Sinopsis Cunning Single Lady Episode 6 Part 2


Cunning Single Lady
Setelah makan malam, Jung Woo dan Yeo Jin duduk berdua di kamar Yeo Jin. Yeo Jin mendapat hadiah kalung dari Jung Woo, Yeo Jin yang menerima hal itu tampak terharu, ia tidak menyangka jika Jung Woo sampai menyiapkan kado untuknya.

Jung Woo yang mendengar hal itu lalu bilang kalau ia tidak tau Yeo Jin akan menyukainya atau tidak.





Yeo Jin lalu bilang kalau Jung Woo hari ini pasti sangat lelah, masalah dikantor hari ini sebenarnya adalah urusan dirinya tapi karna hal ini JUng Woo yang harus mengurusnya. Jung Woo yang mendengar hal itu bilang kalau ini bukan apa apa, ia tidak papa.




 Jung Woo melanjutkan jika hal ini bukan apa apa kalau dibandingkan dengan apa yang Yeo Jin lakukan untuknya, Yeo Jin selalu berpihak padanya jadi tidak masuk akal jika ia melanggar janjinya untuk datang ke pesta ultah Yeo Jin hari ini.

Yeo Jin yang mendengar hal itu tampak tersipu malu.




Jung Woo dan Yeo Jin saling diam tidak tau harus berbicara apa lagi. untuk mengusir kecanggungan Jung Woo yang melihat foto Yeo Jin berjalan kearahnya.






Jung Woo yang melihat foto Yeo Jin bilang kalau foto nya sangat mengesankan. Yeo Jin yang tidak memperhatikan kemana arah Jung Woo berjalan tadi tersentak kaget ketika tau Jung WOo mengomentari fotonya, dengan gugup Yeo Jin bilang kalau foto itu diambil oleh Seung hyun.








Setelah pembicaraan itu,suasana hening dan canggung kembali tercipta. Jung Woo melihat canggung kearah Yeo Jin begitu juga Yeo Jin, ia hanya bisa tersenyum canggung.




Yeo Jin mencoba kalung yang diberikan Jung Woo padanya, Yeo Jin tampak senang menggunakannya. tapi lalu pandangannya beralih ke foto yang JUng Woo lihat tadi.

Yeo Jin dengan intens melihat bagian kakinya di foto tersebut.




Flashback

Yeo Jin dan seorang pria melaksanakan pernikahan, Yeo Jin dan pria itu tampak begitu bahagia padahal sepertinya disana tidak ada keluarga mereka yang menemani.

















Lalu seorang anak laki laki masuk dengan berteriak "orang amerika orang amerika, ada orang amerika"

Yeo Jin yang mendengar hal itu panik. ketika orang orang yang disebut oleh anak laki laki tersebut masuk, Yeo Jin dan pria yang ada di dekatnya berlari, melarikan diri.








Dan akibatnya terjadi kejar kejaran antara Yeo Jin dan orang orang amerika tersebut, hingga akhirnya mobil yang di gunakan Yeo Jin untuk melarikan diri bertabrakan dengan mobil lainnya.






Yeo Jin sadar dari tidurnya, ia berada dirumah sakit. Bukannya khawatir apa yang sudah terjadi padanya Yeo Jin dengan bersikap acuh seperti tidak terjadi apa apa melepas alat yang ada di tangannya.

Yeo Jin berusaha bangkit dari tidurnya seperti sedang tidur di kamarnya sendiri, tapi saat ia akan berdiri Yeo Jin terjatuh.










Yeo Jin yang terjatuh merasakan hal aneh pada tubuhnya tanpa rasa curiga ia lalu melihat bagian tubuh bawahnya.





Yeo Jin yang sepertinya belum sadar sepenuhnya bingung melihat kaki sebelahnya, ia lalu mengatur posisi duduknya lebih baik. Yeo Jin lalu berteriak sekencang kencangnya hingga terdengar di koridor rumah sakit, kaki sebelah Yeo Jin di amputasi.









Setelah kejadian itu Yeo Jin tidak bisa menerima kenyataan, ia begitu frstasi dan stress, ia terus  mengurung diri di kamarnya. saat ayahnya masuk ingin memberikan makan Yeo Jin langsung melemparnya dengan bingkai foto.










 Yeo Jin lalu berteriak histeris, menangis sejadi jadinya.








 Yeo Jin termenung mengingat kejadian yang merubah hidupnya tersebut.




Sek. gil melaporkan informasi yang ia dapat, ia melaporkan pada Jung Woo bahwa orang yang ada dirumah sakit itu mendapatkan uang ganti rugi dari GG Shopping Mall karna memakan kepiting asin yang sudah basi.

Jung Woo yang mendengar hal itu lalu bilang bukankah kata dokter ia keracunan makanan, Sek. Gil lalu bilang kalau sepertinya ia keracunan makanan di restourant lain tapi untuk mengatakan hal itu ia tdak punya bukti yang kuat.











Jung Woo lalu tanya pada Sek. gil, apa Sek. gil yakin tidak ada orang yang sakit waktu makan direstoran Aera hari itu. Sek. gil yang mendengar hal itu mengatakan kalau ia yakin tidak ada. Jung Woo tampak berfikir.




Seung hyun berlari kearah AeRa ia tanya bukankah AeRa punya video rekaman hari itu, AeRa yang mendengar hal itu bingung, video rekaman?.




keluarga AeRa plus Seung hyun menonton video yang direkam oleh Soo Chul. saat mereka menonton itu muncul wajah ayah yang sedang mengeringkan rambutnya, ayah yang melihat hal itu tertawa melihat dirinya ada didalam video tersebut.

Semua orang yang ada disana melototin ayah, karna masih sempat sempatnya untuk tertawa.










Soo Chul menemukan rekaman pelanggan mereka yang ada dirumah sakit, didalam video tersebut pelanggan tersebut hanya duduk dan pergi, ia sama sekali tidak memakan makanannya.

Semua yang melihat hal itu kaget, ternyata orang itu tidak makan di tempat mereka.








Dan saat video itu di berikan pada pelanggan tersebut, pelanggan tersbut langsung ciut. kakak yang selami ini ada disamping pelanggan itu tampak cemas, ia berbisik kalau ia sudah melarangnya untuk melakukan hal ini.

Pelanggan yang ternyata berpura pura keracunan itu langsung berlutut diatas tempat tidurnya, ia meminta maaf  yang sedalam dalamnya. ia melakukan hal ini karna ia sedang meleawati masa masa yang sulit.










AeRa yang mendengar hal itu lalu bilang walaupun pelanggan tersebut memiliki masa sulit, tidak seharusnya ia melakukan hal seperti ini. AeRa lalu bilang kalau pelanggan itu akan mendapatkan apa yang ia inginkan kemarin, ia akan medapatkan tuntutan, gangguan kerja dan pencemaran nama baik.

Seung hyun yang mendengar hal itu lalu mengajak AeRa untuk pulang, biar hukum yang akan menyelesaikannya.






Jung Woo sedang makan saat Sek. Gil pulang kerumah. melihat hal itu sek. Gil lalu tanya kenapa Jung Woo tidak mengatakan padanya jika JungWoo mau makan, kalau JungWoo mengataknanya, ia akan membelikannya tadi.

Jung Woo yang mendengar hal itu lalu bilang kalau itu tidak perlu.


Sek. gil lalu bilang kalau ia dengar masalah kemarin sudah terselesaikan, itu semua karna video yang Jung Woo katakan.

sambil mengunyah Jung Woo bilang kalau ia sudah mendapat laporannya.


 "aku rasa kau terus memikirkannya kan?" goda Sek. gil


 "aku? tidak sama sekali." seru Jung Woo berusaha bersikap biasa




 Sek. Gil yang mendengar hal itu tertawa,

'hey, kenapa kau tertawa?" tanya Jung Woo

Sek. gil yang ditanya seperti itu tidak menjawab hanya mengangkat bahu.






JUng Woo tertawa, "aku bilang aku benar benar tidak memikirkannya?"seru Jung Woo berusaha meyakinkan Sek. gil




"apa aku mengatakan sesuatu? aku hanya merasa bersalah karna tertangkap basah" ujar Sek. gil kembali mengoda Jung Woo



Ayah, Soo Chul dan Seung hyun berusaha mendamaikan ibu dan AeRa dengan cara mempertemukan mereka.

awalnya ibu tidak mau menyapa AeRa begitu juga dengan AeRa, Soo Chul yang melihat hal itu lalu berusaha membujuk adiknya dengan menyenggol tubuh AeRa untuk menegur ibunya dulu. AeRa dengan masih bersikap sedikit cemberut lalu menawarkan ibunya minuman ginseng. ibu awalnya tidak mau, ia masih bersikap cemberut pada AeRa tapi atas bantuan Soo Chul akhirnya ibu mau.









ayah lalu mulai berkata "dulu ada sebuah peaptah "Woo Hu Ji Sil" yang artinya Woo-hujan Hu-setelah Ji-tanah Sil-buah, itu artinya tanah akan lebih keras setelah hujan"

Ibu yang mendengar hal itu tidak mau berbelit belit, ia lalu bilang ke ayah untuk menggunakan kata sederhana saja, tidak usah berbelit belit.



"antara saudara kandung dan antara orang tua dan anak, mereka bisa bertengkar tapi kemudian bisa menyelsaikannya, itulah caranya setiap orang disatukan bersama sama"

AeRa dan ibu yang mndnegar hal itu lalu tersnyum satu sama lain, mereka akhirnya berbaikan. sedangkan Seung hyun yang melihat kelurga AeRa hanya bisa tersnyum.








Soo Chul lalu mencairkan suasana dengan berkata kalau keluarga mereka ini adalah kelaurga yang kuat karna setiap hari mereka selalu saja bertengkar. Semua yang mendnegar hal itu lalu memukul Soo Chul dengan bahagia.. seperti tidak ingin ketinggalan Seung hyun yang hanya berdiam diri lalu ingin ikut menjitak kepala Soo Chul, dan atas tindakannya itu malah membuat semua orang tertawa.
















JUng Woo dan Seung Hyun bermain basket, Seung Hyun bilang kalau Jung Woo seharusnya melihat wajah penipu itu ketika ia ingkar janji, Jung WoO yang mendengar hal itu lalu bilang kalau hal ini sudah cukup baik karna sudah berjalan dengan lancar.

Jung Woo terus mendrible bola, hingga ia akhirnya memasukkan bola kedalam ring.










Sekarang gantian Seung Hyun yang mendrible bola, Sambil mendrible bola Seung bertanya pada Jung Woo, bagaimana Jung Woo bisa tau tentang rekaman video dari restaurant itu, JUng Woo yang mendengar hal itu mengendorkan penjagaannya terhadap Seung hyun, kaget dengan pertanyaan Seung Hyun.

Seung Hyun yang melihat kesempatan itu langsung memasukkan bola kedalam ring, tertawa sambil berkata "kau tertangkap basah, aku di kecewakan"









Saat selesai bermain Seung Hyun masih melanjutkan pembicaraan mereka,
"bagaimanapun juga, terima kasih. berkat dirimu aku bisa makan dengan baik" seru Seung Hyun tulus



Jung Woo yang tidak mengerti lalu tanya, "apa yang sedang kau bicarakan?"





"pemilik restorant itu memberikanku minuman gingseng dan semeja penuh makanan"

"apa?"Seuru Jung Woo tidak mengerti


"tapi, saat aku makan bersama keluarga itu aku tidak tau apakah aku makan lewat mulutku atau hidungku. karna suasananya ramai sekali" tawa Seung Hyun






"itu adalah gambaran yang tidak pernah kau lihat di rumahku"

Jung Woo yang mendengar hal itu terdiam, ia lalu mencoba tersenyum, "benarkah?"








"itu sebabnya aku menyukainya. karna rasanya seperti kita tinggal disana" senyum Seung hyun tulus.






Sementara AeRa setelah kejadian itu, seperti nya ia terus mengingat masa masa kenangan antara ia dan Jung Woo.



"sayang, kau bilang kau akan percaya padaku dan mengikutiku apapun yang terjadi, kan?"

"itu tidak perlu dikatakan. kita adalah pasangan untuk selamanya"

"bukankah sudah kukatakan ketika aku melamarmu?"
"kalau aku tidak akan membuatmu menyesali pilihanmu. aku pasti akan menepati janji itu"








"sayang apa kau kesulitan?" tanya AeRa yang asik berkipas sedangkan Jung Woo sibuk mengayuh perahu mereka, kelelahan.

"tidak, tidak sama sekali" sahut Jung Woo tersenyum

 AeRa yang mendnegar hal itu tersnyum senang








AeRa lalu teringat ketika Bang Soon nama panggilan sayang AeRa pada temannya Min young menceritakan sesuatu padanya, AeRa lalu bercerita pada Jung Woo.


"Bang Soon bilang kalau dia bertengkar dengan kekasihnya"

"kenapa?" tanya Jung Woo

"Bang Soon bertanya pada kekasihnya, siapa yang terlebih dulu diselamatkan jika ia dan ibu kekasihnya jatuh ke air?"




"saat ia bertanya... kekasih Bang Soon ragu ragu"

"bukankah itu gila?" seru AeRa berapi api.

Jung Woo yang mendnegar kan hal itu hanya diam tidak tau harus menjawab apa.



AeRa yang tidak mendnegar jawaban apapun dari Jung Woo lalu menoleh dengan curiga,
"kau tidak akan begitu kan oppa?" tanya AeRa curiga


Masih tidak ada jawaban dari Jung Woo,

"apa ini? oppa kau akan menyelamatkan ibumu terlebih dahulu?"

Jung Woo yang mendengar hal itu diam, lalu bilang "aku tidak tau"sambil mencoba tersenyum pada AeRa.




AeRa yang mendengar hal itu kesal, "aku sangat kecewa"

"jika ayahku dan kau jatuh ke air, aku akan menyelamatkanmu terlebih dahulu, walau bagaimanapun juga"


Jung Woo yang mendengar hal itu langsung menoleh ke AeRa bahagia, tidak percaya
"kata kata itu, benarkah itu?"
"kau akan menyelamatkanku duluan?"

"tentu saja"
"jika aku menikah denganmu, aku harus mempercayaimu dan hidup denganmu selamanya" jawab AeRa penuh keyakinan.


"AeRa ya......." seru Jung Woo tersentuh

"sambil tersenyum Jung Woo berkata, "tapi tetap saja kau harus menyelamatkan ayahmu terlebih dahulu"

Mendengar hal itu AeRa hanya tersenyum sementara Jung Woo seperti mendapat kekuatan baru, ia mengayuh perahu mereka dengan begitu bersemangat.




Setelah Pernikahan

Jung Woo dan AeRa menonton sepak bola bersama sama dirumah mereka. ketika melihat tim kesayangannya (tim korea) di beri kartu merah AeRa kesal ia bilang bagaimana itu bisa menjadi sebuah pelanggaran. Jung Woo yang ikut menonton dengan santainya bilang kalau tim mereka mendorong tim lain dari belakang.

AeRa yang mendengar hal itu tidak terima, ia bilang kalau tim perancis tadi juga melakukannya, Jung Woo menjawab kalau tadi wasit tidak melihtnya.








AeRa yang mendengar hal itu lalu bilang,
"Chagi... kau ini berpihak pada siapa? bagaimana bisa kau mengatakan hal itu saat kita hampir kalah?"

"tapi tetap saja, kalau salah ya salah"sahut Jung Woo mencoba membela diri dengan takut takut




"patriotisme berlebihan itu seperti racun, kau cenderung menonton acara olah raga dengan terlalu banyak emosi. jadi nikmati saja" seru Jung Woo ingin mencairkan suasana.




Tapi sepertinya suasana tidak akan mencair karna hawa dinginpun mulai terasa, Jung Woo menoleh kearah AeRa dan hawa dingin itu benar benar benar benar sangat terasa.




Jung Woo yang sepertinya sudah mengerti kalau situasi sudah sedingin ini, mulai mengatur posisi yang benar seperti seorang anak yang siap untuk mendapat hukuman dari ibunya.

Sambil masih memasang wajah dinginnya, AeRa mematikan tv dan bilang ke Jung Woo kalau ia ingin masuk kekamar dan tidur.






Jung Woo berusaha mengejar AeRa, ia bilang kenapa AeRa begini lagi, AeRa bilang untuk melepaskanya saja lalu masuk kedalam kamar.


Saat Jung WOo akan menyusul kekamar, bell rumah mereka berbunyi dan itu dari pengantar ayam yang Jung Woo pesan.

AeRa yang tadinya sudah masuk kekamar buru buru keluar lagi mendengar teriakan pengantar ayam. Jung Woo yang tidak tau berusaha membujuk AeRa yang berada didalam kamar bahwa ayam nya sudah datang.


"Bukalah"sahut AeRa masih dengan meninggikan dagunya.

Jung Woo menoleh kearah ruang tv, ia lalu langsung menuju ke AeRa.




Jung Woo bilang ke AeRa kalau ia membeli ayam setegah goreng dan setengah pedas, AeRa mau yang mana.




Dengan masih dingin AeRa bilang, "Kego(yang itu)" tunjuk AeRa menggunakan dagunya.




Yang ini, sahut Jung Woo. AeRa berdecis "bukan. yang itu"sahut AerA lagi menggunakan dagunya.

Jung Woo mengerti ia lalu mengambil ayam yang satunya lagi, AeRa lalu memakannya dengan lahap.




Mengambil kesempatan, Jung Woo mengambil remote televisi ia lalu tanya ke AeRa, "Chagia apa aku boleh menyalakan tv nya?" tanya Jung Woo takut takut

"kalau kau mau" sahut AeRa






Dan saat mereka menyalakan tv, tim mereka melakukan Gol. Otomatis keduanya loncat kegirangan dan suasana pun mulai mencair kembali.

Sekarang AeRa hanya bisa mengingat hal itu karna sekarang Jung Woo tidak ada lagi untuknya.










Jung WOo dan AeRa kali ini benar benar bertemu secara tidak sengaja di lift, keduanya terlihat agak canggung tapi walaupun begitu AeRa tetap masuk.






Saat di dalam lift AeRa bersebelahan dengan Jung Woo. AeRa tanpa sengaja melihat benang yang tertempel pada jas JungWoo tanpa menunggu lama AeRa langsung mengambil dan membersihkannya, ia melakukan hal itu secara alami, seakan ia memang membersihkan jas milik suaminya sendiri.

Para staf yang ada di sana mulai berbisik bisik, Jung WOo awalnya tidak menyadari apa yang dilakukan AeRa. tapi ketika ia mengetahui hal itu ia segera memundurkan tubuhnya.













AeRa kaget, ia lalu teringat kalau ia sedang berada dimana. ia lalu bilang kalau ia hanya membersihkan jas bossnya, akan tidak enak jika Jung Woo berkeliling seperti ini, ia lalu meminta maaf pada semua yang ada disna.






Jung Woo lalu bilang ke AeRa kalau ia sangat berterima kasih karna AeRa perhatian padanya.




Saat keluar Jung Woo menjatuhkan sesuatu dari kantongnya, AeRa yang melihat hal itu mengambilnya. AeRa deg degan ketika ingin tau apa isi dari kertas tersebut tapi ketika ia membukanya ia kecewa melihat ternyata itu adalah struck belanja Jung Woo, americano 3 ribu won hehheeh.









Manager tim menghadap Yeo Jin ia bilang kalau dalam penyeleksian restorant kemarin murni tidak ada suap menyuap, itu memang pilihan dari Seung hyun dan pilihannya memang tepat yang jadi masalah adalah masalah minum AeRa.....

belum selesai manager tim berbicara Yeo Jin berkata kalau tentang Na AeRa itu adalah pilihannya sendiri, jadi itu adalah tanggung jawabnya. Manager tim yang mendnegar hal itu lalu bilang kalau memang ada orang yang harus bertanggung jawab itu adalah dirinya sendiri sebagai managaer tim.






Seung Hyun terus memandangi AeRa yang sedang melamun di kantor, ia terus tersenyum memandangi AeRa.




 tapi kekhusukannya terganggu oleh kedatangan manager tim yang membawa kan kopi untuknya dan memuji dirinya dalam hal menyelesaikan masalah.




Tidak hanya Seung hyun, AeRa pun ia berikan minuman kopi tersebut dan juga memujinya.






Ibu meminta Soo Chul untuk memberikan sup tulang sapi terbaik untuk menantunya Jung Woo, ibu berpesan pada Soo Chul untuk mengatakan pada Jung Woo kalau ia membuat sup tulang ini sepenuh hati dan dengan banyak cinta dan hal itu tidak bisa di bandingkan dengan tanggal kadarluarsanya.

Soo Chul yang mendnegar hal itu lalu bilang kalau ia akan mengatakannya jadi jangan kuatir tapi pda saat ayah datang ayah bilaang untuk memberikan ini pada AeRa saja, agar setelah mereka berdua bertemu, mereka bisa makan bersama dan akhirnya bisa rujuk kembali.

Soo Chul yang mendengar hal itu tersenyum dan bilang kalau ayahnya ini penuh strategi.








Soo Chul menemui AeRa dang mengatakan seperti yang ibunya tadi katakan pdanya, ia juga ingin AeRa menyampaikan bahwa semua keluarga kita sangat berterima kasih pda JUng Woo. AeRa yang mendengar hal itu lalu bilang terima kasih apa? kan memang seharusnya seorang CEO melakukan hal itu.

Soo Chul yang mendnegar hal itu lalu bilang kalau ia tau kalau AeRa itu adiknya tapi bisakah disituasi seperti ini AeRa dapat mengerti sedikit saja, sulit untuk menyukai AeRA jika AeRa terus bersikap seperti ini. jika bukan karna Jung Woo yang meminta kita untuk memeriksa rekaman video itu, mereka sekeluarga pasti sudah di tipu habis habisan oleh penipu itu.

Mendengar hal itu AeRa membulatkan matanya, ia baru mngetahui jika ini semua karna Jung Woo.





Semua pegawai Jung Woo terkesan saat Jung Woo memperbaiki program yang rusak, Jung Woo dengan mudah memperbaikinya padahal sebelumnya program tersebut dilakukan oleh orang lain tapi Jung Woo dengan mudah bisa mengaksesenya.









Saat akan naik lift AeRa tidak sengaja mendengar kedua pegawai yang tadi bersama Jung Woo saat Jung Woo memperbaiki program. salah satu pegawai tu berdecak kagum pda Jung Woo yang dengan mudah memperbaiki kode program yang dikerjakan orang lain.

mendengar hal itu pegawai yang satunya bilang kalau CEO mereka tidak sembarangan di sebut sebagai jenius, pegawai itu juga bilang kalau mereka hari ini harus lembur, CEO mereka saja kerja lembur masa mereka tidak.

AeRa yang mendengar hal itu lalu mengirimkan pesan singkat pada Jung Woo, 
pergilah keatap sebentar ada hal yang ingin aku katakan.








Saat yeo Jin keluar dari kantornya Yeo jin melihat Jung Woo keluar, Yeo Jin ingin memanggilnya tapi tampaknya Jung Woo sedang terburu buru sambil memegang ponselnya.






Diatap AeRa ngomel ngomel sendiri karna JungWoo tidak memberitahunya tentang hal itu, jika JungWoo tidak mengatakannya bagaimana ia bisa tahu.


Ditempat yang sama seperti kemarin kemarin Jung Woo yang sudah ada di atap menelpon AeRa yang ada di seberangnya.

"apa?" tanya Jung Woo langsung

AeRa menoleh kebelakang dan mendapati JungW oo

"kenapa kau tidak memberitahuku?"

"apa?"

"soal rekaman video pelanggan gelap itu"sahut AeRa
"Kudengar kaulah yang memberitahu Soo Chul dan Seung hyun soal itu"






"Apa seorang CEO harus melaporkan hal ini pada pegawai magang?" tanya Jung wOO

"Na AeRa siii, kau benar benar memiliki kepercayaan diri yang tinggi"

"bukan begitu. bagaimanapun......saat dirumah sakit.... aku berterima kasih" seru AeRa malu malu

Jung Woo yang mendnegar hal itu tidak menyangka AeRa akan mengatakan hal ini padanya,"yah.. aku hanya melakukan apa yang seharusnya seorang CEO lakukan" jawab JuNG Woo




"Bagaimanapun juga..seorang pegawai membuat masalah pada perusahaan, maafkan aku" seru AeRa sambil membungkukkan tubuhnya.

Jung Woo yang melihat AeRa membungkuk jadi salah tingkah "itu bukan apa apa"








"dan juga maafkan aku atas banyak hal selama ini"
"maaf sudah mencoret coret mobilmu... mengupload foto lamamu dan menyebabkan kau mengalami alergi, maafkan aku"ujar AeRa tulus

JungW oo yang mendnegar hal itu lalu bilang "oh" sambil tertawa tertahan



"dengan sedikit memantraimu, aku dulu membayangkan mendorongmu ke laut dan membunuhmu"
"yah aku membayangkan itu" ujar AeRa mencoba jujur

JungWoo yang mendengar hal itu kaget, takut, lalu tertawa "oh begitukah?"
"yah tidak apa apa" ujar JungWoo akhirnya bingung mau berkata apa.




"saat masa magangku berakhir, aku akan mengundurkan diri, jadi jangan khawatir. aku tidak akan menjadi penganggu lagi"


bisa kah aku mempercayaimu?" tawa Jung Woo mengejek
"setidak tidaknya jika itu maksudmu, aku mengerti. aku tidak ingin memikirkannya lagi" ujar JUng Woo lalu menutup telpon dan berjalan pergi.








AeRa yang diperlakukan seperti itu kesal, ia lalu berbalik berteriak pada Jung Woo, "Heyyyy"

JUngWoo yang mendengar hal itu lari terbirit birit melihat sekitar mereka lalu mengambil ponselnya untuk menelpon AeRa kembali.

"CEO Cha"seru AeRa tanpa memperdulikan suaranya yang begitu besar
"itu saja yang kau katakan untuk orang yang meminta maaf padamu?"
"apa aku pernah berbohong padamu?"
"saat masa magangku berakhir, bahkan jika kau memohon untuk aku tinggal, aku tidak akan mau!"










"kau bilang kau tidak pernah berbohong?"

"memangnya aku berbohong apa?"





"sebagai contoh.............kau.....


"kau dulu bilang kalau kau mencintai Cha Jung Woo, tapi sebenarnya kau cuma menginginkan seorang pria yang lulus ujian"




"dulu katamu kau akan bahagia menikah denganku, tapi sebenarnya kau hanya menyukai kestabilan keadaan yang kuberikan padamu. itulah kebohongan yang kau katakan"




"apa itu bukan kebohongan?"


"kau juga mengatakan kebohongan" sahut AeRa


"dulu kau bilang kau tak akan berbisnis dan berinvestasi saham. tapi kau melakukannya dan mengundurkan diri atas keinginnmu sendiri"



"kau terus saja bersikap sinis padaku seolah aku hanya ingin mengambil hartamu. bagaimana seseorang bisa mencintai tanpa di biayai?



JUng Woo tidak juga menjawab pertanyaan yang AeRa ajukan , AeRa lalu menghampiri Jung Woo,
"apa aku menyukaimu karna hartamu?"

"iya memang lalu kenapa?" seru AeRa







"kau tidak akan menipuku, kau pintar dan rendah hati, kau juga punya pekerjaan yang tetap. dan selain alasan itu, aku menyukai Cha Jung Woo yang mencintaiku"

"semua itu adalah alasan dan sebab aku menyukaimu, apa yang kau mau lakukan dengan hal itu?"




"apa aku meminta terlalu banyak?"tanya AeRa


Jung Woo yang mendengar hal itu tidak mau perduli,
"bagaimanapun, kita sudah membuat janji"








"kau membuangku ketika janji itu mulai hilang daya tariknya"







"sebuah janji, seharusnya di tepati oleh kedua belah pihak"

"kau menghancurkan kebahagian kita dan sebagai imbalannya kau bisa sukses seperti ini"
"bukankah itu cukup?"






"apa kau harus membenciku?"






"waktu itu aku kehilangan kepercayaan diriku untuk membuatmu bahagia dan kepercayaan diri kalau aku bisa bahagia"




"ketika kita bersama kita bukanlah pasangan yang bahagia tapi pasangan yang menerita, pasangan yang menyedihkan, itulah kenapa aku meminta cerai"




"meskipun sudah bercerai, tolong jangan menghina ketulusan yang kuberikan padamu lalu membuatku menderita juga"


"ketulusan?"

"apa maksudmu menderita dan menghina?"



"apa kau tau betapa sulitnya bagiku dan betapa terlukanya aku karna mu?




AeRa mengangguk angguk "ya, itu pasti sakit"

"aku tau, maaf" seru AeRa sambil berlalu dari sana.














AeRa kembali ketempat Jung Woo dengan membawa sup tulang dari ibunya, ia bilang ke JUng Woo kalau sup ini dari ibunya, ibunya pasti juga sudah gila, ibu mertua mana yang membuatkan ini untuk mantan menantunya, seru AeRa kesal.

sementara Jung Woo hanya bisa terdiam, ia tidak bisa berbicara lagi karna jika ia berbicara air mata yang sedari tadi ia tahan bisa jatuh.

sementara itu tanpa mereka berdua ketahui, ada seseorang yang sedang mendengar mereka, orang itu adalah Yeo Jin.


Source : Buku sinopsis

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih telah membaca blog saya