Manajer butik LaSaral
tempat Ae Ra bekerja menelepon wanita yang kemarin meminta Ae Ra untuk
mengikuti program acara Reality Show Dating. Ia mengatakan pada wanita itu bahwa
pegawainya (Na Ae Ra) memutuskan untuk ikut dalam program acara itu.
Manajer tak menyangka Ae Ra
akan berubah pikiran. Ia mengira kalau Ae Ra memang tak berminat melakukannya. Ae
Ra berkata kalau ia tiba-tiba berubah pikiran. Manajer memuji Ae Ra sudah
melakukan hal yang bagus.
Ae Ra memilih baju yang
pantas dikenakan olehnya. Tapi ia tak percaya diri mengikuti acara itu, ia
merasa kalau dirinya akan mendapatkan 0 vote. Min Young menabok Ae Ra dan
berkata kalau ia akan memberikan sponsor untuk Ae Ra. Tapi sebagai gantinya Ae
Ra harus jadian dengan pasangan pria di acara itu.
Ae Ra pun ikut Dating CF
itu. Ada beberapa wanita single lain yang ikut dan ada beberapa pria single yang
akan menjadi pasangan. Dari tadi Ae Ra hanya sendirian saja, tak ada pria yang
mendekatinya hahaha. Padahal wanita lain dikelilingi oleh 2 atau 3 pria hahaha.
Ae Ra disini diberi nomor urut 2.
Wanita nomor 4 yang
berusia 36 tahun dan sudah bercerai selama 3 tahun berkata kalau ayahnya terus
menerus berdebat dengnnya untuk cepat membawa pria agar mewarisi bisnisnya.
Seorang pria yang bertubuh
kekar memamerkan otot lengannya supaya wanita itu tertarik padanya. Tapi wanita
nomor 4 sama sekali tak tertarik. Hahaha. Dia malah tertarik pada pria biasa di
sebelahnya, “kau bilang kau adalah petani. Petani apa?”
Pria itu berusia 40 tahun,
sudah bercerai selama 7 tahun. Ia mengatakan kalau dirinya bertani padi dan
beberapa gingseng. Sekarang ia sedang merencanakan membangun pabrik di tanahnya.
Dia punya tanah yang luas. Wanita-wanita nomor lain yang tak sengaja mendengar
tertarik terhadap pria ini. Sementara Ae Ra sendirian saja, tak ada pria nomor
berapapun yang mencoba dekat dengannya.
Seorang Cameraman bertanya
kenapa sendirian. Ae Ra menjawab tidak apa-apa. Memangnya kenapa kalau makan sendirian.
Ia tak biasa makan dengan orang yang tidak ia kenal. Ia baik-baik saja kok.
Empat wanita ini adu
ketangkasan lari. Yang pertama mencapai garis finis dia yang akan berkesempatan
berkencan dengan pria pilihannya.
Ae Ra mengambil ancang-ancang
start jongkok. Setelah bunyi pistol, keempat wanita ini berlari sekuat tenaga.
Pria-pria single memberikan tepuk tangan semangat untuk mereka.
Ae Ra berada diposisi
paling depan, ia menceburkan diri ke kolam untuk mengambil bendera finis. Ia
berteriak kegirangan karena memenangkan pertandingan ini.
Seorang pria tersenyum dan
memberi semangat pada Ae Ra. (Cameo, In Gyo Jin, pernah main bareng Joo Sang Wook
di Queen Seondeok, n kemarin jadi cameo di episode 12 Good Doctor. Katanya dia temen baiknya Joo Sang Wook)
Selanjutnya para single
ini pun diberi kesempatan untuk menghubungi keluarga mereka. Seorang jomblowan
menelepon anaknya hahaha. Ia mengatakan pada putrinya kalau ia rindu sekali dan
berjanji akan membawa pulang ibu yang cantik. Hahaha. Ia kemudian menangis
mengatakan kalau ia juga mencintai putrinya.
Di kamar para jomblowati. Mereka
merasa kasihan pada wanita nomor 2 (Ae Ra) karena selalu makan sendirian. Ae Ra
datang dari kamar mandi dan ditanyai oleh mereka apa Ae Ra tidak apa-apa.
Mereka memberi semangat pada Ae Ra. Ae Ra mencibir kalau ia baik-baik saja kok.
Wanita nomor 4 ingin tahu
tiket kencan yang Ae Ra terima, pada pria single mana Ae Ra akan
menggunakannya. (tiket kencan karena menang pertandingan tadi) Ae Ra tampak
berpikir, ia bingung tuh.
Ada seorang jomblowan yang
berkunjung ke kamar cewek-cewek. Pria nomor 1. Para wanita ini berharap kalau
pria nomor 1 sengaja datang untuk salah satu dari mereka. Tapi pria nomor 1 ini
ingin bicara berdua dengan wanita nomor 2. Hahaha. Pria nomor 1 ternyata
seorang dokter kulit. Wanita-wanita ini heran, apa pria nomor 1 tertarik pada
Ae Ra.
Dokter itu memberikan
hadiah untuk Ae Ra, paket lotion untuk kulit. Ae Ra merasa tersanjung
menerimanya. Dokter mengatakan kalau lotion itu dibuat dari rumah sakitnya. Ae Ra
tersenyum malu dan berterima kasih. (ini kan acara reality show jadi kamera
terus ngikutin mereka hahaha)
Ae Ra dan dokter menikmati
kembang api bersama. Ae Ra berteriak dan berharap kalau hidupnya akan meledak
seperti kembang api itu.
“Itu pasti. Satu pengalaman
kegagalan, kupikir kau mungkin bisa bertemu dengan orang yang lebih baik.” Ujar
si dokter.
Keduanya saling melempar
senyum.
Dokter dimintai pendapat
tentang Ae Ra, “aku ingin membuat wanita ini tersenyum, atau menjadi
pelindungnya. Sesuatu sepanjang batasan itu, pemikiran seperti itu masuk ke
dalam pikiranku. Aku suka karena dia terlihat begitu murni.”
Giliran Ae Ra, “aku
menyukai itu. Perasaan bahagia karena ada seseorang yang perhatian padaku, aku
merasakannya setelah waktu yang lama.”
Ae Ra tiba-tiba sedih dan mengusap air
matanya, “selama kehidupan pernikahanku aku mengalami masa-masa sulit. Ketika
aku memikirkan saat-saat itu, aku berpikir kenapa aku harus bertemu dengan
orang seperti itu. Bahkan jika di kehidupanku yang akan datang, aku tak ingin
bertemu dengan suami seperti itu. Sekarang aku benar-benar ingin hidup bahagia.”
Di butik tempatnya bekerja,
Ae Ra mendapatkan ucapan selamat karena berhasil mendapatkan pasangan lewat
acara reality Show hahaha. Manajer memuji bukankah bagus Ae Ra mengikuti acara
itu. Seorang pegawai disana mengatakan kalau dokter yang menjadi pasangan Ae Ra
itu sangat keren. Dia memesan 100 dompet koleksi terbaru, wah daebak. Ae Ra
mengatakan kalau senior si dokter-lah yang ingin memberi hadiah pada pelanggan
VIP mereka dan syukurlah kalau mereka akan membeli semuanya dari toko kita.
Manajer : “saat kau
melakukan ini, bisa saja bulan depan kau keluar dari pekerjaan dan mengatakan
kau akan menikah.”
“Ah manajer…” Ae Ra
tersenyum malu.
Di perusahaan D&T Soft
Venture sedang diadakan rapat. Salah seorang Direktur, Gook Yeo Jin mengatakan
kalau konsep aplikasi messenger DonTalk pasti punya daya saing tapi sejauh ini
mengalami peningkatan pengguna. Tapi mereka tidak boleh terus-menerus memberikan
layanan gratis karena kita tidak bisa mengabaikan pendapatan yang tidak stabil.
Jadi mulai sekarang kita harus mengubah rencana untuk memberikan layanan yang
dibayar secara efektif.
Sepertinya pada Direktur
sependapat dengan usulan Yeo Jin. Tapi tidak bagi Presdir mereka Cha Jung Woo,
ia tak setuju. Ia sudah mengatakannya bahwa memberikan layanan yang baik lebih
penting daripada pendapatan. Jika semuanya disusun dengan benar seharusnya
pendapatan bisa masuk dengan lancar. Yeo Jin ingin menyela tapi Jung Woo terus
bicara. Jung Woo meminta semuanya meneruskan program itu setelah
memprioritaskan apa yang dibutuhkan. Rapat pun selesai.
Yeo Jin menyusul Jung Woo
sampai ke ruangan Jung Woo. Ia tak mengerti dengan jalan pikiran Jung Woo, “apa
kau tak takut atau kau tak berperasaan? apa kau tak tahu bagaimana tuntutan
para investor sekarang?”
Jung Woo bertanya,
inverstor apa yang Yeo Jin bicarakan. Apa maksud Yeo Jin itu Presdir Gook, ayah
Yeo Jin. Kalau begitu katakan padanya untuk menarik investasinya. Itu akan
sangat disayangkan, tapi apa yang bisa kita lakukan. Manajemen mungkin mengalami
kesulitan, imajinasi akan menjadi gratis.
Yeo Jin mengatakan kalau
ia-lah orang yang paling banyak berinvestasi dengan meyakinkan ayahnya. “Itu
karena aku mempercayai keputusan spontan Cha Jung Woo. Tapi aku mulai sedikit terluka
dengan itu.”
Jung Woo berkata mungkin
akan ada banyak lagi yang membuat Yeo Jin terluka, jadi mulai sekarang Yeo Jin
bisa menjauh. “Aku tak ingin mengecewakan orang lain lagi yang mempercayaiku.”
Yeo Jin menarik nafas
kesal, ia benar-benar tak bisa memahami jalan pikiran Jung Woo. Ia bahkan tak
bisa bertengkar dengan Jung Woo. Jung Woo berkata kalau ia juga benci
bertengkar dengan wanita. “Tak bisakah kau mempercayaiku saja?”
“Setidaknya aku mendapatkan
satu hal, kau bilang kau benci bertengkar dengan wanita, kurasa kau melihatku
sebagai seorang wanita.” Sindir Yeo Jin menahan kesal.
Di rumah Presdir Gook,
seorang pria paruh baya berlutut di depan rumahnya. Sementara beberapa orang
membawa masuk barang-barang.
Direktur Oh, tangan kanan Presdir
Gook mengatakan kalau ia menyita rumah Predir Hwang dan meletakan semua
lukisannya di ruang penyimpanan. Besok ia akan memanggil orang dari Galery
untuk menyingkirkan benda itu. “Apa yang harus kami lakukan terhadap Presdir Hwang?”
tanya Direktur Oh.
“Apa maksudmu?” bentak Presdir
Gook. “Usir dia secara baik-baik. Dengan saham yang kita terima, hentikan
mereka dan jual semuanya agar tak menimbulkan masalah di masa depan.”
Direktur Oh mengerti.
Presdir Hwang yang tadi
berlutut berusaha masuk ke rumah Presdir Gook. Tapi pengawal disana menahannya.
Ia meronta dan berteriak, “Hei brengsek, aku ini Presdir Hwang. Lepakan aku.”
Presdir Hwang terus
berteriak, “Hei Presdir Gook, karena kau menghasilkan uang dan orang-orang
memanggilmu Presdir, apa kau lupa dengan teman-temanmu, brengsek? Tak peduli
siapa kau dan aku, awalnya kita adalah gangster, Gook Gi Bong, kau brengsek!”
Tak jauh dari sana Yeo Jin
sampai di halaman rumahnya dan melihat Presdir Hwang terus-menerus berteriak.
Ia tak peduli.
Presdir Gook tersenyum
senang ketika melihat putrinya sampai di rumah. Entah ini kebiasaan atau manja
atau apa ya, ketika Yeo Jin melepas sepatu pelayan bahkan sampai bantu
ngelepasin, trus sandalnya juga dibantu pake-in.
Dengan ucapan dingin Yeo Jin
berkata bukankah ia sudah bilang jangan membiarkan orang seperti itu di rumah
ini. Direktur Oh menunduk minta maaf.
Presdir Gook bersikap
manis pada putrinya, “apa kau sudah makan malam?” Yeo Jin menjawab sudah dengan
nada dingin.
Presidr Gook bertanya apa yang
dilakukan Presdir Cha Jung Woo. “Apa itu ya? Socia…? Apa itu sih..? eh direktur
oh, apa itu?”
“Social Network.” ucap Direktur
Oh. “Dia mendapatkan peringkat terbaik.”
Presdir Gook tertawa
senang, “ya ya itu socia… socia… ah apa itu tadi…” hahaha
Yeo Jin tak peduli ucapan
ayahnya, ia segera naik ke lantai 2 menuju kamarnya.
Presdir Gook merasa aneh
kenapa semua wanita yang ia sukai tidak menyukainya. Ia berbalik memandang foto
keluarganya dimana ada foto istri, Yeo Jin dan putranya Seung Hyun.
Presdir Gook bertanya pada
Direktur Oh bagaimana dengan Seung Hyun. Direktur Oh mengatakan kalau Seung Hyun
mengurus apartemen di Inggris dan akan segara kembali ke Korea. Presdir meminta
Direktur Oh terus mengawasi Seung Hyun atau kalau tidak anak itu akan kabur
lagi.
Presdir Gook menebak Direktur
Oh pasti belum makan. Direktur Oh berkata kalau ia baru saja makan dengan orang
lain. Tapi Presdir tahu kalau Direktur Oh belum makan, Direktur Oh pun akhirnya
mengaku kalau ia belum makan. Hahaha
(Kira-kira kenapa ya mereka
menolak makan bareng Presdir Gook. Kenapa Yeo Jin bersikap dingin begitu ke
ayahnya)
Ae Ra dan Min Young berada
di swalayan. Min Young heran apa Ae Ra akan membeli wine. Ae Ra mengatakan
kalau ia akan pergi ke suatu tempat dengan dokter di akhir pekan nanti.
Min Young terkejut,
benarkah? Apa hanya kalian berdua?
Ae Ra bilang bukan begitu,
“dia bilang disana ada teman, tapi kelihatannya dia membawaku sebagai teman kencannya.”
Min Young tak menyangka, “apa
kalian siap dengan hubungan yang seperti itu?”
Ae Ra tak menjawab ia
memilih satu wine yang menurutnya bagus.
Ae Ra naik mobil mewah
terbuka si dokter. Karena mobilnya terbuka Ae Ra pun kedinginan. Dokter
bertanya apa Ae Ra kedinginan, Ae Ra berbohong menjawab tidak. Tapi si dokter benar-benar
pengertian. Ia pun menutup bagian atas mobilnya.
Ae Ra ingin tahu siapa
yang akan ada di villa nanti. Dokter berkata kalau disana akan ada sunbae dan
hoobae-nya. Ae Ra menilai itu akan bagus dan juga nyaman. “Bukankah kau bilang
kita akan pesta barbekyu?” Ia sangat menantikan itu. Ia sangat menyukai hal-hal
semacam itu.
Dokter pun mengusulkan bagaimana
kalau kita sering sering pergi. “Apa kau suka potluck?”
Ae Ra heran, apa? Pot..?
Dokter : “potluck, saat
masing-masing orang membawa makanan dan berpesta.”
Ae Ra senang, “ah
pot-luck. Aku sangat menyukainya. Kami sering melakukannya di rumah.”
Dokter heran, “di rumahmu?”
Ae Ra mengatakan kalau
ibunya selalu menjadi tuan rumah pertemuan selama 20 tahun ini. Saat ada
pertemuan, masing-masing ibu-ibu membawa sayur dan lauk. Kami mengumpulkannya
dan membuat banyak bibimbab.
Si dokter cuma nyengir
hahaha.
Dokter ingin tahu seperti
apa pria ideal Ae Ra. Ae Ra berpikir sejenak, ia kemudian berkata kalau pria
idamannya itu seseorang dengan villa di Chun Pyung. Dokter menyahut kalau
begitu Ae Ra akan menemui pria ideal itu hari ini. Ae Ra terkejut tersenyum
mengira kalau pria yang dimaksud adalah si dokter.
Di sebuah rumah seorang
wanita muda menari berlenggak-lenggok di depan seorang pria.
Mobil yang dikendarai
dokter sampai di depan sebuah villa. (ya ampun ketemu sama villa ini lagi.
Villa yang sama di drama suspicious housekeeper dimana Bok Nyeo nginep bareng
Jang Do Hyung. Trus ini juga villa yang sama dimana Jang Tae Joo membunuh anggota
kongres Kim di Empire of Gold.)
Ae Ra dan dokter masuk ke
villa itu. Ae Ra terkesan dengan villa yang besar dan luas. Ternyata keduanya
ke villa dimana seorang wanita tadi menari.
“Oppa..” seru wanita muda
itu merangkul lengan dokter. “Kenapa kau datang terlambat. Aku mati kelaparan.”
Min Young heran dengan
keakraban dokter dan wanita muda itu. Si dokter bermanja-manja dengan wanita
muda itu, “ya ampun, apa soo young-ku lapar?”
Soo Young menyapa ramah Ae
Ra, “selamat datang eonni.”
Dokter menyapa pria yang
duduk sambil minum. “Apa kabar hyung?” Pria yang dipanggil hyung itu seorang
pria paruh baya. Pria itu tersenyum menyapa Ae Ra.
Keempatnya minum bersama
tapi Ae Ra agak canggung berada ditengah-tengah mereka. Ae Ra duduk
berselebahan dengan si sunbae-nya dokter.
“Kalian berdua terlihat
serasi.” sahut Soo Young. “Eonni dan oppa (sunbae) pasangan serasi. Sungguh
pasangan serasi.” Sunbae menoleh dan tersenyum manis pada Ae Ra. Ae Ra heran
kenapa Soo Young bicara begitu.
Dokter mengatakan kalau
hyung sunbae-nya ini adalah orang yang akan memesan dompet di toko tempat Ae Ra
bekerja. Sunbae berkata kalau itu bukanlah masalah besar. Ia menoleh pada Ae Ra
dan mengedipkan matanya. Ae Ra membalikan wajahnya, ih…. Hahaha
Dokter bertanya haruskah
mereka pergi ke villa sunbae yang di Won Ju bulan depan, disana kita juga bisa
bermain golf. Sunbae menilai itu ide yang bagus. Ia mendekat pada Ae Ra spontan
Ae Ra menggeser posisi duduknya. Sunbae bertanya apa Ae Ra bisa bermain golf.
Ae Ra menjawa tidak.
Dokter memberi tahu kalau
sunbae-nya ini punya villa dibanyak tempat. “Saat kau punya waktu, kita harus
pergi bersama-sama.” Sunbae bertanya apa dokter punya waktu. Ia mendengar kalau
dokter ini sibuk.
Dokter membenarkan,
setelah mengikuti acara erality show Dating CF itu, ada peningkatan yang sangat
besar di rumah sakitnya. Bahkan perawat di rumah sakit memintanya untuk ikut
sekali lagi karena itu merupakan strategi pemasaran yang bagus. Ae Ra terkejut
tak menyangka dengan tujuan dokter mengikuti acara reality show Dating itu.
Soo Young terdengar marah
dokter akan ikut acara itu lagi, “Jika kau terus melakukan itu, aku akan marah.
Aku memaafkanmu kali ini karena kau bilang ingin mempublikasikan rumah sakitmu.”
Si dokter langsung
bersikap imut pada Soo Young. Ae Ra yang ada disana menahan kesal. Ia meneguk
wine langsung sampai habis. Sunbae terkesan apa Ae Ra menyukai wine, karena di
dalam mobil ada wine Prancis. Ae Ra permisi akan ke kamar mandi sebentar.
Di kamar mandi Ae Ra
ngomel-ngomel marah, “apa-apaan ini? jadi dia datang ke acara itu untuk
memasarkan rumah sakitnya? Benar-benar sulit dipercaya.”
Soo Young masuk ke kamar
mandi pamitan pada Ae Ra kalau ia dan dokter akan pergi sekarang. Ae Ra berkata
kalau begitu ia akan mengambil tas-nya dulu. Soo Young berkata kalau Ae Ra bisa
meninggalkan tas itu, ia dan dokter sengaja meninggalkan Ae Ra dan sunbae
berdua.
“Apa maksudnya?” Ae Ra tak
mengerti.
Si sunbae lagi berandam di
air hangat nih.
soo Young : “Meskipun oppa
(sunbae) kelihatan seperti itu, tapi dia luar biasa. Pada seseorang yang dia
ajak kencan, dia membelikan sebuah apartemen di Gangnam dan dia bahkan
membukakan bisnis untuknya.”
Soo Young berpesan asal Ae
Ra jangan menyinggung tentang pernikahan, karena istrinya sunbae sangatlah
mengerikan. Mata Ae Ra membesar terkejut.
Dokter mengeluarkan sebuah
kotak dari mobilya, itu milik Ae Ra. Soo Young tanya apa itu.
“Hei…” tiba-tiba terdengar
teriakan Ae Ra yang mendekat ke arah mereka berdua. Ae Ra menampar dokter, “Apa
kau pikir aku terlihat semudah itu?”
Dokter marah karena tiba-tiba
Ae Ra menamparnya. “Hei jujur saja,,, bukankah bagus kau mendapatkan sponsor.
Bukankah itu sebabnya kau datang sampai jauh kesini?”
Ae Ra berusaha menahan
emosinya, “apa sejak awal kau berpikir untuk melakukan ini?”
Dokter : “Lalu, apa kau
pikir aku benar-benar akan menikahimu?”
Ae Ra tak menyangka. Soo Young
mengajak dokter segera pergi dari sana, “eonni, kau seorang wanita single yang
sudah menemukan tempat berdiri sendiri dan juga kami tidak minum wine yang
murah ini.” keduanya pun segra naik mobil dan pergi.
Ae Ra benar-benar marah
dirinya dipermainkan seperti ini. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa.
Ae Ra pun berjalan pulang
di bawah guyuran hujan deras. Ia terus-menerus mengumpat, dasar pria brengsek.
Ae Ra menangis kecewa.
Ada bis yang lewat, tapi
ketika ia akan menyetop, kakinya masuk ke kubangan air dan bis pun berlalu. Ia
pun tambah kesal dan kembali berjalan seorang diri dibawah guyuran hujan.
Hujan sudah berhenti, Ae Ra
sampai di jalan besar. Tatanan rambutnya acak-acakan dan make up-nya luntur
karena hujan. Ia melihat di layar dimana pemberian penghargaan bagi pengusaha
social network terbaik sekarang, Cha Jung Woo. Ae Ra hanya bisa menunduk pasrah
melihat kesuksesan mantan suaminya.
Ae Ra melampiaskan
semuanya dengan minum soju di warung. Terdengar olehnya obrolan 3 ahjussi
tentang perceraian. Yang mereka bahas itu tentang tunjangan untuk mantan istri
setelah perceraian.
Obrolan mereka sampai ke pembahasan
Presdir D&T soft ventures yang tak lain Cha Jung Woo dan juga presdir
perusahaan lain, “Bahkan presdir perusahaan itu juga memberikan mantan istrinya
uang tunjangan perceraian secara bulanan.”
Min Young terkejut karena
ia sebagai mantan istri Presdir D&T soft ventures sama sekali tak pernah
mendapatkan tunjangan perceraian.
Ahjussi itu menilai kalau
mantan istri presdir itu sungguh wanita yang jahat, karena perusahaannya
berhasil, dia meminta saham. “Aku tak tahu kenapa dia bercerai, tapi dia rugi
besar karena istrinya. Tapi presdir itu, tidak bisa melihat mantan istrinya
kaya, jadi dia enggan memebrikan apapun.”
Ahjussi yang satunya
berkata itu sebabnya dia harus bertemu wanita yang baik.
Ae Ra tak tahan lagi
mendengarnya, “hei ahjussi… Siapa yang mengatakan itu?”
Ahjussi-ahjussi itu
bingung apa maksudnya.
Ae Ra kesal, “siapa yang
mengatakan rumor yang tidak benar itu?”
Ahjussi heran kenapa tiba-tiba
ada wanita yang mengajak bertengkar. Temannya menyarankan agar mengabaikan karena
wanita itu sedang mabuk.
Ae Ra semakin marah, ia
melabrak ketiga ahjussi itu. “hei ahjussi siapa yang mengatakannya? Siapa yang
bilang?”
Ahjussi itu emosi Ae Ra
terus-menerus mengganggunya. Ia mendorong Ae Ra hingga terjatuh. Ae Ra tak
terima dirinya di dorong seperti itu. Ahjussi yang satunya mengajak keduanya
temannya segera pergi dari sana untuk menghindari pertengkaran yang lebih
runyam.
Ae Ra benar-benar tak
terima, “hei kalian mau pergi kemana!” teriak Ae Ra. Ia mengambil sepotong
daging bertulang dan melemparkannya ke arah ahjussi itu. Plok… daging bertulang
itu menyambar wajah si ahjussi. Pingsan deh tuh ahjussi.
Ae Ra dan ketiga ahjussi
dibawa ke kantor polisi. Min Young sampai disana tergesa-gesa. Ia bertanya pada
Ae Ra apa yang terjadi, kenapa Ae Ra ada di kantor polisi. Ae Ra malas
menjelaskannya karena ceritanya panjang, yang pasti ahjussi itu mendoronganya
terlebih dulu.
Ahjussi itu tak terima, “hei
ahjumma bukannya kau duluan yang menyebabkan ini.”
Pak polisi marah karena
mereka ribut terus. Ia meminta semuanya tenang.
Polisi : “Na Ae Ra-ssi,
jika yang mereka katakan benar, maka kau yang melakukan kejahatan. Jika mereka
tak mau berunding masalah ini akan semakin rumit.”
Ae Ra terkejut, “apa
maksudnya berunding? Sudah kubilang mereka memanfaatkan identitasku tanpa ijin.”
Ahjussi itu tak mengerti, “menyalahgunakan
identitas? Memangnya apa yang kulakukan padamu?”
Ae Ra marah, “kau bilang
aku pergi ke perusahaan mantan suamiku dan mencoba mendapatkan saham darinya.”
Ahjussi : “Aku memang
mengatakannya, benar. Memangnya kenapa? Apa kau mantan istri presdir? Apa kau
mantan istrinya?”
“Benar.” Jawab Ae Ra
dengan suara keras. “Aku mantan istrinya presdir.”
Ketiga ahjussi itu
terkejut dan menilai kalau Ae Ra itu sudah gila. Min Young membela Ae Ra, “apa
maksudmu dia gila? Ahjussi bicaramu itu kasar sekali.”
Ahjussi menilai dua wanita
ini sama-sama bermasalah.
Min Young tak terima, “hei
ahjussi kalau temanku ini mantan istri presdri D&T soft ventures, apa yang
akan kau lakukan?”
Ketiga ahjussi itu tak
percaya, kalau memang benar begitu, buktikan. Panggil Presdri D&T Soft
ventures kesini.
Polisi bertanya pada Ae Ra
apa benar presdir perusahaan itu mantan suami Ae Ra. Ae Ra terdiam bimbang, ia
tak segera menjawab. Min Young menjawab tentu saja benar. Kalian semua pasti
mati karena menyalahgunakan identitas dan melakukan penyerangan.
“Bukan dia.” Tiba-tiba Ae
Ra menyangkal kalau suaminya bukan Presdir D&T soft ventures. Min Young
terkejut cemas kenapa Ae Ra begini. Ia membenarkan kalau mantan suami Ae Ra itu
benar Presdir D&T soft ventures. Tapi Ae Ra kembali bilang bukan.
Jung Woo berada di
rumahnya menerima telepon. Tapi ketika ia menjawab, dering ponsel terus
terdengar, bukan ponsel ini. Ponsel yang lain. Ponsel lamanya. Wah wah miniatur
rumahnya masih ada. Jung Woo heran membaca siapa yang meneleponnya, ia pun
menjawabnya. Min Young yang menelepon Jung Woo.
“Jung Woo-ssi, ini aku Min
Young, temannya Ae Ra.” Min Young mengatakan kalau Ae Ra akan dimasukan ke
penjara. Ia minta maaf bisakah Jung Woo datang ke kantor polisi. Karena ini
situasi penting dimana Jung Woo harus datang.
Jung Woo berkata kalau Ae Ra
tidak ada hubungan lagi dengannya. Jung Woo memutus telepon Min Young. Ia
mengembalikan ponsel itu ke tempat semula di samping miniatur rumahnya.
Karena Jung Woo menolak
datang, Min Young pun minta maaf pada ketiga ahjussi itu.
Ae Ra dimasukan ke ruang
tahanan dan bersama dengannya pula ada seorang ahjussi yang mabuk. Ahjussi itu
bertanya kenapa Ae Ra ada di kantor polisi. Ae Ra kesal dan menghindarinya.
Ae Ra terkejiut melihat
seorang pria berjas rapi yang masuk ke kantor polisi. Cha Jung Woo, dia benar
datang ke kantor polisi. Mata Ae Ra membesar terkejut, setelah sekian lama ia
kembali melihat mantan suaminya.
Min Young menyapa Jung Woo.
Ia menunjukan dimana Ae Ra berada.
Jung Woo menoleh memandang Ae Ra yang
penampilannya semrawut. Ae Ra menunduk tak berani menatap Jung Woo.
Apa yang akan Jung Woo
lakukan? Apa dia akan membantu membebaskan Ae Ra dari kantor polisi?
Bersambung ke episode 2
Source : Buku sinopsis
Source : Buku sinopsis
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca blog saya