Tuesday, June 10, 2014

Sinopsis You’re All Surrounded Episode 5 Part 1






Dae Gu bersandar di meja, dia teringat dengan percakapan antara si pembunuh ibunya dengan Pan Seok di telp. Si pembunuh menyapa Pan Seok yang sudah lama tidak bertemu. Pembunuh itu yakin kalau Pan Seok tidak akan melupakan suaranya.  

Pan Seok bertanya apakah Pembunuh itu kembali untuk selamanya. Pembunuh itu membenarkan. Dae Gu terus mendengarkan pembicaraan itu. Si pembunuh mengajak Pan Seok untuk bertemu.


Dae Gu teringat setelah ibunya terbunuh, si pembunuh menelp seseorang. Dia memberitahu kalau dia belum menemukan liontin yang di maksud oleh pria yang di telp. Dae Gu seperti mencoba melupakan kejadian itu, tapi ingatanya kembali. 

Dia mendengar Si pembunuh kalau orang yang dia telp untuk tidak perlu khawatir. Si pembunuh memastikan kalau ia akan menutup rapat kejadian ini dari detektif Seo Pan Seok. Saat itu dia menangis tanpa bersuara dibawah tempat tidur melihat sang ibu yang mati di bunuh.


Mata Dae Gu berkaca-kaca. Dia ingat sekali dengan suara yang didengar menyapa Pan Seok dan mengajaknya untuk bertemu. Ponselnya bergetar, Dae Gu langsung mengangkatnya. 

Dia menjelaskan pada orang itu, apa yang sudah ia kirim pesan tadi. Dia memberitahu kalau Pria dengan sepatu bergerigi itu sudah muncul. Pria itu sudah menelp Pan Seok dan ia baru saja mendengarkan percakapannya di telp. 

Dae Gu menyakinkan kalau pria yang ia dengan suaranya itu memang pebunuh ibunya. Dia tidak akan mungkin bisa melupakan suara dari pembunuh itu. Dae Gu agak kesal, dia tidak akan mungkin bisa melupakan walaupun sudah lewat 11 tahun. 

Dia ingat saat dia melihat sang ibu.... Dae Gu tidak bisa melanjutkan pembicaraannya. Dae Gu melihat bagan yang ia punya, ciri-ciri pembunuh itu adalah dia mengunakan sepertu bergerigi dan dia sudah menuangkan zat kimia ke arah wajah si pembunuh.


Dae Gu yakin kalau salah satu dari orang yang ia duga sebagai pembunuh itu memiliki bekas luka. Dia juga belum menemukan orang yang membuat ancaman pada Park Seung Oh. Tapi dia yakin kalau orang-orang itu akan segera menghubungi Pan Seok.  

Mulai hari ini, Dae Gu akan mengawasi Pan Seok selama 24 jam sehari dalam seminggu. Dae Gu melihat cctv yang ia pasang dia rumah Pan Seok. Saat itu Pan Seok sedang duduk menatap keluar jendela.


Tiba-tiba terdengar teriakan dan nyanyian Ji Gook dkk. Dae Gu langsung keluar dari kamarnya dengan wajah kesal. Dia menyuruh mereka bertiga untuk diam. 

Soo Sun yang gembira membentangkan tangannya, memanggil Dae Gu sebagai rekan kerjanya. Soo Sun mendekati Dae Gu dan ingin memeluknya. Dae Gu yang tidak suka dengan pelukan, langsung menaruh telunjuknya di dahi Soo Sun dan mendorongnya.  

Dae Gu kesal karena mereka pulang terlambat dan larut malam. Dia menanyakan mengapa Soo Sun juga ikut ke rumah mereka. Soo Sun mengatakan kalau ini adalah malan yang sempurna untuk makan ayam dan bir.  

Soo Sun melihat ruang tengah yang penuh dengan elekronik dan sofa. Dia takjub karena ketiganya tinggal dengan perabotan yang bagus. Dia merasa kalau tiga pria itu enak sekali tinggal di tempat ini. Dia pikir kalau semua barang ini bisa dibanggakan sebagai pekerja pemerintahan.


Ji Gook memberitahu kalau di sebelah kiri adalah kamar ia dan Tae il. Dia ingin menunjukan pada Soo Sun. Soo Sun agak kaget karena ada dua kamar dalam ruangan itu. Dia tahu kalau kamar yang ada didepannya itu adalah kamar Dae Gu.

Soo Sun berusaha untuk masuk ke dalam karena Dae Gu tidur sendirian. Dae Gu yang ada di depan kamarnya, langsung menutup pintu dan tidak memperbolehkan Soo Sun masuk ke dalam. Soo Sun memukul lengan Dae Gu, dia heran mengapa Dae Gu tidak memperbolehkan masuk kedalam. Dia mengejek Dae Gu itu orang yang sangat pelit.


Ji Gook dan Tae il yang membawa bir dan ayam membawanya ke ruang TV. Mereka membuka semua makanan yang ia bawa. Soo Sun merasa kalau itu rumah mereka enak sekali. Dia berharap kalau ia bisa tinggal di tempat seperti ini. 

Tae il menanyakan apakah Soo Sun sudah mendapatkan asrama baru. Soo Sun menjawab kalau ia belum mendapatkannya. Ji Gook tahu kalau pemilik asrama yang lama menjual asrama dan kabur tanpa mengembalikan uang sewa. Tae il menceritaka kalau Soo Sun sudah membayar 3 bulan sewa, tapi dia harus di
tendang keluar dari asrama.
 

Dae Gu yang berdiri di depan pintu, seperti kurang nyaman dengan keadaan temannya yang ada diruang TV. Soo Sun seperti terlihat bersedih. Setelah semua kotak makanan di buka. Soo Sun mengatakan kalau mereka semua sekarang sudah seperti keluarga. Ji Gook setuju dengan hal itu. 

Soo Sun menceritakan kalau mereka bersama dalam satu rumah, nonton TV, makan ayam dan bir bersama-sama. Dae Gu mendengus, Dia meminta apabila Soo Sun sudah selesai makan lebih baik pulang saja.


Dae Gu ingin masuk kamar. Soo Sun berteriak, Dae Gu tidak pernah dengan kalau masakan korea itu adalah sebuah derajat dari seorang chef. Soo Sun berangan-angan kalau ia tinggal di rumah mereka, maka mereka bisa makan korea bersama dari sarapan dan makan malam. Dae Gu tidak jadi masuk ke dalam kamarnya. Dia menutup kembali pintu kamarnya.  

Soo Sun juga mengatakan kalau mereka bisa juga minum teh herbal dan jus buah bersama-sama. Dia juga bisa mendekorasi ulang interior di dalam rumah. Ji Gook terlihat senang mendengarnya. Dae Gu yang tak suka dengan pembicaraan wanita itu, menarik Soo Sun untuk keluar dari rumah mereka. 

Soo sun melepas tarikan Dae Gu. Dia mengerti dengan apa yang dimaksud Dae Gu. Dia memperlihatkan wajah cemburunya pada Dae Gu.


Ketiganya mabuk berat setelah makan ayam. Dae Gu duduk terdiam sambil melipat tanganya di dada. Ji Gook mengingatkan saat ia bisa melepaskan pisau dari tangan si Woo Seong, dia menabrkan kepalanya ke arah badanya. 

Adegan berulang. Ji Gook juga memberikan sikunya pada Woo Seong. Lalu dia ingat saat ia mendaratkan tubuhnya pada si penyandera. Soo Sun tak mau kalah, dia sudah membuat si pejaga itu menjadi legah. Dia sudah bisa memanggunya dengan pemintaan maaf yang harus ia dapatkan dari Dae Gu.  

Dae Gu yang diam ternyata juga sedikit mabuk. Dia mengakui kalau semua benar. Niat mereka semua memang luar biasa dan semuanya berhasil. Tae il pikir kalau semua hasilnya memang luar biasa. Dia rasa dengan serangan Hairspray. 

Ji Gook mengajak semuanya untuk melakukan Cheers bersama. Soo Sun melihat kalau mereka semua bukan melawan si penyandera saja tapi melompat dan melumpuhkan penyandera bersamaan. Soo Sun mengatakan kalau ia sudah kehabisan nafas saat itu.


Dia tahu kalau mereka sudah menghirup gas selama 2 jam lebih.Dia merasa mual dan ingin muntah, tapi tetap saja hatinya berdebar-debar sampai ia merasa akan gila. Mungkin itu yang membuah ia terengah-engah dan kehabisa nafas.  

Soo Sun sendiri tidak tahu dari mana asalnya itu semua, tapi hatinya terus berdebar-debar tanpa henti. Saat Soo Sun ingin berbicara lagi, dia melihat Ji Gook dan Tae il yang sudah tertidur, dia juga melihat ke arah Dae Gu yang sudah tertidur sambil duduk tegap. Soo Sun tersenyum melihatnya.





Soo Sun berbicara sendiri. Dia sekarang menemukan sesuatu yang membuat hatinya berdebar-debar. Dia tersenyum-senyum sendiri. Dae Gu saat itu seperti setengah sadar dan melirik ke arah Soo Sun. (ihiiirr......mulai ada percintaan nihh)


Dae Gu mandi bawah air pancuran. Dia teringat dengan perkataan Soo Sun yang merasa hatinya berdebar seperti ingin gila. Soo Sun berkata kalau sekarang menemukan sesuatu yang membuat hatinya berdebar-debar.


Ji Gook berteriak kalau ia merasa kegelapan. Dia sadar kalau Tae il tidur diatas badannya dan wajahnya tertutup bantal. Soo Sun terbangun dengan suara Ji Gook, dia terlihat belum sadar betul. Dia berusaha bangun karena merasa ia ingin pipis.


Dae Gu baru keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Dia tidak tahu kalau ada Soo Sun yang akan menuju kamar mandi. 

Soo Sun menabrak Dae Gu yang baru keluar, dia sukses mencium dada Dae Gu yang baru selesai mandi. Soo Sun yang belum sadar, dia malah berkomentar kalau ia merasakan rasa strawberry. Dae Gu terkejut, melihat Soo Sun yang mencium dadanya. Soo Sun menanyakan apakah Dae Gu mengunakan body lotion strawberry.


Dae Gu menarik Soo Sun yang akan masuk kamar mandi. Dia menyuruh Soo Sun keluar dari rumahnya, Soo Sun meminta Dae Gu menunggunya. Tapi Dae Gu tidak mau mendengarnya, dia membawa Soo Sun keluar dari rumahnya.  

Dae Gu berdiri sambil tatapan binggung dengan Soo Sun yang tadi mencium bagian dadanya. Dae Gu memegang dadanya. Soo Sun mengedor-gedor pintu dan berteriak kalau semua sudah dikepung.



Episode 5

Kadang-kadang, kita hanya hidup dengan itu!




Soo Sun tinggal dengan tenda diatas atap. Dia menyusun semua buku dan pakaiannya di dalam tenda. Dia juga menempelkan peta di dalam tenda. Dia membuka selimut tidurnya, lalu melebarkan tangannya diudara.


Dia pergi ke kamar mandi mencuci muka dan sikat gigi. Dia membuka jaket di kepalanya, rambut Soo Sun sekarang berubah menjadi pendek. Soo Sun seperti bangga dengan rambutnya sekarang. Dia merasa dengan rambut seperti ini maka Pan Seok tidak merendahkan dirinya.


Pan Seok baru keluar dari apaitment dan masuk ke dalam mobil. Dia menyetir kendaraannya dengan cepat. Ternyata Dae Gu ada bersembunyi di dalam sebuah mobil. Dia melihat mobil Pan Seok yang keluar dari parkiran. Dae Gu menyalakan mesin mobil dan mengikuti mobil Pan Seok.



Dae Gu mengikuti mobil Pan Seok yang berbelok. Pan Seok berhenti disebuah bangunan, dia keluar dari mobilnya. Dae Gu melihat tempat Pan Seok turun, dia mengunakan topi untuk menutupi wajahnya.


Sa Kyung keluar dari aprtementnya. Seorang pria yang duduk di depan pintunya langsung berdiri dan bertanya mengapa Sa Kyung tidak menjawab telpnya. Sa Kyung berwajah sinis, dia tak percaya kalau pria itu tinggal semalam di depan rumahnya. 

Pria itu tetap menanyakan mengapa Sa Kyung tidak menjawab telpnya. Sa Kyung berjalan melewati pria itu tapi pria itu menghadangnya. Sa Kyung mengatakan dengan tegas kalau ia bertemu dengan pria itu hanya untuk bersenang-senang, tapi pria itu tetap bersikeras.  

Sa Kyung menelp taksi, untuk datang ke tempatnya. Dia memberitahu kalau ia sudah menelp taksi dia meminta pria itu untuk pulang dan berhenti untuk merengek. Dan jangan datang ke tempatnya lagi. Pria itu menatap sedih Sa Kyung.


Sa Kyung berjalan keluar dari gedung. Dia kaget melihat Pan Seok yang berdiri di balik tembok. Pan Seok ternyata ke tempat Sa Kyung. Sa Kyung menatap Pan Seok dengan tatapan sinisnya, dia masuk ke dalam lift dan Pan Seok tetap terdiam.  

Saat pintu akan tertutup Pan Seok menahan dengan tangannya. Pintu lift terbuka lagi dan dia masuk ke dalam.



Dae Gu bersembunyi dibalik tembok dan melihat Pan Seok yang masuk ke dalam lift. Dia merasa kalau Pan Seok si bajingan itu pacaran dengan Sa Kyung.


Sa Kyung dan Pan Seok berada dalam lift. Pan Seok melihat pria yang tadi bersama Sa Kyung tidak lebih dari umur 20 tahun. Sa Kyung mengatakan kalau sekarang sedang trend berkencan dengan pria yang lebih muda. 

Pan Seok mengingatkan kalau Sa Kyung adalah ketua Tim orang hilang di polisi Gangnam. Sa Kyung pikir tidak ada masalah, karena pria itu tidak dibawah umur. Pan Seok mengatakan walaupun pria itu tidak dibawah umur, tapi pria itu lebih cocok menjadi keponakan Sa Kyung. 

Akhirnya dia mencoba untuk melupakan semua yang ia katakan. Dia heran Sa Kyung masih hidup dengan gaya seperti ini. Sa Kyung mengingatkan kalau Pan Seok harus tetap tenang seperti yang Pan Seok inginkan. Dia sebenarnya tidak ingin mengatakan ini padanya, tapi dia mengatakan kalau sebenarnya Pan Seok lah yang membuat dirinya seperti sekarang.



Sa Kyung menyalahkan Pan Seok yang membuat hidupnya menjadi seperti ini. Pan Seok menatap Sa Kyung dengan tatapan seperti kebencian. Dia menanyakan apa yang ingin Sa Kyung lakukan untuknya. Dia pikir ini sudah sepuluh tahun yang lalu.  

Pintu lift terbuka. Sa Kyung tidak membalas ucapan Pan Seok, dia pergi begitu saja keluar dari lift. Pan Seok terlihat sedih melihat Sa Kyung yang baru keluar dari lift.


Sa Kyung dan anak buahnya membawa kotak bersama-sama. Eung Dong bersama timnya berjalan di belakang, Ji Gook menanyakan apakah mereka ke tempat pos yang baru maka mereka harus berbagi ruangan dengan unit orang hilang. 

Eung Do membenarkan itu, dia menjelaskan kalau ruangan mereka sudah dirobohkan, jadi mereka harus benar-benar berkemas. Ji Gook melihat Sa Kyung yang bermuka sinis, seperti tidak yakin kalau tidak terjadi apa-apa, karena mereka bukan tinggal di Hollywood.  

Lalu menepuk Eung Do, dia ingin menanyakan sesuatu pada Eung Do. Dia mendengar kalau Sa Kyung dan Pan Seok adalah pasangan seperti Brad Pit dan Jeniffer Aniston di Pos Gangnam. Dia menanyakan mengapa mereka bisa bercerai.


Dae Gu mendengar percapakapn itu. Soo Sun datang dengan mempertanyankan siapa yang bercerai dan menikah. Eung Do membalikan badannya. Dia kaget melihat rambut Soo Sun yang di potong pendek. Soo Sun ikut kaget mendengar teriakan Eung Do, dia mencari-cari apa yang membuat Eung Do kaget.  

Tae il, Dae Gu dan Ji Gook melonggo melihat Soo Sun yang memotong pendek rambutnya. Eung Go memberikan tangan disamping lehernya, dia memberikan isyarat kalau potongan rambut Soo Sun berbeda.  

Soo Sun sadar kalau mereka semua terkejut. Dengan malu-malu, dia menanyakan pendapat teman satu timnya. Ji Gook seperti tak suka dengan rambut Soo Sun, dia melihat Soo Sun seperti orang pacaran yang patah hati. 

Tae il berpendapat lain. Dia melihat rambut pendek cocok dengan Soo Sun. Eung Do memuji Soo Sun terlihat cantik dan tak peduli dengan apa yang dilakukannya. Soo Sun semakin geer, dia tak percaya kalau potongan rambutnya ini terlihat bagus.


Dae Gu terlihat cuek, dia mengangkat kardus dan ingin memindahkan barang-barang diruangan. Soo Sun melihat itu, memberikan kardus itu pada Ji Gook. Dia berkata kalau ada yang perlu ia bicarakan dengan Dae Gu. Soo Sun menarik Dae Gu keluar, Ji Gook melongoo dan Tae il tersenyum. 

Ternyata Soo Sun berjalan sambil melambaikan tangan dan mengucapkan terimakasih pada Ji Gook. Ji Gook bergumam sendiri, tidak peduli dengan apa yang di kerjakan Soo Sun, dia memang terlihat cantik.


Dae Gu kaget dengan apa yang di inginkan Soo Sun. Dia harus meminta maaf pada Pan Seok. Soo Sun meminta Dae gu untuk menunggu Pan Seok sampai tiba di kantor. Dae Gu tidak mau melakukan itu, dia ingin berjalan meninggalkan Soo Sun tapi So Sun menahannya.

Soo Sun heran Dae Gu yang menghilang setelah kasus penguntitan tetap tidak mau meminta maaf. Bahkan Dae Gu mencekik Pan Seok sampai ia tidak bisa bernafas. Dia melihat dengan kepribadian yang dimiliki Pan Seok, dia tidak yakin kalau Pan Seok akan membiarkan Dae Gu.  

Dae Gu menatap Soo Sun dengan tatapan kesal. Soo Sun menceritakan saat Dae Gu menghilang, dia merasa ditinggalkan dalam penyelesaian kasus dan dikucilkan dalam tim. Dae Gu malah bertanya mengapa Soo Sun memotong rambutnya, dia berkomentar kalau itu satu-satunya yang dia suka dari Soo Sun.


Soo Sun meminta Dae Gu untuk tidak mengubah topik pembicaraan. Soo Sun seperti sadar kalau Dae Gu tadi memuji rambut barunya. Dae Gu berjalan dan tetap tidak ingin meminta maaf. Soo Sun mengejarnya. Dae Gu berteriak lebih baik lidahnya putus pun dia tetap tidak akan meminta maaf.  

Soo Sun menhadang Dae Gu yang akan masuk ke dalam ruangan. Dia berkata kalau ia tidak tahu kenapa Dae Gu membenci Pan Seok, tapi dia hanya ingin tidak ada lagi masalah dengan Pan Seok. Dia berharap Dae Gu bisa meminta maaf.

Dia mengingatkan saat Dae Gu berkata kalau pekerjaan ini tidak cocok untuknya. Sampai ia berkerja keras pun dan berusaha, Soo Sun merasa akan tetap gagal. Dae Gu melihat Soo Sun yang berbicara dengan berkaca-kaca. Soo Sun ingin kalau sampai ia berhenti, dia mau berhenti dengan terhormat.


Saat ini dia berharap sebelum mereka berhenti, maka mereka harus berusaha sekuat tenaga. Dae Gu menatap Soo Sun lalu menghela nafas. Soo Sun menurunkan tangannya dan mengoyangkan dadanya, seperti ingin mengoda Dae Gu. 

Dae Gu yang merasa geli, menghindar dari godaan Soo Sun. Dia mengancam kalau Soo Sun melakukan gaya itu lagi kepadanya dia akan membunuh Soo Sun. Dae Gu masuk ke dalam ruangan. Soo Sun masih tetap mengoyangkan dadanya, sambil memohon supaya Dae Gu mau melakukan permintaan maaf pada Pan Seok.


Pan Seok masuk ke ruangan dengan membanting pintu. Semuanya sudah berdiri menunggu tugas yang baru. Soo Sun tertunduk ketakutan, lalu dia mengangkat wajahnya. Saat itu Pan Seok melihat ke arah Soo Sun.  

Soo Sun memberikan hormat, dia memberitahu Pan Seok mulai hari ini dia tidak berambut panjang lagi. Dae Gu hanya melirik ke arah Soo Sun. Soo Sun berkata kalau dia ingin dimaafkan dalam kasus penguntitan itu. Dia berjanji kalau dia tidak akan mengecewakan lagi dan berusaha lebih keras lagi dari sekarang supaya bisa menjadi anak buah untuk Pan Seok.  

Dae Gu melirik ke arah Pan Seok. Lalu Pan Seok memberikan anggukan kepalanya. Dia seperti memberi isyarat supaya Dae Gu berbicara padanya. Soo Sun meyenggol jari Dae Gu supaya ia bisa mau berbicara pada Pan Seok.



Pan Seok dan Eung Do seperti menunggu permintaan maaf dari Dae Gu. Dae Gu kesal dengan jari Soo Sun, dia memegang tangan Soo Sun dan menghempaskan begitu saja. Dengan cepat dan singkat Dae Gu meminta maaf pada Pan Seok. 

Eung Do memecahkan suasana. Dia meminta Pan Seok untuk memaafkan semuanya. Dia memuji keempatnya sudah berkerja sangat hebat saat direstoran. Pan Seok menatap ke empat anak buahnya.  

Pan Seok membanting berkas di meja. Dia merasa dugaannya itu tidak pernah salah. Bukan hanya untuknya tapi untuk anak buahnya. Dia melihat kalau mereka tidak memiliki bakat dan wajah seperti seorang detektif. Dia tidak melihat ada ketulusan dan niat, tidak ada usaha dan kepatuhan.  

Dia melihat semua anak buahnya sering mengabaikan perintah dan bertindak semau kalian sendiri, serta sulit di atur. Pan Seok berteriak kalau polisi mudah ini sangat sulit untuk diatur. Dia menyimpulkan kalau mereka berempat tidak akan bisa menjadi detektif.

Soo Sun menunduk, Dae Gu melirikan matanya keatas dan kebawah. Pan Seok mengatakan kalau dugaannya bisa saja salah seperti petir di siang bolong. Dia ingat saat penyekapan di restoran itu, walaupun keadaan mereka tidak menguntungkan. Tapi anak buahnya itu bisa membuktikan padanya kalau mereka bsia menyelamatkan anak-anak sekolah yang ada didalam.


Pan Seok juga melihat kalau mereka semua berhasil dalam menyelesaikan kasus penyekapan. Semuanya masih terdiam mendengar pembicaraan Pan Seok. Pan Seok memuji kalau kerja semuanya itu bagus sekali.  

Ji Gook, Tae il dan Soo Sun langsung tersenyum mendengar itu. Hanya Dae Gu yang terlihat bermuka datar dan tidak tersenyum. Eung Do pun ikut tertawa bahagia karena Pan Seok sudah memuji kerja anak buahnya. Pan Seok ikut sedikit tersenyum, dia akhirnya memberikan isyarat.


Eung Do mengerti, dia mengajak semua anak buahnya nanti malam untuk makan malam bersama. Dia berkata kalau jam 6 malam, mereka semua harus sudah siap. Semua pun mengerti dengan ucapan Eung Do.  

Pan Seok masih memberikan senyuman tipisnya pada keempat anak buahnya. Tiba-tiba dia tersadar, dia mengubah wajahnya menjadi sangar seperti biasanya.


Mereka semua bersulang dengan teriakan "jangan bergerak! Kalian sudah di kepung!" Semuanya meminum, Dae Gu seperti tidak ingin dirinya terlalu mabuk. Dia hanya memegang winenya. Ketua Han menceritakan saat penyekapan dalam restoran, dia memuji pemikiran yang cepat dan kerja sama para polis pemula itu. 

Dia berkata kalau itu sangat luar biasa, dia melihat kalau para polisi muda itu sudah membuktikan dirinya. Dia melihat dengan kasus korupsi yang melanda markas kepolisian Gangnam, dia khawatir dengan unit detekti yang akan melemah. Tapi ternyata keempatnya berhasil melakukan itu semua. Dia mengucapkan selamat pada mereka semua.  

Tae Hoo terlihat sinis dengan sanjungan yang diberika Ketua Kan pada keempat polisi muda itu. Ketua Kan mengajak mereka semua untuk melakukan cheers lagi. Semua berteriak kembali, Soo Sun mengajak Dae Gu untuk Cheers, dia mendekatkan gelasnya pada Dae Gu.


Tae Hoo menyanyi di panggung dengan Pedenya. Semuanya seperti terpaksa mendengarkan Tae Hoo bernyanyi. Setelah menyanyi Tae Hoo berlutut, dia mengatakan kalau ia tidak jadi di promosikan, tidak ada yang bisa menghiburnya. 

Eung Do berteriak supaya Tae Hoo berhenti saja. Tae Hoo mencoba mengumpat dengan nyanyian, tapi ternyata lagunya tidak terputar. Dia memarahi si pembawa acara. Akhirnya supaya membuat Tae Hoo turun sang pembawa acara naik ke panggung lalu semua memberikan tepuk tangan yang meriah pada Tae Hoo.


Lalu pembawa acara itu, meminta semuanya mendengarkan sebuah lagi yang akan dinyanyikan oleh sang legenda hidup dari unit Detektif bernama Pan Seok. Semua memberikan teriakan supaya Pan Seok maju, tapi Pan Seok menolaknya. Sa Kyung seperti tersenyum dengan teriakan pembawa acara yang menyuruh Pan Seok untuk bernyanyi.


Akhirnya Pan Seok dan Eung Do maju ke panggung bersama. Soo Sun dan Ji Gook langusng berdiri karena melihat ketua mereka berdiri di depan panggung. Soo Sun mengajak Dae Gu juga berdiri, lalu dia mendorong Dae Gu untuk maju bersama ke depan panggung.  

Sa Kyung yang melihat Pan Seok bernyanyi tersenyum melihatnya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, Sa Kyung meminta izin keluar pada Ketua Kan, untuk menerima telp.  

Salah seorang yang duduk di dekat mereka merasa berisik mendengar orang-orang yang bernyanyi di depan panggung.



Tae Hoo yang sedang berjalan ala moon Walk, bertabrakan dengan seseorang yang berdiri di belakangnya. Dia memberikan hormat lalu mematikan lagu.  

Eung Do berteriak mengapa Tae Hoo mematikan lagu mereka. Pria Itu menyapa Pan Seok yang sudah lama tidak bertemu. Ketua Kan seperti agak kaget, Dae Gu melirik ke arah Pan Seok seperti ingin tahu apa hubungan dengan orang itu.  

Pan Seok memberikan mic pada Eung Do dan mendekati pria itu. Dia menyapa yang ternyata Jaksa Han. Dia memberikan hormat pada pria itu. Jaksa Ha mengeluh karena mereka berisik sekali. Dia mengejek sampai-sampai dia tidak bisa membedakan antara detektif dan penjahat. Ketua Kan yang mendengar itu sedikit panas, dia tahu maksud dari Jaksa Han itu hanya bercanda tapi ia menganggap perkataan itu seperti penghinaan. Jaksa Han seperti baru menyadari kalau ada Ketua Kan juga disana. Dia memberikan hormat pada Ketua Kan.  

Jaksa Han menyuruh Pan Seok untuk cepat-cepat mengambil contoh darah. Dia meminta Pan Seok untuk pergi ke kamar mayat dan mengambil contoh darah dari Kwon Dae Eung. Dia meminta Pan Seok supaya memeriksa kandungan darah itu. 

Keempat anak buahnya itu binggung dengan apa yang dikatakan Jaksa Han. Pan Seok melihat sekeliling, Dia tak enak hati Jaksa Han menyuruhnya saat mereka sedang berpesta. Jaksa Han dengan mencela kalau itu harus sekarang, memang harus kapan lagi. Dia memberikan waktu dalam 1 jam untuk mendapatkan hasil tes itu.  


Pan Seok tahu kalau Kwon Dae Eung dinyatakan bunuh diri akibat masalah keuangan. Penyebabnya adalah akibat gantung diri. Pan Seok menjelaskan kalau Kerongkongan Kwon Dae Eun tersedak dan terdapat bekas jeratan di leher.  

Dia menengaskan kalau kasus seperti ini bukan dianggap sebagai kasus pembunuhan. Jaksa Han mengejek kalau Pan Seok sekarang banyak bicara. Dia rasa kalau sekarang jamannya untuk membangkang. Kalau seorang jaksa memerintahkan melakukan tes pengambilan darah, sebagai seorang detektif seharusnya dia melakukannya.  

Suasana menjadi tegang. Pan Seok mengatakan kalau sebuah jarum tidak bisa menembus di dada mayat. Dia mengatakan kalau kematian dari korban sudah lebih dari 24 jam, darahnya sudah beku. Jaksa Han berteriak kalau Pan Seok bisa memotong sebagian pembuluh darahnya dan membawa darah bekunya saja.

Pan Seok mengerti. Dia berusaha mengambil darahnya dari pangkal paha. Tapi dia tidak ada perintah otopsi, jadi mereka sebagai detektif tidak diizinkan untuk membedah mayat begitu saja. Tapi tetap dia akan mengambil sampel darah itu pada Jaksa Han. Lalu dia meminta izin untuk pergi keluar, Ketua Kan mempersilahkan Pan Seok untuk pergi dari pesta. 

Eung Do keluar dari ruangan dengan menatap sinis Jaksa Han. Dia mengajak anak buahnya untuk pergi bersama. Keempatnya pun keluar dari ruangan dengan memberikan hormat pada Jaksa Han. Jaksa Han menatap sinis pada semua anggota detektif itu.


Dae Gu menyetir mobil, Pan Seok duduk disampingnya. Wajah mereka seperti tegang semua, tidak ada yang berbicara sedikit pun. Soo Sun melihat jam tanganya, dia berbisik pada temannya yang dibelakang. Dia pikir walaupu pria itu adalah seorang jaksa, menurutnya sikap dari pria itu terlalu berlebihan.  

Ji Gook juga berbisik kalau itu memang berlebihan. Dia menanyakan apakah mereka harus mengikuti perintah jaksa itu. Soo Sun juga binggung dengan hal itu. Eung Do terbangun dari tidurnya, dia memberikan isyaray mereka untuk tidak berbicara. Mereka akhirnya bersandar dibangkunya.


Mereka semua sampai ke sebuah rumah sakit dan mengambil sampel darah dari Kwon Dae Eung. Soo Son bergumam kalau hari ini adalah hari pertama ia dan teman-temannya mendapat pujian dari Pan Seok. Dia melihat Pan Seok mencoba untuk menunjukan pada mereka bagaimana sikap seorang detektif.  

Saat itu Soo Sun merasa seperti kembali ke masa kecilnya. Di saat kecil, dia menganggap kalau ayahnya adalah seorang superman tapi akhirnya ia sadar kalau sang ayah ternyata hanya manusia biasa.



Setelah selesai mengambil darah Eung Do menyuruh mereka semua untuk pulang saja. Semuanya mengucapkan selamat tinggal dan memberi hormat pada Eung Do. Pan Seok jalan terburu-buru di depan dan melambaikan tangan sekenannya pada anak buahnya.


Ji Gook memberitahu kalau ini adalah contoh masalah antara jaksa dan polisi. Tae il mengatakan kalau Jaksa Han itu sangat terkenal. Walaupun Jaksa Han itu juniornya dari Pan Seok tapi dia tidak menghargai Pan Seok sebagai detektif.  

Dia memberitahu kalau tiga tahun yang lalu Jaksa Han hampir ditahan oleh Pan Seok karena kasus kekerasan. Saat itulah Jaksa Han menjadi musuh bebuyutan dengan Pan Seok. Ji Gook tersenyum, dia memuji Pan Seok yang terlihat keren hari ini.

Soo Sun setuju dengan itu, Pan Seok memang terlihat keren. Lalu dia mengatakan pada kedua temannya, kalau ia dan Dae Gu akan pergi sebentar. Dae Gu menanyakan kemana mereka akan pergi. Soo Sun mengatakan, karena mereka sudah ada disini dia mengajak Dae Gu untuk menjenguk Yoon Jung. Dia tahu kalau Dae Gu belum menjenguknya.



Soo Sun membuka pintu Kamar Yoon Jung bersama Dae Gu. Yoon Jung tak percaya kalau Soo Sun akan datang menjenguknya. Soo Sun mengatakan kalau Dae Gu ingin mampir melihat Yoon Jung. 

Yoon Jung tersenyum. Soo Sun menanyakan keadaan Yoon Jung sekarang. Yoon Jung mengatakan kalau sekarang dia sudah baik-baik saja. Dia malah merasa tak enak karena mereka selalu datang melihat keadaannya.


Soo Sun menanyakan apakah ada orang yang melihat Soo Sun selain mereka. Yoon Jung heran kalau Soo Sun tidak tahu, dia memberitahu kalau Pan Sok selalu datang ke kamarnya. Yoon Jung bercerita kalau Pan Seok tahu kalau ia suka sekali dengan kue, jadi setiap hari Pan Seok selalu membawakan kue.  

Saat itu Yoon Jung sudah berkata pada Pan Seok kalau dia sudah tidak ada tempat lagi di kulkas untuk menaruh kue-kue itu. Dae Gu dan Soo Sun melihat tumpukan kue yang ada di atas lemari.  

Soo Son bergumam, walaupun tidak mengunakan sayap berwarna merah dan pakaian biru yang ketat, superman tetaplah superman. Seorang Pan Seok tetaplah Pan Seok.


Sa Kyung masuk ke dalam kantor dengan terburu-buru. Dia menanyakan pada Timnya tentang anak yang hilang. Timnya memberitahu kalau anak itu hilang di taman bermain sekolah. Sa Kyung melihat foto-foto dari anak itu. 

Timnya mendapatkan cerita dari ibunya, kalau sang ibu agak terlambat untuk menjemput anaknya. Saat itu ibunya menelp jam 6, saat itu sang anak sedang bermain seluncuran disekolahan. Tapi setengah jam kemudian anak itu hilang.  

Sa Kyung heran, dia pikir pihak sekolah sudah gila membiarkan anak itu seorang diri. Dia meminta informasi tentang anak itu. Timnya memberitahu kalau anak itu bernama Kim Min Joon, usia 7 tahun dan orang tuanya bercerai, sedangkan Sang ibu berkerja.

Sa Kyung melihat jam ditangannya, dia merasa kalau sudah tidak ada waktu lagi. Dia meminta untuk menghubungi yang bertugas malam hari dan bagian tindak kriminal. Dia juga menyuruh mereka untuk meminta bantuan pada pos pengamanan dan rumah sakit. Lalu dia mengajak semunya untuk ke sekolah.


Seorang anak diberi gambar anak yang hilang. Dia melihat kalau anak itu sedang bermain bola. Anak itu menunjuk disebelah sana. Polisi juga menanyakan ke beberapa ibu yang sedang memberli roti, di melihat kalau anak itu ada dijalan.


Sa Kyung mencari-cari dengan senter yang dia miliki. Saat itu dia melihat ada gesekan ban yang ada di aspal. Dia berjongkok dan melihat kalau bekas ban itu masih baru. Timnya melihat kalau tidak ada bekas darah atau pecahan kaca mobil disekitar bekas ban.  

Sa Kyung berpikir apa sebenarnya yang terjadi. Dia berjalan kearah sungai. Dia melihat disemak-semak, dia pikir kalau mereka harus memeriksa dibagian bawah jembatan. Timnya itu melihat kalau mereka kesana tidak bisa melihat apa-apa karena gelap. Sa Kyung merasa ada sesuatu yang aneh.



Dia pikir kalau dia akan memastikan saja. Sa Kyung dan anggota timnya mencari-cari di semak-semak yang tinggi dengan senter. Saat itu dia melihat anak hilang itu tergeletak dengan kepala berdarah. Sa Kyung mengoyang- goyangkan tubuh Min Joon, dia mencoba membangunkan Min Joon.



Sa Kyung melihat sudah banyak darah yang keluar. Dia langsung berteriak supaya anak buahnya menyiapkan mobil. Sedangkan dia mengotong Min Joon keluar dari semak-semak. Dia meminta Min Joon untuk bertahan. Dia memohon karena sebentar lagi mereka akan sampai.


Sampai dirumah sakit. Layar monitor menunjukan garis lurus. Min Joon tidak dapat diselamatkan, dia meninggal. Sa Kyung terlihat sangat sedih melihat korban yang tidak bisa ia selamatkan. Suster menutup Min Joon dengan selimut. Sa Kyung yang tak kuat menahan tangis, keluar dari tempat itu.



Esok paginya
Tim detektif akan berangkat. Mereka mendapat berita kalau pada malah hari ditemukan mayat di bawah jembatan Gwangsu. Korbannya anak laki-laki berumur 7 tahun, saat terakhir kalau anak itu sedang berjalan sendirian. Pan Seok menduga kalau anak itu adalah korban tabrak lari atau korban terjatuh dari jembatan dan akhirnya meninggal.  

Polisi mengambil gambar TKP, Dae Gu dan Soo Sun memeriksa tempat kejadian. Ji Gook mengira-ngira bagaimana jatuhnya si korban.



Eung Do berjalan terburu-buru. Dia memperlihatkan kameranya, dia melihat kalau bekas ban mobil itu sangat unik. Dia melihat bekas ban itu bukan dari ban yang biasa. Dae Gu melihat CCTV dari layar yang ada didepannya.  

Pan Seok memberitahu dalam kasus tabrak lagi, hal yang terpenting adalah mengamati keadaan sekitar TKP. Dia meminta Dae Gu untuk mengamati semua rekaman CCTV dan perhatikan semua mobil yang lewat di TKP.

Soo Sun berteriak supaya Ji Gook menarik sedikit lagi. Tulisan itu memberitahu kalau ada orang yang melihat kejadian tabrak lari jam 9 malam tanggal 10, mereka meminta orang itu menghubungi polisi.

Pan Seok juga meminta anak buahnya untuk bertanya pas semua tempat usaha yang ada disekitar TKP. Ji Gook pun sempat diusir oleh pemilik usaha. Dia meminta Ji Gook untuk mencari saksi. Ji Gook bertanya dengan orang – orang yang lalu lalang di depannya.

Mereka mengadakan otopsi.  

Ditemukan luka dibagian tubuh dan trauma di kepala akibat benturan dan waktu kematiannya sekitar jam 8 malam. Soo Sun terlihat sedih melihat itu, Ji Gook tidak berani melihat korban yang di otopsi.


Mereka juga menganalisi bekas ban yang ada diaspal. Melihat dari bentuknya, dilihat kalau itu berasal dari mobil impor yang ada di negara korea. Pan Seok menemukan kalau ban itu berasa dari mobil Rolls Royce model OV6. 

 Pan Seok melihat nama pemilik kendaraan adalah Kim Shin Myung. Dia meminta semuanya untuk melihat si pemilik mobil itu saat kejadiaan di malam hari dan cari tahu alibinya. Dia juga ingin memastikan kalau mobil itu lewat di jalan yang sudah mereka dapatkan bekas ban.


No comments:

Post a Comment

Terima Kasih telah membaca blog saya