Cunning Single Lady |
iya aku mengatakannya, ahjumma. aku mengatakannya.
tapi ahjumma apa kau fikir kau ini adalah mantan istri dari seorang CEO atau semacamnya? apa kau mantan istrinya?
ya benar aku mantan istrinya, memangnya kenapa, kau mau apa?
Seseorang
masuk dengan begitu mengesankan dan itu adalah Cha Jung Wo. Ae Ra yang
setelah sekian lama tidak melihat Jung Wo hanya bisa melonggo, apa lagi
Jung Wo yang ia lihat sekarang begitu berbeda, berkharisma.
Kang
Min Young menghampiri JUng Woo dan memberitahu bahwa Ae Ra ada di dalam
sel. Ae Ra yang sedari tadi melihat ke arar Jung Woo, kini tertunduk
malu saat Jung Woo melihat kearahnya.
Jung Woo yang melihat Ae Ra dalam keadaan kacau seperti itu hanya bisa mendesah dalam diam tanpa mengucapkan sepatah katapun
Polisi
yang awalnya tidak percaya bahwa Ae Ra adalah mantan istri seorang CEO
Cha Jung Woo, kaget begitu melihat Jung Woo benar benar datang dan sudah
ada di depannya.
Permasalahan
Ae Ra akhirnya berakhir dengan kata damai dengan persetujuan bahwa
pihak Ae Ra mau membayar atau menganti rugi korban. Saat Si korban akan
pulang, si korban menghampiri Jung Woo dan berkata bahwa Jung Woo
membuat keputusan bagus dengan bercerai. Ae Ra yang mendengar hal itu
kesal.
Saat
Jung Woo akan pulang, Ae Ra berterima kasih karna Jung Woo sudah mau
datang kesini diwaktunya yang begitu sibuk tapi belum selesai Ae Ra
berbicara Jung Woo sudah memotong dan bilang kalau ia berharap kejadian
seperti ini tidak akan terjadi lagi dikemudian hari, ia tidak ingin
bertemu Ae Ra lagi.
Ae
Ra yang mendengar hal itu terlihat kesal ia lalu berteriak pada Jung
Woo,bilang kalau ia juga merasa seperti itu jadi ia harap Jung Woo bisa
mengatasi rumor konyol ini agar tidak terjadi lagi.Jung Woo mengatakan
iya, ia juga bilang agar mulai sekarang mereka menjaga diri mereka
masing masing.
Saat
dimobil sekertaris Gil terus saja melihat kearah Jung Woo yang
tampaknya mengalami stress mendadak akibat mendadak bertemu dengan
mantan istrinya. Jung Woo lalu tanya kenapa tapi Sek. Gil bilang tidak
ada apa apa tapi matanya terus mengarah kearah Jung Woo.
Jung
Woo lalu dengan tidak sabaran bertanya lagi ada apa, Sek Gil dengan
ragu ragu bilang kalau mantan istri Jung Woo ternyata seperti yang ia
pikirkan, cantik. mendengar hal itu Jung Woo mendesah dengan keras dan
bilang kalau Ae Ra memang cantik "selain itu, dia dianggap madona oleh
masyarakat sana"
Flashback
Ae
Ra memberikan makanan pada Jung Woo, Ae Ra tanya mengapa Jung Woo
selalu makan sup kimchi dan ia juga selalu makan sendirian apa tidak
punya teman, apa Jung Woo masuk sekolah hukum. Jung Woo bilang kalau ia
tidak masuk sekolah hukum ia masuk sekolah tekhnik untuk jadi seorang
insinyur. Ae Ra yang mendengar hal itu lalu meminta Jung Woo untuk
melanjutkan makannya.
Jung
Woo memakan makanannya, Jung Woo kaget ketika ia membuka tutup nasinya
ia menemukan sebuah telur dadar, Jung Woo langsung menoleh kearah Ae Ra
yang tidak jauh dari sana. Ae Ra yang melihat Jung Woo langsung
mengedipkan matanya dengan genit, JUng Woo yang melihat hal itu seperti
terhipnotis, nyengir nggak keruan, hehhehehe lalu ia segera memakan
telur itu dengan lahapnya.
Dia tidak hanya mempunyai wajah yang cantik tapi juga mempunyai hati yang baik. dia juga mempercayaiku lebih dari siapapun.
Tapi dia seratus persen berubah ketika usaha bisnisku gagal.
Jung
Woo yang baru pulang tidak bisa membuka pintu rumahnya sendiri. Jung
Woo lalu memanggil Ae Ra dari atas rumah mereka dan bilang kalau dia
kedinginan dan ingin masuk tapi tanpa ampun Ae Ra yang melihat Jung Woo
seperti itu dengan cueknya mengacukan dirinya dan malah mematikan lampu
rumah mereka.
Flashback End
Jung
Woo tersenyum miris mengingat masa lalunya, matanya berkaca kaca. Sek
Gil yang mendengar cerita Jung Woo lalu bilang apakah itu alasannya Jung
Woo tidak memberikan tunjangan uang pada mantan istrinya.
Mendengar hal itu Jung Woo ngamuk apa maksud Sek. Gil kalau dia tidak
mau memberikan mntan istrinya tunjangan, Ae Ra yang tidak mau saat ia
akan memberikannya. dengan kesalnya Jung Woo bilang, apa Sek. Gil tau
bagaimana Ae Ra memperlakukannya waktu itu.
Flashback
Jung
Woo tanya bagaimana dengan tunjangan uang buat Ae Ra, Ae Ra lalu bilang
memangnya Jung Woo masih punya uang dari mana Jung Woo mendapat uang
tersebut. JunG Woo lalu bilang kalau ia mendapatkannya dari hasil
penjualan kantor....... Ae Ra langsung memotongnya dan bilang kalau Jung
Woo tidak perlu melakukan hal itu, ia tidak akan mengambilnya, dan
jangan pernah Jung Woo menelponnya dengan alasan apapun
termasukTunjangan uang tersebut.
"Diam dan pergilah dari kehidupanku" Seru Ae Ra pada Jung Woo.
Flashback End
"Diam
dan Pergi dari Kehidupanku" Jung Woo tertawa miris mengingat kata kata
Ae Ra, ia kesal kenapa ia tadi tidak mengembalikan kata kata itu pada Ae
Ra.
Sek Gil yang mendengar hal itu lalu bilang setelah mendengar itu semua dari Jung Woo rasa rasanya ia takut untuk menikah. Sek. Gil lalu bilang lagi "Tapi Presdir Cha..... mantan istrimu. dia mungkin menyesal dan akan memukul kepalanya sendiri setelah melihatmu hari ini"
Jung Woo yang mendengar hal itu tampak senang mengetahui kenyataan bahwa Ae Ra menyesal karna membuangnya waktu itu, ia tersenyum.
Sek Gil yang mendengar hal itu lalu bilang setelah mendengar itu semua dari Jung Woo rasa rasanya ia takut untuk menikah. Sek. Gil lalu bilang lagi "Tapi Presdir Cha..... mantan istrimu. dia mungkin menyesal dan akan memukul kepalanya sendiri setelah melihatmu hari ini"
Jung Woo yang mendengar hal itu tampak senang mengetahui kenyataan bahwa Ae Ra menyesal karna membuangnya waktu itu, ia tersenyum.
Sementara
yang sedang dibicarakan malah terlihat kesal pada Jung Woo, karna
ketika mereka bertemu tadi Jung Woo sama sekali tidak mengatakan maaf
atau semacamnya karna rumor ini. Min Young yang mendengar hal itu lalu
bilang kalau Jung Woo bukanlah orang yang akan melakukan hal seperti
itu, dan lagi itu bukan kesalahannya.
Ae Ra lalu bilang kalau rumor ini tidak akan muncul, jika Jung Woo tidak mengatakan apa apa, pasti Jung Woo sudah mengatakan sesuatu tentangnya, apa Min Young pernah melihat ada asap tapi tidak ada api?.
Ae Ra lalu teringat bagaimana Min Young tau nomor telpon Jung Woo, Min Young yang ditanya seperti itu hanya menjawab kalau ia hanya mencoba nomor telpon Jung Woo yang lama dan ternyata itu tersambung dan di angkat oleh Jung Woo. Mendengar hal itu Ae Ra tampak memikirkan sesuatu, ia bilang ternyata Jung Woo tidak mengganti nomornya. Ae Ra terkejut ketika melihat wajahnya yang belepotan dikaca, dan wajahnya sudah seperti ini semanjak tadi?
sementara Min Young, ia malah sibuk berfikir apa mungkin Jung Woo tidak mengganti nomornya karna menunggu telpon dari Ae Ra.
Ae Ra lalu bilang kalau rumor ini tidak akan muncul, jika Jung Woo tidak mengatakan apa apa, pasti Jung Woo sudah mengatakan sesuatu tentangnya, apa Min Young pernah melihat ada asap tapi tidak ada api?.
Ae Ra lalu teringat bagaimana Min Young tau nomor telpon Jung Woo, Min Young yang ditanya seperti itu hanya menjawab kalau ia hanya mencoba nomor telpon Jung Woo yang lama dan ternyata itu tersambung dan di angkat oleh Jung Woo. Mendengar hal itu Ae Ra tampak memikirkan sesuatu, ia bilang ternyata Jung Woo tidak mengganti nomornya. Ae Ra terkejut ketika melihat wajahnya yang belepotan dikaca, dan wajahnya sudah seperti ini semanjak tadi?
sementara Min Young, ia malah sibuk berfikir apa mungkin Jung Woo tidak mengganti nomornya karna menunggu telpon dari Ae Ra.
Dan
ternyata prediksi Min Young sama dengan sek. Gil, kenapa selama ini
Jung Woo tidak mengganti nomor telponnya, apa karna ia menunggu telpon
dari Ae Ra. Jung Woo yang mendengar hal itu segera membantah, ia bilang
kalau sek. Gil itu gila, mengapa juga ia harus mengganti nomor telponnya
sementara ia sama sekali tidak melakukan kesalahan.
mendengar jawaban Jung Woo yang begitu sewot dan ngotot, sek. Gil lalu bilang kalau ia hanya bertanya, tapi mendengar suara Jung Woo yang begitu sewot ia malah curiga kalau Jung Woo masih mempunyai perasaan terhadap Ae Ra. Jung Woo yang mendengar hal itu tambah sewot ia bilang kalau ia sama sekali tidak tau siapa yang menelepon waktu itu, makanya ia angkat.
mendengar jawaban Jung Woo yang begitu sewot dan ngotot, sek. Gil lalu bilang kalau ia hanya bertanya, tapi mendengar suara Jung Woo yang begitu sewot ia malah curiga kalau Jung Woo masih mempunyai perasaan terhadap Ae Ra. Jung Woo yang mendengar hal itu tambah sewot ia bilang kalau ia sama sekali tidak tau siapa yang menelepon waktu itu, makanya ia angkat.
sambil membuka sepatunya dengan kesal Jung Woo berkata
"aku sudah menghapusnya dari memoriku."
"dia adalah kekeliruan dalam hidupku. MISTAKE"
"The Biggest Mistake in my life"
Seperti
saling menyaut di rumah Ae Ra bilang siapa yang seharusnya bilang
seperti itu. "mari mulai sekarang menjaga diri mereka masing masing"
"heh siapa yang seharusnya menasehati siapa" seru Ae Ra kesal.
Min
Young lalu bilang kalau JUNG Woo termasuk laki laki yang setia karna di
tengah malam seperti ini dia mau datang ke kantor polisi dan menjamin
Ae Ra, padahal kalau dipikir Jung Woo tidak harus datang tadi.
Ae Ra yang mendengar hal itu lalu bilang kalau Jung Woo memang seharusnya datang kalau tidak dia akan mati, tapi Min Young bilang lagi kenapa seperti itu, Jung Woo berhak tidak pergi jika ia tidak ingin pergi, jangan bilang kalau Ae Ra masih berfikir kalau Jung Woo masih terpuruk karna perceraiannya dengan Ae Ra.
Ae Ra yang mendengar hal itu langsung protes pada temannya sebenarnya temannya ini berteman dengan siapa ia atau JUng Woo? kenapa dari tadi Min Young selalu berpihak pada Jung Woo. Min Young lalu bilang bukan seperti itu, ia hanya merasa bersalah. Ae rA yang mendengar hal itu lalu bilang kalau tidak ada yang perlu merasa bersalah karna ia akan lebih lebih lebih lebih dan lebihhhhhhh sukses dari pada JUng Woo.
"bagaimana? bagaimana caranya untuk lebih lebih lebih lebih dan lebihhhhhhhhh sukses dari pada drinya?"seru Min Young kesal. Min Young menambahkan kalau sebaiknya mereka jujur saya apa yang ada di realita sekarang, tidak ada yang dapat dilihat dari dirinya dan Ae Ra.
Ae Ra yang mendengar hal itu lalu bilang kalau Jung Woo memang seharusnya datang kalau tidak dia akan mati, tapi Min Young bilang lagi kenapa seperti itu, Jung Woo berhak tidak pergi jika ia tidak ingin pergi, jangan bilang kalau Ae Ra masih berfikir kalau Jung Woo masih terpuruk karna perceraiannya dengan Ae Ra.
Ae Ra yang mendengar hal itu langsung protes pada temannya sebenarnya temannya ini berteman dengan siapa ia atau JUng Woo? kenapa dari tadi Min Young selalu berpihak pada Jung Woo. Min Young lalu bilang bukan seperti itu, ia hanya merasa bersalah. Ae rA yang mendengar hal itu lalu bilang kalau tidak ada yang perlu merasa bersalah karna ia akan lebih lebih lebih lebih dan lebihhhhhhh sukses dari pada JUng Woo.
"bagaimana? bagaimana caranya untuk lebih lebih lebih lebih dan lebihhhhhhhhh sukses dari pada drinya?"seru Min Young kesal. Min Young menambahkan kalau sebaiknya mereka jujur saya apa yang ada di realita sekarang, tidak ada yang dapat dilihat dari dirinya dan Ae Ra.
Ae
Ra tersingung dengan ucapan Min Young ia bilang kalau kata kata Min
Young sangat kasar, Min Young sebenarnya mau bilang kan kalau Jung Woo
sempurna jadi ia bisa memliki semuanya sedangkan dia, tidak ada yang
dapat laki laki lihat darinya. setelah mengatakan hal itu Ae Ra keluar
dari rumah, ngambek.
Karna
bertengkar dengan Min Young akhirnya Ae Ra memilih tidur di tempat
sauna, dan ketika disana tanpa mengenal siapapun Ae Ra menguping ibu ibu
yang sedang ngerumpi tentang seorang laki laki dry cleaner yang menjadi
begitu kaya ketika ia bercerai dengan istrinya..
dan yang lebih menarik untuk Ae Ra dengar adalah ketika laki laki itu berkencan dengan semua wanita yang berbeda beda ternyata ia lebih suka dengan mantan istrinya yang terdahulu, laki laki itu bilang kalau lebih baik mengetahui semua keburukan mantan istrinya dari pada tidak tau sama sekali dan yang paling hot adalah setelah mereka bercerai dan bersama lagi mereka terlihat lebih semakin mesra.
Ae Ra yang menguping hal itu saking senangnya menguping pembicaraan itu tanpa sadar memukul mukul ibu ibu yang bercerita, sampe sampe ibu itu melonggo sendiri liat Ae Ra yang tidak ia kenal bersikap sok akrab, heheheh.
dan yang lebih menarik untuk Ae Ra dengar adalah ketika laki laki itu berkencan dengan semua wanita yang berbeda beda ternyata ia lebih suka dengan mantan istrinya yang terdahulu, laki laki itu bilang kalau lebih baik mengetahui semua keburukan mantan istrinya dari pada tidak tau sama sekali dan yang paling hot adalah setelah mereka bercerai dan bersama lagi mereka terlihat lebih semakin mesra.
Ae Ra yang menguping hal itu saking senangnya menguping pembicaraan itu tanpa sadar memukul mukul ibu ibu yang bercerita, sampe sampe ibu itu melonggo sendiri liat Ae Ra yang tidak ia kenal bersikap sok akrab, heheheh.
Karna
terlalu penasaran dengan kehidupan Jung Woo yang sekarang Ae Ra sampe
sampe mencari tau semua berita tentang Jung Woo. Ae Ra men-searchnya di
SimSearch dan mendapati begituuuuu banyak berita tentang Jung Woo yang
sedang membuming, terutama tentang penghargaan yang JUng Woo terima atas
aplikasi messangger DONTALK yang diluncurkan oleh perusahaannya.
Melihat hal itu Ae Ra seakan tidak percaya, ia lalu memukul mukul kepalanya ke tembok disampingnya mengingat perkataan temannya Min Young yang bilang kalau Jung Woo sekarang sudah begitu kaya, mengapa Ae Ra tidak berpisah darinya ketika Jung Woo sudah kaya saja, dan masih banyak lagi.
Melihat hal itu Ae Ra seakan tidak percaya, ia lalu memukul mukul kepalanya ke tembok disampingnya mengingat perkataan temannya Min Young yang bilang kalau Jung Woo sekarang sudah begitu kaya, mengapa Ae Ra tidak berpisah darinya ketika Jung Woo sudah kaya saja, dan masih banyak lagi.
Ae
Ra tidak bisa tidur di tempat sauna, Ae Ra terus membolak balikkan
tubuhnya seperti ikan yang sedang digoreng, ia terus teringat sikap Jung
Woo padanya ketika dikantor polisi, Ae Ra begitu kesal karna Jung Woo
begitu dingin padanya.
Karna Ae Ra begitu berisik, Ahjumma yang ada di sebelah Ae Ra melotot kearah Ae Ra, Ae Ra yang mengetahui kalau dirinya salah segera berpura pura tidak tau dan membalikkan tubuhnya kearah yang berlawanan dengan ahjumma tersebut.
Karna Ae Ra begitu berisik, Ahjumma yang ada di sebelah Ae Ra melotot kearah Ae Ra, Ae Ra yang mengetahui kalau dirinya salah segera berpura pura tidak tau dan membalikkan tubuhnya kearah yang berlawanan dengan ahjumma tersebut.
"Aku
dengar Tiger Woods memberikan 20 juta dolar untuk mantan istrinya
sebagai tunjangan" seru Sek. Gil saat ia dan Jung Woo sedang bersiap
siap untuk pergi kerja.
Jung
Woo yang mendengar hal itu menoleh kearah Sek. Gil tampak berfikir,
Sek. Gil yang dilihat seperti itu lalu tertawa dan bilang "ah.... itu
karna Tiger Woods yang melakukan kesalahan"
"sebenarnya, berapa lama kau menikah, penyebab perceraian, pembagian kekayaan, itu adalah alasan dari keadaan semuanya."
"aku
tidak punya kesalahan yang dapat dijadikan sebuah alasan untuk bercerai
seperti itu. dan lagi wanita itu tidak punya alasan untuk mengangguku
lagi" seru Jung Woo tegas
Sek.
Gil yang mendengar hal itu langsung nyeletuk, "eiiiiiiiiii, seorang
laki laki tidak boleh mengucakan 2 hal berbeda dari mulutnya"
Jung Woo yang mendengar celetukan Sek. Gil lalu menoleh kearah Sek. Gil tanda tidak setuju,
Sek.
Gil melanjutkan, "bukankah kau mengatakannya pada wawancara waktu itu?
seseorang yang menggertakkan giginya sendiri dan mencoba untuk menjadi
sukses. jika orang itu tidak ada dalam hidupmu, kau tidak akan menjadi
sesukses sekarang kan. kau mengatakan itu. seru Sek Gil meyakinkan jung
Woo bahwa Jung Woo pernah mengatakan hal itu.
"dan orang itu, adalah mantan istrimu kan?"seru Sek. Gil menyelidik
Jung Woo yang mendengar hal itu tidak bisa berkata apa apa, ia hanya diam lalu pergi membenarkan ucapan sek. Gil.
"dan orang itu, adalah mantan istrimu kan?"seru Sek. Gil menyelidik
Jung Woo yang mendengar hal itu tidak bisa berkata apa apa, ia hanya diam lalu pergi membenarkan ucapan sek. Gil.
Sek. Gil yang melihat sikap Jung Woo tampak tambah curiga kalau perkiraannya benar, ia lalu dengan cutenya memuji dirinya sendiri kalau semua apa yang ia katakan selalu saja benar.
Sedangkan Ae Ra terbangun kaget begitu melihat pesan yang baru ia dapatkan,
"aku punya sesuatu yang ingin aku katakan,
luangkanlah waktumu.
Cha Jung Woo."
sangking tidak percayanya Ae Ra mencubit pahanya sendiri,
heehhe
Ae Ra lalu tampak berfikir bagaimana cara membalas pesan Jung Woo, ia lalu mengetikkan sesuatu.
"beruntunglah, aku hari ini libur...."
tapi
kemudian Ae Ra berfikir kalau ia membalas pesan JUng Woo seperti ini,
maka kesannya ia begitu menunggu telpon dari Jung Woo. Ae Ra kemudian
menghapusnya dan mengantinya dengan
"apa yang ingin kau bicarakan?"
Ae
Ra menunggu dengan tidak sabaran balasan dari Jung Woo, dan saat ia
menerima balasan dari Jung Woo, mata Ae Ra langsung melotot seakan mau
keluar.
"ayo bertemu hari ini,
dimana kita bisa bertemu"
Ae Ra tersipu malu melihat balasan dari jung Woo, ia lalu membalasnnya dengan,
"aku punya urusan di gangnam jadi ayo kita bertemu di kantor mu saja."
"Baiklah" jawab Jung Woo singkat
Untuk bertemu dengan Jung Woo, Ae Ra rela menelpon tempatnya bekerja dan berpura pura sakit,
padahal?
huhuhu ia ada disebuah salon untuk menata rambutnya, dandan gitu kan mau ketemu mantan suami, hihiihih.
Ae Ra tiba di didepan perusahaan Jung Woo dan saat ia akan masuk kekantor Jung Woo, tanpa sengaja ia berpapasan dengan Yeo In, mereka berdua saling bertatapan.
Saat
Ae Ra dan Jung Woo bertemu, terlihat sekali kalau Ae Ra ingin berlama
lama di kantor Jung Woo, Ae Ra berbasa basi melihat ke sekeliling kantor
Jung Woo. tapi hal itu tidak di tanggapi Jung Woo, Jung Woo bahkan
dengan dingin nya meminta Ae Ra untuk duduk.
Ae Ra terlihat menajamkan matanya saat seorang wanita dengan tubuh yang bagus masuk dan memberikan mereka minuman, Jung Woo entah sengaja untuk memanas manasi Ae Ra atau mungkin mau pamer ke Ae Ra bahwa ia sekarang sudah mapan dan selalu di incar banyak orang, seperti memancing pembicaraan pada wanita tersebut dengan tanya jam berapa ia harus pergi ke universitas Seoul hari ini.
Wanita itu lalu menjawab kalau Jung WoO harus pergi am 4 nanti, wanita itu lalu tersenyum pada Jung Woo dan Jung Woo juga balik tersenyum pada wanita itu, lain ketika wanita itu tersnyum pada Ae Ra, Ae Ra dengan cemberutnya terus menajamkan matanya pada wanita itu tanda tidak suka.
Ae Ra terlihat menajamkan matanya saat seorang wanita dengan tubuh yang bagus masuk dan memberikan mereka minuman, Jung Woo entah sengaja untuk memanas manasi Ae Ra atau mungkin mau pamer ke Ae Ra bahwa ia sekarang sudah mapan dan selalu di incar banyak orang, seperti memancing pembicaraan pada wanita tersebut dengan tanya jam berapa ia harus pergi ke universitas Seoul hari ini.
Wanita itu lalu menjawab kalau Jung WoO harus pergi am 4 nanti, wanita itu lalu tersenyum pada Jung Woo dan Jung Woo juga balik tersenyum pada wanita itu, lain ketika wanita itu tersnyum pada Ae Ra, Ae Ra dengan cemberutnya terus menajamkan matanya pada wanita itu tanda tidak suka.
Jung
Woo bersikap seakan tidak melihat tingkah Ae Ra tadi dan malah terlihat
pamer kalau sekarang ia sudah banyak dicari orang dan hari ini ia
bahkan harus ke universitas Seoul untuk memberikan sedikit tips atau
semacamnya oleh dosen yang ada disana.
Ae Ra yang mendengar hal itu tersenyum, dan bilang kalau JUng Woo memang harus melakukan hal itu untuk para juniornya dan pasti sekarang mereka semua sangat bangga pada Jung Woo. Jung Woo yang mendengar hal itu bukannya menyangkal dan bersikap rendah diri tapi ia dengan PD nya bilang kalau itu memang sesuatu yang tidak bisa dipungkiri, ia tidak bisa mengatakan kalau itu tidak benar.
A e Ra sedikit kaget dengan sikap Jung Woo yang sekarang tapi kemudian Ae Ra mengucapkan terima kasih karna Jung Woo kemrin mau datang untuk menjaminnya. Jung Woo bilang kalau ia tidak apa apa, hal itu memang bisa saja terjadi.
Ae Ra lalu tanya sebenarnya apa yang ingin Jung Woo katakan, ia sedikit kaget ketika menerima pesan teks dari Jung Woo. Jung Woo bilang kaget? apa Ae Ra tidak berfikir kalau ia memanggilnya hari ini karna ada hubungannya dengan kejadian kemarin.
Jung Woo lalu mengeluarkan sebuah amplop, ia memberikan itu pada Ae Ra sebagai tunjangan, Ae Ra yang melihat hal itu kaget. Jung Woo melanjutkan kalau sebenarnya ia tau Ae Ra tidak ingin mengambil tunjangan ini, tapi ia tidak ingin sesuatu seperti malam kemarin terulang lagi, dan hal itu akan melibatkan dirinya, makanya sekarang ia memberikan tunjangan pada Ae Ra.
Ae Ra yang kesal berusaha tenang, ia lalu bilang apa Jung Woo menyuruhnya kesini hanya untuk memberikannya ini? Jung Woo mengatakan iya. sekali lagi Ae Ra mencoba menahan amarahnya, ia menahannya dengan mencoba minum.
Ae Ra yang mendengar hal itu tersenyum, dan bilang kalau JUng Woo memang harus melakukan hal itu untuk para juniornya dan pasti sekarang mereka semua sangat bangga pada Jung Woo. Jung Woo yang mendengar hal itu bukannya menyangkal dan bersikap rendah diri tapi ia dengan PD nya bilang kalau itu memang sesuatu yang tidak bisa dipungkiri, ia tidak bisa mengatakan kalau itu tidak benar.
A e Ra sedikit kaget dengan sikap Jung Woo yang sekarang tapi kemudian Ae Ra mengucapkan terima kasih karna Jung Woo kemrin mau datang untuk menjaminnya. Jung Woo bilang kalau ia tidak apa apa, hal itu memang bisa saja terjadi.
Ae Ra lalu tanya sebenarnya apa yang ingin Jung Woo katakan, ia sedikit kaget ketika menerima pesan teks dari Jung Woo. Jung Woo bilang kaget? apa Ae Ra tidak berfikir kalau ia memanggilnya hari ini karna ada hubungannya dengan kejadian kemarin.
Jung Woo lalu mengeluarkan sebuah amplop, ia memberikan itu pada Ae Ra sebagai tunjangan, Ae Ra yang melihat hal itu kaget. Jung Woo melanjutkan kalau sebenarnya ia tau Ae Ra tidak ingin mengambil tunjangan ini, tapi ia tidak ingin sesuatu seperti malam kemarin terulang lagi, dan hal itu akan melibatkan dirinya, makanya sekarang ia memberikan tunjangan pada Ae Ra.
Ae Ra yang kesal berusaha tenang, ia lalu bilang apa Jung Woo menyuruhnya kesini hanya untuk memberikannya ini? Jung Woo mengatakan iya. sekali lagi Ae Ra mencoba menahan amarahnya, ia menahannya dengan mencoba minum.
Tapi ternyata kekagetannya tdak berhenti sampai disitu, Jung Woo bahkan menyodorkannya sebuah kontrak yang berisi bahwa dikemudian hari Ae Ra tidak akan merecokinya lagi dengan meminta uang tunjangan, Jung Woo meminta Ae Ra untuk menandatangani kontrak tersebut jika Ae Raz menyetujuinya.
Gelas yang Ae Ra pegang bergetar, ia sudah begitu kuat untuk menahan amarahnya tapi akhinya Ae Ra tidak bisa menahannya lagi begitu melihat JUng Woo mengeluarkan sebuah pena dan memberikan padanya untuk menandatangani kontrak tersebut.
"Cha JunG Woo, kau sudah sangat berubah"
"Kontrak?
(Ae Ra tertawa) mengapa? mengapa tidak kau pinta aku untuk membuat
surat permohonan maaf saja? apa aku ini seperti seorang pengemis?
setelah aku menandatangani kontrak ini lalu mengambil uangmu?"
"aku tidak tau seberapa banyak uang yang kau letakkan di amplop ini, tapi tidak perduli seberapa banyak kau meletakkan uang di amplop ini, ini tidaklah cukup"
"saat aku memikirkan, bagaimana kau sudah merusak hidupku."
Ae Ra berdiri dan mengambil amplop tersebut dan merobek robeknya," bahkan satu miliarpun tidaklah cukup, apa kau tau? jadi jangan meremehkanku dengan uang ini" seru Ae Ra lalu melempar sobekan kertas itu di wajah Jung Woo dan melangkah pergi.
Tapi kemudian Ae Ra kembali lagi dan bilang "aku berterima kasih untuk kemarin, itulah mengapa aku datang. aku tidak mempunyai motive lain untuk datang kesini
"aku tidak tau seberapa banyak uang yang kau letakkan di amplop ini, tapi tidak perduli seberapa banyak kau meletakkan uang di amplop ini, ini tidaklah cukup"
"saat aku memikirkan, bagaimana kau sudah merusak hidupku."
Ae Ra berdiri dan mengambil amplop tersebut dan merobek robeknya," bahkan satu miliarpun tidaklah cukup, apa kau tau? jadi jangan meremehkanku dengan uang ini" seru Ae Ra lalu melempar sobekan kertas itu di wajah Jung Woo dan melangkah pergi.
Tapi kemudian Ae Ra kembali lagi dan bilang "aku berterima kasih untuk kemarin, itulah mengapa aku datang. aku tidak mempunyai motive lain untuk datang kesini
Kakak
Ae Ra Soo Chul yang baru saja pulang dari vietman langsung menelpon Ae
Ra begitu tau kalau sekarang JUng Woo akan menjadi seorang Chebol, Jung
Woo saat ini sudah sukses. Ae Ra yang baru saja keluar dari kantor Jung
Woo langsung berteriak marah pada kakaknya, mengapa kakaknya harus
megurusi hal ini, dan jangan coba coba untuk memanfaatkan hal ini.
Soo Chul tidak habis pikir dengan tempramen adiknya ini, ia lalu bilang pada ibunya kalau itulah sebabnya ia tidak boleh keluar dari rumah waluapun hanya satu jam, lihat saja menantu mereka bahkan sudah menjadi seorang chebol sekarang. Soo Chul lalu tanya apa ibunya sudah menelpon Jung Woo, ibu yang ada didepan anaknya itu lalu bilang untuk apa menelpon Jung Woo, itu akan membuatnya marah saja.
Ayah Ae Ra lalu datang, Soo Chul yang sudah lama tidak melihat ayahnya lalu menghampri ayahnya dan bilang kalau sekarang ayahnya sudah terlihat semakin tua, lihat saja rambutnya sudah putih semua, heh kayaknya nie laki laki berdua hanya bisa menghambur hamburkan uang., ckckcckkc.
Soo Chul tidak habis pikir dengan tempramen adiknya ini, ia lalu bilang pada ibunya kalau itulah sebabnya ia tidak boleh keluar dari rumah waluapun hanya satu jam, lihat saja menantu mereka bahkan sudah menjadi seorang chebol sekarang. Soo Chul lalu tanya apa ibunya sudah menelpon Jung Woo, ibu yang ada didepan anaknya itu lalu bilang untuk apa menelpon Jung Woo, itu akan membuatnya marah saja.
Ayah Ae Ra lalu datang, Soo Chul yang sudah lama tidak melihat ayahnya lalu menghampri ayahnya dan bilang kalau sekarang ayahnya sudah terlihat semakin tua, lihat saja rambutnya sudah putih semua, heh kayaknya nie laki laki berdua hanya bisa menghambur hamburkan uang., ckckcckkc.
Ae
Ra pulang kerumah dengan mengendap endap, setelah ngambek semalaman, Ae
Ra diam diam pergi kekamar Min Young sahabatnya tapi hal itu ia
urungkan ketika melihat Min Young yang keluar dari kamarnya sendiri, Ae
Ra langsung putar balik kekamarnya sendiri.
Min Young yang melihat hal itu kesal dengan kelakuan Ae Ra, ia lalu mencoba menguping di depan kamar Ae Ra tapi kali ini ia yang hampir ketauan oleh Ae Ra saat Ae Ra membuka pintu kamarnya. Min Young langsung mengambil langkah seribu pergi dari sana.
dengan sikap yang kekanak kanakan kedua sahabat ini saling acuh tidak menyapa. Tapi akhirnya Min Young tidak tahan, ia lalu menengur Ae Ra dari mana saja Ae Ra dan ia belum pernah melihat baju yang Ae Ra pakai hari ini sebelumnya, apa itu baju baru.
Ae Ra yang masih gengsi berbicara pada Min Young hanya menjawab singkat, iya. Min Young lalu tanya memangnya Ae Ra bertemu siapa hari ini, Ae Ra dengan lembut an santainya bilang kalau ia baru saja bertemu dengan Cha Jung Woo.
Min Young kaget, ia lalu meminta Ae Ra untuk menceritakan hal itu padanya. Ae Ra lalu bilang kalau ceritanya panjang dan mereka harus mencari tempat duduk yang nyaman. tanpa disuruh lagi Min Young langsung mempersilahkan Ae Ra duduk.
Min Young yang melihat hal itu kesal dengan kelakuan Ae Ra, ia lalu mencoba menguping di depan kamar Ae Ra tapi kali ini ia yang hampir ketauan oleh Ae Ra saat Ae Ra membuka pintu kamarnya. Min Young langsung mengambil langkah seribu pergi dari sana.
dengan sikap yang kekanak kanakan kedua sahabat ini saling acuh tidak menyapa. Tapi akhirnya Min Young tidak tahan, ia lalu menengur Ae Ra dari mana saja Ae Ra dan ia belum pernah melihat baju yang Ae Ra pakai hari ini sebelumnya, apa itu baju baru.
Ae Ra yang masih gengsi berbicara pada Min Young hanya menjawab singkat, iya. Min Young lalu tanya memangnya Ae Ra bertemu siapa hari ini, Ae Ra dengan lembut an santainya bilang kalau ia baru saja bertemu dengan Cha Jung Woo.
Min Young kaget, ia lalu meminta Ae Ra untuk menceritakan hal itu padanya. Ae Ra lalu bilang kalau ceritanya panjang dan mereka harus mencari tempat duduk yang nyaman. tanpa disuruh lagi Min Young langsung mempersilahkan Ae Ra duduk.
Dan
Min Young kaget ketika ternyata cerita yang Ae Ra ceritakan padanya
jauh melenceng dari harapannya. ia kaget begitu tau kalau Jung Woo
meminta Ae Ra untuk datang ke kantornya hanya untuk memberikan uang
tunjangan, dan ia lebih kaget lagi ketika Ae Ra tidak mengambilnya.
Ae Ra lalu bilang kalau ia tidak mungkin mengambilnya, ia juga punya harga diri. Min Young membenarkan kalau Ae Ra tidak boleh mengambil uang itu tapi wajah Min Young mengeluarkan raut yang beda dari apa yang ia katakan, ia seperti bilang mengapa Ae Ra tidak mengambil uang itu pdahal kan Ae Ra juga butuh uang saat ini.
Ae Ra lalu bilang kalau ia tidak mungkin mengambilnya, ia juga punya harga diri. Min Young membenarkan kalau Ae Ra tidak boleh mengambil uang itu tapi wajah Min Young mengeluarkan raut yang beda dari apa yang ia katakan, ia seperti bilang mengapa Ae Ra tidak mengambil uang itu pdahal kan Ae Ra juga butuh uang saat ini.
Soo
Chul kakak Ae Ra datang kekantor Jung Woo, dengan gayanya ia bilang
kalau ia baru tau kalau jung Woo sudah sukses seperti ini, ia lalu
memberikan selamat pada Jung Woo. Jung Woo tersenyum ia lalu bilang
kalau Soo Chul jarang sekali terlihat, Soo Chul lalu bilang kalau ia
berada dinegara lain melakukan bisnis makanya ia baru tau Jung Woo sudah
sukses dan baru datang sekarang.
JUng Woo lalu bilang kalau ia baru saja akan menelpon Soo Chul, Jung Woo lalu memberikan sebuah amplop pada Soo Chul, Soo Chul yang menerima hal itu kaget dan matanya langsung ijooooo tanpa berkedip.
JUng Woo lalu bilang kalau ia baru saja akan menelpon Soo Chul, Jung Woo lalu memberikan sebuah amplop pada Soo Chul, Soo Chul yang menerima hal itu kaget dan matanya langsung ijooooo tanpa berkedip.
Bersambung Part 2
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca blog saya