Tae il yang terlihat sedih dan benggong saat ditanya tentang kakaknya. Anak itu tersadar kalau kamar mandi sudah terlewat. Tae il meminta maaf, dia mendorong kursi ke arah toilet.

Tae il menayakan apakah anak itu bisa sendiri ke kamar mandi. Anak itu tersenyum, dia bisa sendiri jadi Tae il tidak perlu khawatir. Tae il mendorong kursi roda itu sampai depan pintu saja. 

Di pengeras suara terdengar pemberitahuan CPR code blue, di ruang perawatan intersif. Semua dokter berlariaan. Suster juga terlihat sibuk. Tae il seperti teringat dengan sesuatu dalam hidupnya. Keadaan rumah sakit yang sibuk membuat wajahnya sedikit sedih.

Dae Gu melihat Tae il yang ada dirumah sakit. Dia menyapa dan menanyakan apa yang dilakukan Tae il di rumah sakit. Tae il memberitahu kalau adik Young Gu adalah pasien dirumah sakit, dia sedang berada dirumah sakit.

Tae il akan menjelaskannya nanti pada Dae Gu. Dia sadar kalau mereka sedang diawasi oleh tim atau orang lain. Dae Gu pikir itu bagus. Dia menanyakan apakah Nanti Tae il akan ke kantor. Tae il mengiyakan. Dae Gu menyuruh Tae il untuk menyerahkan sebuah amplop pada Pan Seok.

Dae Gu mengira kalau apa yang ia berikan ini bisa membantu pembebasan Pan Seok. Tae il mengerti, dia menaruh amplop itu di dalam saku jasnya.


Pan Seok duduk di dalam sel, mendapatkan berita kalau Young Gu membela Shin Myung untuk mengoperasi adiknya. Eung Do memberitahu kalau hari jumat itu akan dijadwalkan melakuan operasi jantung.

Young Gu sedang duduk bersandar di sel penjara. Pan Seok memanggil Young Gu dari selnya. Dia menanyakan apakah Young Gu sedang tidur. Pan Seok menceritakan saat ia datang ke rumah Shin Myung kalau mereka berdua sama-sama mendengar, semua yang dikatakan Shin Myung. 

Mereka berdua sama-sama tahu kalau Shin Myung yang mengendarai mobil itu. Young Gu hanya terdiam. Pan Seok tidak tahu alasan apa sampai mau membela Kim Shin Myung. Dia benar-benar heran apa alasan itu.

Lalu Pan Seok menasehati, kalau niat Young Gu ingin menolong adiknya, bukan dengan cara membela yang salah. Young Gu mulai mendengarkan ucapan Pan Seok. Pan Seok menceritakan kalau keadaan Young Gu pernah juga ia rasakan. Dulu Pan Seok pernah berpikir seperti yang dipikirkan Young Gu.


Pan Seok saat itu berharap bisa memberikan keadaan yang nyaman untuk anaknya. Padahal sebenarnya dia hanya mencintai pekerjaannya. Tapi saat ia berkerja, dia berkata dalam diri kalau mereka melakukan pekerjaan ini demi anaknya.

Dia berharap sebagai ayah yang hebat dimata anaknya. Tapi sebenarnya dia hanya ingin seperti ayah yang lainnya, yang bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan anaknya. Keadaan seperti itu baru ia sadari setelah anaknya meninggal.

Wajah Young Gu mulai tersentuh. Pan Seok bercerita lagi, kalau dulu dia berpikir Pan Seok harus selalu ada untuk anaknya. Saat anaknya mulai berdiri, berjalan, bahkan saat ia masuk sekolah pertama kali. Tapi saat anaknya meninggal, dia tidak ada disamping anaknya.

Sampai saat ini Pan Seok masih memikirka kalau ia bisa mengantarkan anaknya masuk SD. Saat itu lulus sekolah bahkan ia berpikir anaknya bisa lulus kuliah. Dulu dia berpikir kalau waktu kebersamaan mereka masih panjang. 

Pan Seok menasehati kalau adik Young Gu sangat membutuhkan kehadirannya. Dia mengingatkan bukan nanti tapi sekarang. Young Gu mencoba menahan air matanya. Pan Seok selesai berbicara, dia menyuruh Young Gu untuk tidur saja.

Tae il baru selesai dari rumah Shin Myung, dia memberitahu Eung Do kalau Shin Myung sudah berangkat ke bandara. Eung Do yang berada di depan jalan raya, kaget dengan berita yang diberikan Tae il. Dia makin terkejut karena Shin Myung sudah pergi ke bandara satu jam lalu.

Ji Gook mendengar ketika Eung Do teriak di telp, karena Tae il baru menelpnya sekarang. Eung Do menyuruh Tae il pergi kerumah sakit untuk membawa adik Young Gu, bernama Hyun Min.


Dae Gu sedang bertugas menjadi polisi lalu lintas. Dia menilang seorang ibu dan meminta ibu itu untuk menandatangani surat tilang. Ibu itu yang kesal karena di tilang menuliskan tanda tangan dengan tulisan pelacur. Dae Gu membaca tanda tangan orang yang ditilang itu.

Ibu itu tersenyum sinis, lalu memakai kaca mata hitamnya. Dae gu mengeluarkan kertas tilang, dia mempersilahkan ibu itu untuk pergi, tidak lupa dia juga memanggil itu sesuatu dengan tanda tanganya "ibu pelacur". Ibu itu tak terima, dia merasa kalau Dae Gu itu orang gila.


Soo Sun yang ada ditengah jalan baru mendapatkan kabar dari Eung Do. Dia berteriak pada Dae Gu, kalau Shin Myung akan melarikan diri ke luar negeri. Dae Gu langsung melepas topinya, si ibu yang masih tak terima dengan perkataan Dae Gu mencoba mengejak Dae Gu.

Dae Gu dan Soo Sun berlari meninggalkan tugas mereka. Dae Gu berteriak supaya mereka mencari jalan untuk naik bus ke bandara. Mereka berdua berlari.

Ji Gook berdiri di tengah jalan dengan membawa toa. Eun Do memberitahu kalau mereka sudah menemukan mobil si pelaku. Ji Gook berbicara pada pengeras suara mencari Kim Hyung Gu sebagai Jasa antar. Eung Do menyuruh Ji Gook untuk mencari kotak hitam dari mobil itu. Ji Goo terus berteriak mencari pria bernama Kim Hyung Gu.

Seorang pria mengeluarkan kepalanya dari jendela, Dia mencari berteriak kalau ia yang bernama Kim Hyung Gu. Ji Gook berlari ke arah mobil itu. Dia memperlihatkan ID cardnya kalau ia adalah polisi dari kepolisian Gangnam. Dia akan menjelaskan nanti pada Hyung Gu.

Ji Gook meminta izin supaya dia bisa melihat kotak hitam yang dimiliki mobil Hyung Gu. Hyung Gu mempersilahkan Ji Gook untuk melihatnya.

Dae Gu dan Soo Sun sudah sampai di bandara dengan pakaian biasa. Mereka berlari mencari orang yang ia cari Shin Myung yang akan pergi keluar negeri. Eung Do memerintahkan Dae Gu dan Soo Sun ke bandara, Dia memberitahu kalau Shin Myung akan terbang ke New York jam 5 lewat 5 menit sore. ia menyuruh keduanya untuk menangkap Shin Myung.

Pengeras suara memberitahukan kalau penerbangan ke new york dari Incheon akan segera berangkat. Dae Gu dan Soo Sun terus berlari mencari mereka. Soo Sun tidak melihat ada Shin Myung, Dae Gu menunjuk tempat lain untuk mencarinya.

Dae Gu dan Soo Sun terus berlari dan mencari. Saat itu dia melihat Shin Myung yang sedang duduk di restoran di lantai atas. Dia menyuruh Soo Sun untuk mengikutinya. Mereka berdua cepat berlari ke arah eskalator.


Eung Do mengendarai mobil dengan menempel sirine di atas mobilnya. Dia berbicara di telp dengan detektif Kim, dia ingin memberitahun Ketua Kang kalau Shin Myun akan kabur ke luar negeri, sekarang dia sedang berusaha untuk menahannya.

Dia juga berpesan supaya Young Gu untuk segera mengaku kalau bukan dia pelaku
tabrak lari itu.
Tae il datang ke ruang tahanan. Pan Seok memanggil Tae il dengan panggilan putri salju juga. Tae il mengeluarkan amplop yang tadi diberikan oleh Dae Gu. Pan Seok menerima amplop yang diberikan Tae il. Tae il memberitahu kalau Dae Gu yang menyuruhnya untuk memberikan amplop ini untuk Pan Seok. Dia menyampaikan pesan Dae Gu kalau ini bisa membantu pembebasan Pan Seok.
 
Pan Seok diam-diam membuka amplop itu. Dia tak menyangka anak sombong Dae Gu bisa memberikan dirinya seperti ini. Dia meminta Tae il untuk memberikan telpnya. Pan Seok mengambil ponsel dan menel Jaksa Han, dia menanyakan apakah jahitan di kepala Jaksa Han sudah sembuh.
Ji Gook melihat kotak hitam yang dimiliki mobil itu. "'baru tahu kalau mobil ada kotak hitam* Ji Gook melihat rekaman yang terlihat Min Joon sedang mengambil botol air minum yang jatuh ke jalan raya. Dia terlihat sedih melihat Min Joon yang berjalan ke jalan raya.

Saat mobil Min Joon sedang mengambil botol air minumnya. Ada gambar yang hilang saat itu, Tapi dia melihat samar-samar ada mobil yang menabrak Min Joon. Ji Gook panik karena kotak hitam yang akan menjadikan bukti tidak bisa ia dapatkan.


Young Gu di masukkan ke mobil polisi. Datanglah Tae il dengan Hyung Min. Adik Young Gu memanggilnya. Young Gu berhenti, melihat adiknya yang datang bersama Tae il. Dengan mulut yang bergetar, Young Gu menanyakan mengapa adiknya bisa disini. Adiknya itu tidak boleh datang ke kantor polisi, ia menyuruh adiknya untuk pulang.

Pan Seok berhasil keluar dari sel. Dia melihat pertemuan antara Young Gu bertemu dengan adiknya. Hyung Min melihat tangan kakaknya yang di borgol. Young Gu mencoba menutupi borgol yang ada ditangannya. 


Hyung Min mulai menangis, dia menduga kalau kakaknya itu melakukan kesalahan. Young Gu mengelengkan kepala, dia menyangkal kalau ia melakukan kesalahan. Dia mengatakan kalau sebentar lagi ia akan pulang. Dia menyuruh adiknya untuk kembali ke rumah sakit.


Air mata Hyung Min akan keluar, dia menyimpulkan kalau kakaknya di borgol karena dirinya. Dia mengatakan kalau karena dirinya kakaknya harus menjadi orang jahat, dia memilih untuk mati saja. Young Gu ikut bersedih, dia menyakinkan kalau dirinya tidak salah di mata sang adik. Dia menyuruh adiknya untuk kembali ke rumah sakit.

Pan Seok masih berdiam diri melihat kesedihan antara Young Gu dengan adiknya. Hyung Min melepas pegangan tangan Tae il. Dengan wajah sedihnya dia meninggalkan kakaknya. Young Gu tak tega melihat adiknya yang menangis tanpa mau kembali ke rumah sakit.

Tae il membawa Hyung Min. Young Gu meminta mereka untuk cepat pergi karena adiknya sudah melihat dirinya yang sudah terborgol. Saat akan masuk, Young Gu memanggil Pan Seok yang akan pergi.


Di depan ruang VIP.

Dae Gu dan Soo Sun sedang menunggu Shin Myung yang berada di dalam ruang tunggu WIP. Dae Gu sedang menerima telp. Soo Sun menanyakan apakah Ji Gook sudah melihat isi kotak hitam dari mobil itu. Dia memastikan apakah kotak hitam itu terlihat kalau Shin Myung yang mengendarainya.
 

Dae Gu benar-benar kesal dengan yang terjadi sekarang. Soo Sun sudah menyimpulkan kalau rekaman itu tidak terlihat kalau Shin Myung yang mengendarai mobil itu. Mereka berdua berpikir keras apa yang akan dilakukan sekarang.



Seorang wanita dengan dengan pakaian warna merah yang seksi berdiri di depan WIP, dia menelp seseorang memberitahu kalau ia sudah sampai di depan ruang tunggu. Mereka berdua melihat Shin Myung keluar dari ruang VVIP.

Mereka berdua menyimpulkan kalau wanita itu sedang menunggu Shin Myung. Ponsel Soo Sun berbunyi, Eung Do mengirimkan pesan. Dia memerintahkan mereka untuk tidak membiarkan Shin Myung tidak pergi ke luar negeri. Sebelum ia datang ke bandara, mereka berdua harus menahan Shin Myung keluar negeri. 




Soo Sun melihat Shin Myung yang keluar dengan membentangkan tangannya pada Jung In si wanita itu. Soo Sun langsung memberikan ponselnya pada Dae Gu dan berlari ke arah Shi Myung. Dae Gu binggung dengan apa yang dilakukan Soo Sun.

Saat Shi Myung ingin berpelukan dengan Jung In, Soo Sun masuk di tengahnya. Jung In kaget karena ada wanita yang ikut memeluk Shin Myung. Shin Myung ikut kaget dan menyangkal wanita yang memeluknya.
Jung In tak menyangka kalau Shin Myung itu berselingkuh lagi. Shin Myung yang kaget menyangkal tuduhan itu. Soo Sun berpikir cepat kalau ini bisa membuat untuk menahan Shin Myung untuk pergi. Soo Sun memeluk Shin Myung dan berkata kalau ia sudah menunggunya dari tadi. Dia berharap supaya Shin Myung untuk tidak pergi lagi.

Dae Gu masih terlihat binggung, apa sebenarnya yang dilakuan Soo Sun. Shin Myung mencoba melepas pelukan itu, tapi tetap tidak bisa. Dia menyakinkan sang pacara kalau itu hanya salah paham dan ia tidak mengenal orang ini. 

Soo Sun mencoba terus memeluk Shin Myung. Jung In yang melihat Soo Sun yang terus memeluk pacarnya semakin erat, memberikan tamparan pada Shin Myung. Soo Sun kaget karena tak menyangka kalau Jung In memberikan tamparan keras pada Shin Myung.


Shin Myung mencoba untuk mengejar pacarnya. Soo Sun menahannya dengan berteriak kalau Shin Myung adalah belahan jiwanya. Shin Myung mencoba melepaskan, dia menyangka kalau Soo Sun sudah gila. Dia mencari-cari bantuan, bawahannya datang melihat bosnya.

Saat itu Dae Gu datang membawa trolly. Dia berteriak memanggil Soo Sun. Dae Gu mendorong Trolly sampai Shin Myung duduk bersama Soo Sun diatas trolly. Dia belakang mereka, pengawal dari Shin Myung mengejar mereka. Dae Gu berteriak menyuruh orang yang ada di depannya minggir. Soo Sun menahan leher Shin Myung yang ada dibawahnya.

Pan Seok berdiri di depan Young Gu yang memanggilnya. Young GU membuka dompetnya, disana terlihat foto Young Gu dengan adiknya. Dia mengeluarkan sesuatu dari dompetnya. Dia memberikan pada Pan Seok, dia memberitahu kalau semuanya ada di dalamnya. Pan Seok melihat apa yang diberikan Young Gu.

Young Gu memberitahu setelah Pan Seok melihatnya, maka Pan Seok akan tahu. Pan Seok mengambilnya. Dia berterimakasih pada Young Gu. Lalu Young Gu menanyakan apakah ia sudah terlambat. Pan Seok menepuk pundak Young Gu kalau dia belum terlambat.

Pan Seok mengatakan kalau ia akan membantu supaya Young Gu akan keluar sebelum adiknya di operasi. Dia meminta Young Gu untuk bersabar sebentar lagi. Young Gu mengerti, dia berterimakasih pada Pan Seok. Lalu dia masuk ke dalam mobil polisi. Pan Seok melihat micro SD yang diberikan Young Gu ada ditangannya.

Di dalam bandara

Keadaan semakin kacau. Dae Gu terus mendorong trolly menghindari kejaran dari pengawal Shin Myung. Pemberitahuan dari pengeras suara tentang penebangan ke New York. Soo Sun berkata pada Dae Gu kalau mereka hanya perlu melewatkan penerbangan Shin Myung.

Dia menegaskan kalau mereka bisa melewatkan penerbangan itu, makan Shin Myung tidak akan pergi. Pengawal Shin Myung berteriak menyuruh mereka untuk berhenti. Dae Gu terus mendorong trolly dengan cepat. Shin Myung melihat wajah orang - orang itu, Dia ingat kalau mereka berdua adalah polisi.

Dae Gu terlihat kelelahan, langkahnya bisa dikejar oleh para pengawal. Shin Myung langsung mendorong Soo Sun yang duduki tubuh mereka. Dae Gu ingin membalas tapi pengawalnya sudah menghalangi mereka

Shin Myun yang sombong mengejek mereka yang sudah gila karena ingin menangkap dirinya. Dia menantang Mereka untuk menangkapnya. Karena dia yakin kalau ia tidak ada dasarnya mereka menahan dirinya.


Suara Eung Do terdengar dari arah belakang. Dia berteriak atas dasar dengan apa yang ia bawa. Eung Do memberikan bukti rekaman saat Shin Myung mengakui kalau ia sedang mabuk dan tidak sengaja menabrak anak itu.


Dia tahu kalau Young Gu sedang membutuhkan biaya untuk pengobatan adiknya. Dae Gu dan Soo Sun terkejut dengan bukti yang diperlihatkan oleh Eung Do. Dalam video itu, Shin Myung meminta sopirnya untuk mengakui kalau Young Gu yang mengendarai mobil itu dan tidak sengaja menabrak anak itu. Dengan ia mengaku maka sopirnya bisa menyelamatkan sang adik.


Shin Myung seperti tidak bisa berkutip. Dia bertanya darimana mereka mendapatkan video itu. Akhirnya Eung Do berkata kalau Shin Myung ditahan karena kasus kelalaian dalam berkendara yang mengakibatkan orang lain meninggal dan berupaya untuk menghalang-halangi pengadilan. Dia meyuruh anak buahnya untuk menahan Shin Myung.

Pan Seok memberikan kode supaya Soo Sun yang melakukannya. Soo Sun mengerti dia mengeluarkan borgol dari sakunya untuk menahan Shin Myung.



Kantor kepolisian gangnam

Soo Sun datang dengan wajah sumringahnya. Dia melihat Ji Gook yang sedang memuji kerja Pan Seok yang bagus. Dengan rendah hati Pan Seok mengatakan kalau Ji Gook yang seharusnya mendapatkan pujian. Soo Sun berteriak memanggil Pan Seok, Dia bertanya kapan Pan Seok itu bebas, dia juga menanyakan keadaan Pan Seok.

Dia mengucapk syukur beberapa kali karena Pan Seok bisa terbebas. Karena terlalu gembira Soo Sun langsung memeluk Soo Sun. Pan Seok hanya diam dengan posisi tegak saat Soo Sun memeluknya. Dae Gu yang melihat itu agak terkejut dengan pelukan yang diberikan Soo Sun pada Pan Seok.

Sa Kyung melihat mantan suaminya dipeluk oleh polisi muda didepanya. Ji Gook juga merasa tak nyaman melihat Soo Sun yang memberikan pelukan untuk Pan Seok. Eung Do malah tertawa, dia menertawakan Soo Sun yang tiba-tiba memeluk Pan Seok saking gembiranya.

Soo Sun langsung melepas pelukan itu. Wajahnya terlihat sumringah karena tahu Pan Seok sudah bebas dan ia berhasil menangkap Shin Myung kembali. Eung Do masih tertawa melihat tingkah Soo Sun yang spontan. Sa Kyung berusaha untuk cuek, dia pergi meninggalkan ruangan.

Pan Seok melihat Sa Kyung yang keluar dari ruangan. Tae il juga melihat Sa Kyung yang keluar ruangan dengan wajah sedih. Dae Gu melihat Sa Kyung, lalu ia melihat wajah Pan Seok. Pan Seok mencoba untuk tertawa.


Eung Do mengucapkan selamat pada Pan Seok. Pan Seok juga memuji Eung Do yang berkerja sangat baik. Tidak lupa Pan Seok juga memuji anak buahnya yang berkerja dengan baik. Dia menanyakan bagaimana perasaan anak buahnya yang berhasil menangkap Shin Myung lagi.

Semua memberikan jempol ke arah depan sambil berkata LUAR BIASA. Lalu Pan Seok mencontohkan kalau mereka juga harus mengecup jempol merek seperti mengukapkan keberhasilan mereka. Dengan mereka melakukan itu terlihat perasaan mereka yang berhasil menangkap orang yang ingin mereka tangkap.

Tae il dan Ji Gook mencoba untuk mengecup jempol mereka. Ji Gook malah menjilat-jilat jempolnya. Pan Seok mengucapakan selamat pada anak buahnya, karena mereka bisa merasakan perasaan bahagia setelah menangkap pelaku yang sebenarnya.

Dia juga menengaskan kalau mereka semua sudah resmi menjadi detektif. Saat itu wajahnya menghadap pada Dae Gu. Pan Seok yang memperlihatkan wajah bahagia, dibalas dengan tatapan sinis oleh Dae Gu. Akhirnya Dae Gu menundukan kepala saat Eung Do juga mengucapkan selamat dan mereka semua bertepuk tangan.

Dae Gu masuk ke dalam ruang pertemuan mereka. Pan Seok melihat Dae Gu yang masuk begitu saja tanpa bersalaman. Pan Seok masuk ke dalam ruangan, dia melihat Dae Gu yang mengerluarkan tas dari lokernya.

Pan Seok mengatakan kalau ia sudah menerima surat dari Dae Gu. Dia berkata kalau ia selamat dari penjara karena surat itu. Dia berterimakasih pada Dae Gu. Dae Gu rasa kalau Pan Seok tidak perlu berterimakasih.

Dia berkata kalau dia melakukan itu bukan ingin menolong Pan Seok. Tapi dia hanya tidak ingin tim 3 bubar. Dae Gu mengaku kalau ia kecewa dengan apa yang dilakukan Pan Seok saat ini. Dia mengingatkan sebagai seorang ketua seharusnya Pan Seok menjadi sumber kekuatan.

Dae Gu menegaskan kalau tindakan Pan Seok itu tidak bisa diterima. Dia merasa kalau tindakan yang dilakukan Pan Seok itu berbeda dengan apa yang diucapkan. Dia menanyakan alasan Pan Seok melakukan kesalahan ini.

Pan Seok memanggil Dae Gu yang akan keluar dari ruangan. Dia tahu kalau kali ini bukan saat yang tepat untuk menanyakan hal ini padanya. Tapi dia ingin menanyakan satu hal pada Dae Gu. Dia menanyakan apakah Dae Gu itu punya masalah dengannya.

Dae Gu menatap Pan Seok dengan sinis. Pan Seok merasa kalau Dae Gu selalu bersikap sombong dan sinis padanya. Dia menanyakan apakah sebelumnya Dae Gu mengenali dirinya. Dae Gu terus menatap Pan Seok. Dae Gu mengatakan kalau Orang yang ingin menjadi detektif, pasti orang itu berharap bisa mengenal sang legenda, Seo Pan Seok.

Pan Seok terlihat makin penasaran dengan jawaban Dae Gu. Dae Gu pergi meninggalkan Pan Seok.


Malam harinya Pan Seok membuka biodata milik Dae Gu. Dia penasaran mengapa Dae Gu bersikap sinis kepadanya. Pan Seok melihat alamat asal dari Dae Gu yaitu panti asuhan kebahagian. Pan Seok mencari di internet Panti asuhan harapan, dia mencoba mengingat-ingat sesuatu.

Dia melihat jam tangannya. Menutup laptop dan menaruh file Dae Gu bergitu saja. Lalu berlari keluar dari ruangan.


Esok paginya Dae Gu berjalan ke meja Pan Seok. Dia melihat map kuning yang ada diatas Pan Seok dan membukanya, Dia melihat biodata dirinya ada diatas meja Pan Seok. Dia merasa kalau Pan Seok sedang mencari-cari tentang dirinya. Dae Gu menutup kembali lalu pergi.

Dae Gu membuka loker dan mengunakan kacamatanya untuk melihat barang bukti yang ada diatas meja. Saat itu Soo Sun yang baru datang melihat Dae Gu yang mengunakan kacamata, teringat dengan seseorang.

Pria itu mengejeknya kalau Soo Sun itu bukan seperti Hye Joo nunna. Jadi tidak mungkin Soo Sun akan menjadi artis terkenal. Soo Sun memanggil Dae Gu dengan panggilang Kim Ji Yong. Tanpa sadar Dae Gu menolehkan wajahnya.



Mereka saling menatap dan terkejut satu sama lain. Soo Sun seperti yakin kalau yang ia lihat itu teman masa kecilnya. Dae Gu buru-buru melepas kacamatanya. Dia mencoba membawa barang bukti keluar dari ruangan. Soo Sun menghadangnya, dia menanyakan apakah Dae Gu itu adalah Ji Yong.
 

Saat itu Dae Gu melihat Pan Seok yang akan masuk ke dalam ruangan. Dia semakin panik, takut Pan Seok juga akan kenal dengan Ji Yong si anak hilang. Sebelum Pan Seok mendengar perkataan Soo Sun Dae Gu langsung mencium Soo Sun.


Pan Seok yang sedang membaca koran, sangat terkejut melihat Dae Gu dan Soo Sun yang sedang berciuman di ruangan kepolisian.


Jaksa Han yang masih di dalam rumah sakit mendapat foto tagihan saat dia mengunjungi rumah bordil. Totalnya $5000. Lalu dia melirik sang istri yang gemuk ada sampingnya. Pan Seok menuliskan pesan kalau total tagihan itu akan dia kirimkan ke istrinya.

Jaksa Han yang ketakutan melihat istrinya yang galak, langsung menelp bawahannya untuk mencabu tuntutan pada Pan Seok dan membebaskannya.

[bersambung episode 7]

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih telah membaca blog saya