Dae Gu bersandar di meja, dia teringat dengan
percakapan antara si pembunuh
ibunya dengan Pan Seok di telp. Si pembunuh menyapa Pan Seok yang sudah lama tidak bertemu. Pembunuh
itu yakin kalau Pan Seok tidak akan
melupakan suaranya.
Pan Seok
bertanya apakah Pembunuh itu kembali untuk selamanya. Pembunuh itu membenarkan. Dae Gu terus
mendengarkan pembicaraan itu. Si pembunuh
mengajak Pan Seok untuk bertemu.
Dae Gu teringat setelah ibunya terbunuh, si pembunuh menelp seseorang. Dia memberitahu kalau dia belum menemukan liontin yang di maksud oleh pria yang di telp. Dae Gu
seperti mencoba melupakan kejadian itu, tapi ingatanya kembali.
Dia mendengar Si
pembunuh kalau orang yang dia telp untuk tidak perlu khawatir. Si
pembunuh memastikan kalau ia akan menutup rapat kejadian ini dari detektif
Seo Pan Seok. Saat itu dia menangis tanpa bersuara dibawah tempat tidur
melihat sang ibu yang mati di bunuh.
Mata Dae Gu berkaca-kaca. Dia ingat sekali dengan suara yang didengar menyapa Pan Seok
dan mengajaknya untuk bertemu. Ponselnya bergetar, Dae Gu langsung
mengangkatnya.
Dia menjelaskan pada orang itu, apa yang sudah ia kirim pesan tadi. Dia memberitahu
kalau Pria dengan sepatu bergerigi itu sudah muncul. Pria itu sudah menelp Pan
Seok dan ia baru saja mendengarkan percakapannya di telp.
Dae Gu menyakinkan
kalau pria yang ia dengan suaranya itu memang pebunuh ibunya. Dia tidak akan mungkin bisa melupakan suara dari pembunuh itu. Dae Gu agak kesal,
dia tidak akan mungkin bisa melupakan walaupun sudah lewat 11 tahun.
Dia ingat saat
dia melihat sang ibu.... Dae Gu tidak bisa melanjutkan pembicaraannya.
Dae Gu melihat bagan yang ia punya, ciri-ciri pembunuh itu adalah dia
mengunakan sepertu bergerigi dan dia sudah menuangkan zat kimia ke arah
wajah si pembunuh.
Dae Gu yakin kalau salah satu dari orang yang ia duga sebagai pembunuh itu memiliki bekas
luka. Dia juga belum menemukan orang yang membuat ancaman pada Park Seung
Oh. Tapi dia yakin kalau orang-orang itu akan segera menghubungi Pan
Seok.
Mulai hari ini, Dae Gu akan mengawasi Pan Seok selama 24 jam sehari dalam seminggu. Dae Gu
melihat cctv yang ia pasang dia rumah Pan Seok. Saat itu Pan Seok sedang
duduk menatap keluar jendela.
Tiba-tiba terdengar teriakan dan nyanyian Ji Gook dkk. Dae Gu langsung
keluar dari kamarnya dengan wajah kesal. Dia menyuruh mereka bertiga untuk diam.
Soo Sun yang
gembira membentangkan tangannya, memanggil Dae Gu sebagai rekan kerjanya. Soo
Sun mendekati Dae Gu dan ingin memeluknya. Dae Gu yang tidak suka dengan pelukan, langsung
menaruh telunjuknya di dahi Soo Sun dan mendorongnya.
Dae Gu kesal karena mereka pulang terlambat dan larut
malam. Dia menanyakan mengapa Soo Sun juga ikut ke rumah mereka. Soo Sun mengatakan kalau
ini adalah malan yang sempurna untuk makan ayam dan bir.
Soo Sun melihat
ruang tengah yang penuh dengan elekronik dan sofa. Dia takjub karena
ketiganya tinggal dengan perabotan yang bagus. Dia merasa kalau tiga pria
itu enak sekali tinggal di tempat ini. Dia pikir kalau semua barang ini bisa
dibanggakan sebagai pekerja pemerintahan.
Ji Gook memberitahu kalau di sebelah kiri adalah kamar ia dan Tae il. Dia
ingin menunjukan pada Soo Sun. Soo Sun agak kaget karena ada dua kamar dalam ruangan itu. Dia
tahu kalau kamar yang ada didepannya itu adalah kamar Dae Gu.
Soo Sun berusaha untuk masuk ke dalam karena Dae Gu tidur sendirian. Dae Gu yang ada di
depan kamarnya, langsung menutup pintu dan tidak memperbolehkan Soo Sun masuk
ke dalam. Soo Sun memukul lengan Dae Gu, dia heran mengapa Dae Gu tidak memperbolehkan masuk
kedalam. Dia mengejek Dae Gu itu orang yang sangat pelit.
Ji Gook dan Tae il yang membawa bir dan ayam membawanya ke ruang TV. Mereka membuka semua
makanan yang ia bawa. Soo Sun merasa kalau itu rumah mereka enak sekali.
Dia berharap kalau ia bisa tinggal di tempat seperti ini.
Tae il
menanyakan apakah Soo Sun sudah mendapatkan asrama baru. Soo Sun menjawab kalau
ia belum mendapatkannya. Ji Gook tahu kalau pemilik asrama yang lama
menjual asrama dan kabur tanpa mengembalikan uang sewa. Tae il menceritaka
kalau Soo Sun sudah membayar 3 bulan sewa, tapi dia harus di
tendang keluar dari asrama.
tendang keluar dari asrama.
Dae Gu yang berdiri di depan pintu, seperti kurang nyaman dengan keadaan temannya yang
ada diruang TV. Soo Sun seperti terlihat bersedih. Setelah semua kotak makanan di buka. Soo Sun mengatakan kalau mereka semua sekarang sudah
seperti keluarga. Ji Gook setuju dengan hal itu.
Soo Sun menceritakan kalau
mereka bersama dalam satu rumah, nonton TV, makan ayam dan bir bersama-sama. Dae Gu mendengus, Dia
meminta apabila Soo Sun sudah selesai makan lebih baik pulang saja.
Dae Gu ingin masuk kamar. Soo Sun berteriak, Dae Gu tidak pernah dengan kalau masakan
korea itu adalah sebuah derajat dari seorang chef. Soo Sun berangan-angan
kalau ia tinggal di rumah mereka, maka mereka bisa makan korea bersama
dari sarapan dan makan malam. Dae Gu tidak jadi masuk ke dalam kamarnya. Dia menutup kembali pintu kamarnya.
Soo Sun juga mengatakan kalau mereka bisa juga minum
teh herbal dan jus buah bersama-sama. Dia juga bisa mendekorasi ulang interior di dalam rumah. Ji Gook terlihat
senang mendengarnya. Dae Gu yang tak suka dengan pembicaraan wanita itu,
menarik Soo Sun untuk keluar dari rumah mereka.
Soo sun melepas tarikan Dae
Gu. Dia mengerti dengan apa yang dimaksud Dae Gu. Dia memperlihatkan wajah
cemburunya pada Dae Gu.
Ketiganya mabuk berat setelah makan ayam. Dae Gu duduk terdiam sambil melipat tanganya
di dada. Ji Gook mengingatkan saat ia bisa melepaskan pisau dari tangan si
Woo Seong, dia menabrkan kepalanya ke arah badanya.
Adegan berulang.
Ji Gook juga memberikan sikunya pada Woo Seong. Lalu dia ingat saat ia
mendaratkan tubuhnya pada si penyandera. Soo Sun tak mau kalah, dia sudah
membuat si pejaga itu menjadi legah. Dia sudah bisa memanggunya
dengan pemintaan maaf yang harus ia dapatkan dari Dae Gu.
Dae Gu yang diam
ternyata juga sedikit mabuk. Dia mengakui kalau semua benar. Niat
mereka semua memang luar biasa dan semuanya berhasil. Tae il pikir kalau
semua hasilnya memang luar biasa. Dia rasa dengan serangan Hairspray.
Ji Gook mengajak semuanya untuk melakukan Cheers bersama. Soo Sun melihat kalau mereka semua bukan melawan si penyandera saja tapi melompat dan melumpuhkan
penyandera bersamaan. Soo Sun mengatakan kalau ia sudah kehabisan nafas saat
itu.
Dia tahu kalau mereka sudah menghirup gas selama 2 jam lebih.Dia merasa mual dan ingin
muntah, tapi tetap saja hatinya berdebar-debar sampai ia merasa akan
gila. Mungkin itu yang membuah ia terengah-engah dan kehabisa nafas.
Soo Sun sendiri
tidak tahu dari mana asalnya itu semua, tapi hatinya terus berdebar-debar
tanpa henti. Saat Soo Sun ingin berbicara lagi, dia melihat Ji Gook dan Tae il yang sudah tertidur, dia juga melihat ke arah Dae Gu yang sudah tertidur sambil duduk tegap. Soo Sun tersenyum melihatnya.
Soo Sun berbicara sendiri. Dia sekarang menemukan sesuatu yang membuat hatinya
berdebar-debar. Dia tersenyum-senyum sendiri. Dae Gu saat itu seperti setengah sadar
dan melirik ke arah Soo Sun. (ihiiirr......mulai ada percintaan nihh)
Dae Gu mandi bawah air pancuran. Dia teringat dengan perkataan Soo Sun yang merasa
hatinya berdebar seperti ingin gila. Soo Sun berkata kalau sekarang
menemukan sesuatu yang membuat hatinya berdebar-debar.
Ji Gook berteriak kalau ia merasa kegelapan. Dia sadar kalau Tae il tidur
diatas badannya dan wajahnya tertutup bantal. Soo Sun terbangun dengan suara Ji Gook, dia
terlihat belum sadar betul. Dia berusaha bangun karena merasa ia ingin pipis.
Dae Gu baru keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Dia
tidak tahu kalau ada Soo Sun yang akan menuju kamar mandi.
Soo Sun menabrak Dae
Gu yang baru keluar, dia sukses mencium dada Dae Gu yang baru
selesai mandi. Soo Sun yang belum sadar, dia malah berkomentar kalau ia merasakan rasa strawberry. Dae Gu terkejut, melihat Soo Sun yang mencium dadanya. Soo Sun menanyakan
apakah Dae Gu mengunakan body lotion strawberry.
Dae Gu menarik Soo Sun yang akan masuk kamar mandi. Dia menyuruh Soo Sun keluar dari
rumahnya, Soo Sun meminta Dae Gu menunggunya. Tapi Dae Gu tidak mau
mendengarnya, dia membawa Soo Sun keluar dari rumahnya.
Dae Gu berdiri
sambil tatapan binggung dengan Soo Sun yang tadi mencium bagian dadanya.
Dae Gu memegang dadanya. Soo Sun mengedor-gedor pintu dan berteriak
kalau semua sudah dikepung.
Episode 5
Kadang-kadang, kita hanya hidup dengan itu!
Soo Sun tinggal dengan tenda diatas atap. Dia menyusun semua buku dan pakaiannya di
dalam tenda. Dia juga menempelkan peta di dalam tenda. Dia membuka selimut
tidurnya, lalu melebarkan tangannya diudara.
Dia pergi ke kamar mandi mencuci muka dan sikat gigi. Dia membuka jaket di kepalanya,
rambut Soo Sun sekarang berubah menjadi pendek. Soo Sun seperti bangga
dengan rambutnya sekarang. Dia merasa dengan rambut seperti ini maka
Pan Seok tidak merendahkan dirinya.
Pan Seok baru keluar dari apaitment dan masuk ke dalam mobil. Dia menyetir kendaraannya
dengan cepat. Ternyata Dae Gu ada bersembunyi di dalam sebuah mobil.
Dia melihat mobil Pan Seok yang keluar dari parkiran. Dae Gu menyalakan mesin
mobil dan mengikuti mobil Pan Seok.
Dae Gu mengikuti mobil Pan Seok yang berbelok. Pan Seok berhenti disebuah bangunan, dia
keluar dari mobilnya. Dae Gu melihat tempat Pan Seok turun, dia mengunakan topi
untuk menutupi wajahnya.
Sa Kyung keluar dari aprtementnya. Seorang pria yang duduk di depan pintunya langsung
berdiri dan bertanya mengapa Sa Kyung tidak menjawab telpnya. Sa
Kyung berwajah sinis, dia tak percaya kalau pria itu tinggal semalam di depan
rumahnya.
Pria itu tetap menanyakan mengapa Sa Kyung tidak menjawab telpnya. Sa Kyung berjalan
melewati pria itu tapi pria itu menghadangnya. Sa Kyung mengatakan
dengan tegas kalau ia bertemu dengan pria itu hanya untuk bersenang-senang,
tapi pria itu tetap bersikeras.
Sa Kyung menelp taksi, untuk datang ke tempatnya. Dia memberitahu kalau ia sudah menelp
taksi dia meminta pria itu untuk pulang dan berhenti untuk merengek. Dan
jangan datang ke tempatnya lagi. Pria itu menatap sedih Sa Kyung.
Sa Kyung berjalan keluar dari gedung. Dia kaget melihat Pan Seok yang
berdiri di balik tembok. Pan Seok ternyata ke tempat Sa Kyung. Sa Kyung menatap Pan Seok dengan
tatapan sinisnya, dia masuk ke dalam lift dan Pan Seok tetap terdiam.
Saat pintu akan
tertutup Pan Seok menahan dengan tangannya. Pintu lift terbuka lagi dan
dia masuk ke dalam.
Dae Gu bersembunyi dibalik tembok dan melihat Pan Seok yang masuk ke dalam lift. Dia merasa kalau Pan
Seok si bajingan itu pacaran dengan Sa Kyung.
Sa Kyung dan Pan Seok berada dalam lift. Pan Seok melihat pria yang tadi bersama Sa Kyung
tidak lebih dari umur 20 tahun. Sa Kyung mengatakan kalau sekarang sedang
trend berkencan dengan pria yang lebih muda.
Pan Seok mengingatkan kalau Sa Kyung adalah ketua Tim
orang hilang di polisi Gangnam. Sa Kyung pikir tidak ada masalah, karena pria itu tidak dibawah umur. Pan Seok
mengatakan walaupun pria itu tidak dibawah umur, tapi pria itu lebih cocok menjadi keponakan Sa Kyung.
Akhirnya dia mencoba untuk melupakan semua yang ia
katakan. Dia heran Sa Kyung masih hidup dengan gaya seperti ini. Sa Kyung mengingatkan kalau Pan Seok harus tetap
tenang seperti yang Pan Seok inginkan. Dia sebenarnya tidak ingin mengatakan ini padanya, tapi dia mengatakan
kalau sebenarnya Pan Seok lah yang membuat dirinya seperti sekarang.
Sa Kyung menyalahkan Pan Seok yang membuat hidupnya menjadi seperti ini. Pan Seok menatap
Sa Kyung dengan tatapan seperti kebencian. Dia menanyakan apa yang ingin Sa Kyung lakukan untuknya. Dia pikir ini sudah sepuluh tahun
yang lalu.
Pintu lift terbuka. Sa Kyung tidak membalas ucapan Pan Seok, dia pergi
begitu saja keluar dari lift. Pan Seok terlihat sedih melihat Sa Kyung yang baru
keluar dari lift.
Sa Kyung dan anak buahnya membawa kotak bersama-sama. Eung Dong bersama timnya
berjalan di belakang, Ji Gook menanyakan apakah mereka ke tempat pos yang
baru maka mereka harus berbagi ruangan dengan unit orang hilang.
Eung Do
membenarkan itu, dia menjelaskan kalau ruangan mereka sudah dirobohkan, jadi
mereka harus benar-benar berkemas. Ji Gook melihat Sa Kyung yang
bermuka sinis, seperti tidak yakin kalau tidak terjadi apa-apa, karena mereka bukan
tinggal di Hollywood.
Lalu menepuk Eung Do, dia ingin menanyakan sesuatu pada Eung Do. Dia mendengar kalau
Sa Kyung dan Pan Seok adalah pasangan seperti Brad Pit dan Jeniffer
Aniston di Pos Gangnam. Dia menanyakan mengapa mereka bisa bercerai.
Dae Gu mendengar percapakapn itu. Soo Sun datang dengan mempertanyankan
siapa yang bercerai dan menikah. Eung Do membalikan badannya. Dia
kaget melihat rambut Soo Sun yang di potong pendek. Soo Sun ikut kaget
mendengar teriakan Eung Do, dia mencari-cari apa yang membuat Eung Do kaget.
Tae il, Dae Gu
dan Ji Gook melonggo melihat Soo Sun yang memotong pendek rambutnya. Eung
Go memberikan tangan disamping lehernya, dia memberikan isyarat kalau
potongan rambut Soo Sun berbeda.
Soo Sun sadar kalau mereka semua terkejut. Dengan
malu-malu, dia menanyakan pendapat teman satu timnya. Ji Gook seperti tak suka dengan rambut Soo Sun,
dia melihat Soo Sun seperti orang pacaran yang patah hati.
Tae il
berpendapat lain. Dia melihat rambut pendek cocok dengan Soo Sun. Eung Do memuji
Soo Sun terlihat cantik dan tak peduli dengan apa yang dilakukannya.
Soo Sun semakin geer, dia tak percaya kalau potongan rambutnya ini
terlihat bagus.
Dae Gu terlihat cuek, dia mengangkat kardus dan ingin memindahkan barang-barang diruangan. Soo
Sun melihat itu, memberikan kardus itu pada Ji Gook. Dia berkata
kalau ada yang perlu ia bicarakan dengan Dae Gu. Soo Sun menarik Dae Gu
keluar, Ji Gook melongoo dan Tae il tersenyum.
Ternyata Soo Sun berjalan
sambil melambaikan tangan dan mengucapkan terimakasih pada Ji Gook. Ji Gook bergumam sendiri,
tidak peduli dengan apa yang di kerjakan Soo Sun, dia memang terlihat cantik.
Dae Gu kaget dengan apa yang di inginkan Soo Sun. Dia harus meminta maaf pada Pan Seok.
Soo Sun meminta Dae gu untuk menunggu Pan Seok sampai tiba di kantor.
Dae Gu tidak mau melakukan itu, dia ingin berjalan meninggalkan Soo Sun tapi So
Sun menahannya.
Soo Sun heran Dae Gu yang menghilang setelah kasus penguntitan tetap tidak mau meminta
maaf. Bahkan Dae Gu mencekik Pan Seok sampai ia tidak bisa bernafas. Dia
melihat dengan kepribadian yang dimiliki Pan Seok, dia tidak yakin kalau Pan
Seok akan membiarkan Dae Gu.
Dae Gu menatap Soo Sun dengan tatapan kesal. Soo Sun menceritakan saat Dae Gu
menghilang, dia merasa ditinggalkan dalam penyelesaian kasus dan dikucilkan dalam
tim. Dae Gu malah bertanya mengapa Soo Sun memotong rambutnya, dia
berkomentar kalau itu satu-satunya yang dia suka dari Soo Sun.
Soo Sun meminta Dae Gu untuk tidak mengubah topik pembicaraan. Soo Sun seperti sadar
kalau Dae Gu tadi memuji rambut barunya. Dae Gu berjalan dan tetap tidak
ingin meminta maaf. Soo Sun mengejarnya. Dae Gu berteriak lebih baik lidahnya
putus pun dia tetap tidak akan meminta maaf.
Soo Sun menhadang Dae Gu yang akan masuk ke dalam
ruangan. Dia berkata kalau ia tidak tahu kenapa Dae Gu membenci Pan Seok, tapi dia hanya ingin tidak ada lagi
masalah dengan Pan Seok. Dia berharap Dae Gu bisa meminta maaf.
Dia mengingatkan saat Dae Gu berkata kalau pekerjaan ini tidak cocok untuknya. Sampai
ia berkerja keras pun dan berusaha, Soo Sun merasa akan tetap gagal. Dae
Gu melihat Soo Sun yang berbicara dengan berkaca-kaca. Soo Sun ingin kalau
sampai ia berhenti, dia mau berhenti dengan terhormat.
Saat ini dia berharap sebelum mereka berhenti, maka mereka harus berusaha sekuat tenaga.
Dae Gu menatap Soo Sun lalu menghela nafas. Soo Sun menurunkan
tangannya dan mengoyangkan dadanya, seperti ingin mengoda Dae Gu.
Dae Gu yang
merasa geli, menghindar dari godaan Soo Sun. Dia mengancam kalau Soo Sun melakukan gaya
itu lagi kepadanya dia akan membunuh Soo Sun. Dae Gu masuk ke dalam ruangan. Soo Sun masih
tetap mengoyangkan dadanya, sambil memohon supaya Dae Gu mau melakukan permintaan maaf pada Pan Seok.
Pan Seok masuk ke ruangan dengan membanting pintu. Semuanya sudah berdiri menunggu
tugas yang baru. Soo Sun tertunduk ketakutan, lalu dia mengangkat
wajahnya. Saat itu Pan Seok melihat ke arah Soo Sun.
Soo Sun
memberikan hormat, dia memberitahu Pan Seok mulai hari ini dia tidak berambut panjang
lagi. Dae Gu hanya melirik ke arah Soo Sun. Soo Sun berkata kalau
dia ingin dimaafkan dalam kasus penguntitan itu. Dia berjanji kalau dia tidak
akan mengecewakan lagi dan berusaha lebih keras lagi dari sekarang supaya
bisa menjadi anak buah untuk Pan Seok.
Dae Gu melirik ke arah Pan Seok. Lalu Pan Seok
memberikan anggukan kepalanya. Dia seperti memberi isyarat supaya Dae Gu berbicara padanya. Soo Sun meyenggol
jari Dae Gu supaya ia bisa mau berbicara pada Pan Seok.
Pan Seok dan Eung Do seperti menunggu permintaan maaf dari Dae Gu. Dae Gu kesal dengan
jari Soo Sun, dia memegang tangan Soo Sun dan menghempaskan begitu saja.
Dengan cepat dan singkat Dae Gu meminta maaf pada Pan Seok.
Eung Do memecahkan suasana. Dia meminta Pan Seok untuk
memaafkan semuanya. Dia memuji keempatnya sudah berkerja sangat hebat saat direstoran. Pan
Seok menatap ke empat anak buahnya.
Pan Seok membanting berkas di meja. Dia merasa
dugaannya itu tidak pernah salah. Bukan hanya untuknya tapi untuk anak buahnya. Dia melihat kalau mereka tidak
memiliki bakat dan wajah seperti seorang detektif. Dia tidak melihat ada
ketulusan dan niat, tidak ada usaha dan kepatuhan.
Dia melihat
semua anak buahnya sering mengabaikan perintah dan bertindak semau kalian
sendiri, serta sulit di atur. Pan Seok berteriak kalau polisi mudah ini sangat sulit
untuk diatur. Dia menyimpulkan kalau mereka berempat tidak akan bisa
menjadi detektif.
Soo Sun menunduk, Dae Gu melirikan matanya keatas dan kebawah. Pan Seok mengatakan kalau
dugaannya bisa saja salah seperti petir di siang bolong. Dia ingat saat
penyekapan di restoran itu, walaupun keadaan mereka tidak menguntungkan.
Tapi anak buahnya itu bisa membuktikan padanya kalau mereka bsia
menyelamatkan anak-anak sekolah yang ada didalam.
Pan Seok juga melihat kalau mereka semua berhasil dalam menyelesaikan kasus
penyekapan. Semuanya masih terdiam mendengar pembicaraan Pan Seok. Pan Seok
memuji kalau kerja semuanya itu bagus sekali.
Ji Gook, Tae il dan Soo Sun
langsung tersenyum mendengar itu. Hanya Dae Gu yang terlihat bermuka datar
dan tidak tersenyum. Eung Do pun ikut tertawa bahagia karena Pan Seok sudah memuji kerja anak buahnya. Pan Seok ikut sedikit
tersenyum, dia akhirnya memberikan isyarat.
Eung Do mengerti, dia mengajak semua anak buahnya nanti malam untuk makan malam
bersama. Dia berkata kalau jam 6 malam, mereka semua harus sudah siap.
Semua pun mengerti dengan ucapan Eung Do.
Pan Seok masih memberikan senyuman tipisnya pada keempat anak
buahnya. Tiba-tiba dia tersadar, dia mengubah wajahnya menjadi sangar seperti biasanya.
Mereka semua bersulang dengan teriakan "jangan bergerak! Kalian sudah
di kepung!" Semuanya meminum, Dae Gu seperti tidak ingin dirinya terlalu
mabuk. Dia hanya memegang winenya. Ketua Han menceritakan saat penyekapan dalam restoran,
dia memuji pemikiran yang cepat dan kerja sama para polis pemula itu.
Dia berkata
kalau itu sangat luar biasa, dia melihat kalau para polisi muda itu sudah
membuktikan dirinya. Dia melihat dengan kasus korupsi yang melanda markas
kepolisian Gangnam, dia khawatir dengan unit detekti yang akan melemah. Tapi
ternyata keempatnya berhasil melakukan itu semua. Dia mengucapkan
selamat pada mereka semua.
Tae Hoo terlihat sinis dengan sanjungan yang diberika Ketua Kan pada keempat polisi
muda itu. Ketua Kan mengajak mereka semua untuk melakukan cheers lagi.
Semua berteriak kembali, Soo Sun mengajak Dae Gu untuk Cheers, dia mendekatkan
gelasnya pada Dae Gu.
Tae Hoo menyanyi di panggung dengan Pedenya. Semuanya seperti terpaksa mendengarkan Tae
Hoo bernyanyi. Setelah menyanyi Tae Hoo berlutut, dia mengatakan kalau
ia tidak jadi di promosikan, tidak ada yang bisa menghiburnya.
Eung Do
berteriak supaya Tae Hoo berhenti saja. Tae Hoo mencoba mengumpat dengan
nyanyian, tapi ternyata lagunya tidak terputar. Dia memarahi si
pembawa acara. Akhirnya supaya membuat Tae Hoo turun sang pembawa acara
naik ke panggung lalu semua memberikan tepuk tangan yang meriah pada Tae
Hoo.
Lalu pembawa acara itu, meminta semuanya mendengarkan sebuah lagi yang akan dinyanyikan
oleh sang legenda hidup dari unit Detektif bernama Pan Seok. Semua
memberikan teriakan supaya Pan Seok maju, tapi Pan Seok menolaknya. Sa
Kyung seperti tersenyum dengan teriakan pembawa acara yang menyuruh
Pan Seok untuk bernyanyi.
Akhirnya Pan Seok dan Eung Do maju ke panggung bersama. Soo Sun dan Ji Gook langusng
berdiri karena melihat ketua mereka berdiri di depan panggung. Soo Sun mengajak
Dae Gu juga berdiri, lalu dia mendorong Dae Gu untuk maju bersama ke depan
panggung.
Sa Kyung yang melihat Pan Seok bernyanyi tersenyum melihatnya. Tiba-tiba ponselnya
berbunyi, Sa Kyung meminta izin keluar pada Ketua Kan, untuk menerima telp.
Salah seorang
yang duduk di dekat mereka merasa berisik mendengar orang-orang yang
bernyanyi di depan panggung.
Tae Hoo yang sedang berjalan ala moon Walk, bertabrakan dengan seseorang yang berdiri di
belakangnya. Dia memberikan hormat lalu mematikan lagu.
Eung Do
berteriak mengapa Tae Hoo mematikan lagu mereka. Pria Itu menyapa Pan Seok yang sudah lama
tidak bertemu. Ketua Kan seperti agak kaget, Dae Gu melirik ke arah Pan Seok
seperti ingin tahu apa hubungan dengan orang itu.
Pan Seok memberikan mic pada Eung Do dan mendekati pria itu. Dia menyapa yang ternyata
Jaksa Han. Dia memberikan hormat pada pria itu. Jaksa Ha mengeluh karena
mereka berisik sekali. Dia mengejek sampai-sampai dia tidak bisa membedakan
antara detektif dan penjahat. Ketua Kan yang mendengar itu sedikit panas, dia tahu maksud dari Jaksa Han itu hanya
bercanda tapi ia menganggap perkataan itu seperti penghinaan. Jaksa Han
seperti baru menyadari kalau ada Ketua Kan juga disana. Dia memberikan
hormat pada Ketua Kan.
Jaksa Han menyuruh Pan Seok untuk cepat-cepat mengambil contoh darah. Dia meminta Pan Seok
untuk pergi ke kamar mayat dan mengambil contoh darah dari Kwon Dae
Eung. Dia meminta Pan Seok supaya memeriksa kandungan darah itu.
Keempat anak buahnya itu binggung dengan apa yang dikatakan Jaksa Han. Pan Seok melihat
sekeliling, Dia tak enak hati Jaksa Han menyuruhnya saat mereka sedang
berpesta. Jaksa Han dengan mencela kalau itu harus sekarang, memang harus
kapan lagi. Dia memberikan waktu dalam 1 jam untuk mendapatkan
hasil tes itu.
Pan Seok tahu kalau Kwon Dae Eung dinyatakan bunuh diri akibat masalah keuangan. Penyebabnya
adalah akibat gantung diri. Pan Seok menjelaskan kalau Kerongkongan Kwon Dae Eun
tersedak dan terdapat bekas jeratan di leher.
Dia menengaskan kalau kasus seperti ini bukan dianggap sebagai kasus pembunuhan.
Jaksa Han mengejek kalau Pan Seok sekarang banyak bicara. Dia rasa kalau
sekarang jamannya untuk membangkang. Kalau seorang jaksa memerintahkan
melakukan tes pengambilan darah, sebagai seorang detektif seharusnya dia
melakukannya.
Suasana menjadi tegang. Pan Seok mengatakan kalau sebuah jarum tidak bisa menembus di
dada mayat. Dia mengatakan kalau kematian dari korban sudah lebih dari
24 jam, darahnya sudah beku. Jaksa Han berteriak kalau Pan Seok bisa
memotong sebagian pembuluh darahnya dan membawa darah bekunya saja.
Pan Seok mengerti. Dia berusaha mengambil darahnya dari pangkal paha. Tapi dia tidak ada
perintah otopsi, jadi mereka sebagai detektif tidak diizinkan untuk membedah mayat
begitu saja. Tapi tetap dia akan mengambil sampel darah itu pada Jaksa Han.
Lalu dia meminta izin untuk pergi keluar, Ketua Kan mempersilahkan
Pan Seok untuk pergi dari pesta.
Eung Do keluar dari ruangan dengan menatap sinis Jaksa
Han. Dia mengajak anak buahnya untuk pergi bersama. Keempatnya pun keluar dari ruangan dengan
memberikan hormat pada Jaksa Han. Jaksa Han menatap sinis pada semua anggota
detektif itu.
Dae Gu menyetir mobil, Pan Seok duduk disampingnya. Wajah mereka seperti tegang semua,
tidak ada yang berbicara sedikit pun. Soo Sun melihat jam tanganya, dia
berbisik pada temannya yang dibelakang. Dia pikir walaupu pria itu adalah
seorang jaksa, menurutnya sikap dari pria itu terlalu berlebihan.
Ji Gook juga
berbisik kalau itu memang berlebihan. Dia menanyakan apakah mereka harus
mengikuti perintah jaksa itu. Soo Sun juga binggung dengan hal itu. Eung Do
terbangun dari tidurnya, dia memberikan isyaray mereka untuk tidak berbicara.
Mereka akhirnya bersandar dibangkunya.
Mereka semua sampai ke sebuah rumah sakit dan mengambil sampel darah dari Kwon Dae
Eung. Soo Son bergumam kalau hari ini adalah hari pertama ia dan
teman-temannya mendapat pujian dari Pan Seok. Dia melihat Pan Seok mencoba untuk
menunjukan pada mereka bagaimana sikap seorang detektif.
Saat itu Soo Sun
merasa seperti kembali ke masa kecilnya. Di saat kecil, dia menganggap kalau
ayahnya adalah seorang superman tapi akhirnya ia sadar kalau sang ayah
ternyata hanya manusia biasa.
Setelah selesai mengambil darah Eung Do menyuruh mereka semua untuk pulang saja.
Semuanya mengucapkan selamat tinggal dan memberi hormat pada Eung Do.
Pan Seok jalan terburu-buru di depan dan melambaikan tangan sekenannya pada
anak buahnya.
Ji Gook memberitahu kalau ini adalah contoh masalah antara jaksa dan
polisi. Tae il mengatakan kalau Jaksa Han itu sangat terkenal. Walaupun Jaksa Han
itu juniornya dari Pan Seok tapi dia tidak menghargai Pan Seok sebagai
detektif.
Dia memberitahu kalau tiga tahun yang lalu Jaksa Han hampir ditahan oleh
Pan Seok karena kasus kekerasan. Saat itulah Jaksa Han menjadi musuh bebuyutan dengan
Pan Seok. Ji Gook tersenyum, dia memuji Pan Seok yang terlihat keren
hari ini.
Soo Sun setuju dengan itu, Pan Seok memang terlihat keren. Lalu dia mengatakan pada
kedua temannya, kalau ia dan Dae Gu akan pergi sebentar. Dae Gu
menanyakan kemana mereka akan pergi. Soo Sun mengatakan, karena mereka sudah ada
disini dia mengajak Dae Gu untuk menjenguk Yoon Jung. Dia tahu kalau Dae
Gu belum menjenguknya.
Soo Sun membuka pintu Kamar Yoon Jung bersama Dae Gu. Yoon Jung tak percaya kalau
Soo Sun akan datang menjenguknya. Soo Sun mengatakan kalau Dae Gu ingin mampir melihat Yoon Jung.
Yoon Jung tersenyum. Soo Sun menanyakan keadaan Yoon
Jung sekarang. Yoon Jung mengatakan kalau sekarang dia sudah baik-baik saja. Dia malah merasa tak enak
karena mereka selalu datang melihat keadaannya.
Soo Sun menanyakan apakah ada orang yang melihat Soo Sun selain mereka. Yoon Jung heran
kalau Soo Sun tidak tahu, dia memberitahu kalau Pan Sok selalu datang ke
kamarnya. Yoon Jung bercerita kalau Pan Seok tahu kalau ia suka sekali
dengan kue, jadi setiap hari Pan Seok selalu membawakan kue.
Saat itu Yoon
Jung sudah berkata pada Pan Seok kalau dia sudah tidak ada tempat lagi di
kulkas untuk menaruh kue-kue itu. Dae Gu dan Soo Sun melihat tumpukan kue
yang ada di atas lemari.
Soo Son bergumam, walaupun tidak mengunakan sayap berwarna merah dan pakaian biru
yang ketat, superman tetaplah superman. Seorang Pan Seok tetaplah Pan
Seok.
Sa Kyung masuk ke dalam kantor dengan terburu-buru. Dia menanyakan pada Timnya tentang
anak yang hilang. Timnya memberitahu kalau anak itu hilang di taman bermain
sekolah. Sa Kyung melihat foto-foto dari anak itu.
Timnya
mendapatkan cerita dari ibunya, kalau sang ibu agak terlambat untuk menjemput
anaknya. Saat itu ibunya menelp jam 6, saat itu sang anak sedang bermain
seluncuran disekolahan. Tapi setengah jam kemudian anak itu hilang.
Sa Kyung heran,
dia pikir pihak sekolah sudah gila membiarkan anak itu seorang diri.
Dia meminta informasi tentang anak itu. Timnya memberitahu kalau anak itu
bernama Kim Min Joon, usia 7 tahun dan orang tuanya bercerai, sedangkan Sang
ibu berkerja.
Sa Kyung melihat jam ditangannya, dia merasa kalau sudah tidak ada waktu lagi. Dia
meminta untuk menghubungi yang bertugas malam hari dan bagian tindak kriminal.
Dia juga menyuruh mereka untuk meminta bantuan pada pos pengamanan dan
rumah sakit. Lalu dia mengajak semunya untuk ke sekolah.
Seorang anak diberi gambar anak yang hilang. Dia melihat kalau anak itu sedang bermain
bola. Anak itu menunjuk disebelah sana. Polisi juga menanyakan ke
beberapa ibu yang sedang memberli roti, di melihat kalau anak itu ada dijalan.
Sa Kyung mencari-cari dengan senter yang dia miliki. Saat itu dia melihat
ada gesekan ban yang ada di aspal. Dia berjongkok dan melihat kalau bekas ban itu masih baru.
Timnya melihat kalau tidak ada bekas darah atau pecahan kaca mobil disekitar
bekas ban.
Sa Kyung berpikir apa sebenarnya yang terjadi. Dia berjalan kearah sungai.
Dia melihat disemak-semak, dia pikir kalau mereka harus memeriksa dibagian bawah jembatan.
Timnya itu melihat kalau mereka kesana tidak bisa melihat apa-apa karena
gelap. Sa Kyung merasa ada sesuatu yang aneh.
Dia pikir kalau dia akan memastikan saja. Sa Kyung dan anggota timnya mencari-cari di
semak-semak yang tinggi dengan senter. Saat itu dia melihat anak hilang itu
tergeletak dengan kepala berdarah. Sa Kyung mengoyang- goyangkan tubuh
Min Joon, dia mencoba membangunkan Min Joon.
Sa Kyung melihat sudah banyak darah yang keluar. Dia langsung berteriak supaya anak
buahnya menyiapkan mobil. Sedangkan dia mengotong Min Joon keluar dari
semak-semak. Dia meminta Min Joon untuk bertahan. Dia memohon karena sebentar
lagi mereka akan sampai.
Sampai dirumah sakit. Layar monitor menunjukan garis lurus. Min Joon tidak dapat
diselamatkan, dia meninggal. Sa Kyung terlihat sangat sedih melihat korban yang
tidak bisa ia selamatkan. Suster menutup Min Joon dengan selimut. Sa
Kyung yang tak kuat menahan tangis, keluar dari tempat itu.
Esok paginya
Tim detektif akan berangkat. Mereka mendapat berita kalau pada malah hari ditemukan mayat
di bawah jembatan Gwangsu. Korbannya anak laki-laki berumur 7 tahun,
saat terakhir kalau anak itu sedang berjalan sendirian. Pan Seok menduga
kalau anak itu adalah korban tabrak lari atau korban terjatuh dari jembatan
dan akhirnya meninggal.
Polisi mengambil gambar TKP, Dae Gu dan Soo Sun memeriksa tempat kejadian. Ji Gook
mengira-ngira bagaimana jatuhnya si korban.
Eung Do berjalan terburu-buru. Dia memperlihatkan kameranya, dia melihat kalau bekas ban
mobil itu sangat unik. Dia melihat bekas ban itu bukan dari ban yang biasa.
Dae Gu melihat CCTV dari layar yang ada didepannya.
Pan Seok
memberitahu dalam kasus tabrak lagi, hal yang terpenting adalah mengamati
keadaan sekitar TKP. Dia meminta Dae Gu untuk mengamati semua rekaman CCTV dan
perhatikan semua mobil yang lewat di TKP.
Soo Sun berteriak supaya Ji Gook menarik sedikit lagi. Tulisan itu
memberitahu kalau ada orang yang melihat kejadian tabrak lari jam 9 malam tanggal 10, mereka meminta
orang itu menghubungi polisi.
Pan Seok juga meminta anak buahnya untuk bertanya pas semua tempat usaha yang ada
disekitar TKP. Ji Gook pun sempat diusir oleh pemilik usaha. Dia meminta Ji Gook
untuk mencari saksi. Ji Gook bertanya dengan orang – orang yang lalu lalang
di depannya.
Mereka mengadakan otopsi.
Ditemukan luka dibagian tubuh dan trauma di kepala akibat benturan dan waktu
kematiannya sekitar jam 8 malam. Soo Sun terlihat sedih melihat itu, Ji Gook tidak berani melihat korban yang di otopsi.
Mereka juga menganalisi bekas ban yang ada diaspal. Melihat dari bentuknya, dilihat kalau
itu berasal dari mobil impor yang ada di negara korea. Pan Seok menemukan kalau
ban itu berasa dari mobil Rolls Royce model OV6.
Pan Seok melihat nama
pemilik kendaraan adalah Kim Shin Myung. Dia meminta semuanya untuk
melihat si pemilik mobil itu saat kejadiaan di malam hari dan cari tahu
alibinya. Dia juga ingin memastikan kalau mobil itu lewat di jalan yang sudah mereka
dapatkan bekas ban.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca blog saya