Di episode 8
kemarin, Jung Woo mendapat kabar ayahnya kritis. Karena itu, dia
memutuskan untuk tidak jadi makan malam. Dia pergi ke rumah orang tuanya
bersama Ae Ra. Selama ini, ayah Jung Woo sering menanyakan kabar Ae Ra.
Namun sesampainya di rumah, Jung Woo dikabari bila ayahnya sudah tiada.
Semua kerabat Jung Woo berdatangan keesokan harinya. Termasuk, tim
bagian mobile shopping dan Yeo Jin. Mereka semua kaget melihat Ae Ra
sudah berada di sana. Bahkan, membantu melayani para tamu yang datang.
Nah, gara-gara itu, muncullah rumor baru. Bagaimana nih kelanjutannya? Baca aja.
Untuk mengusir kegelisahan hatinya, Ae Ra mencuci pakaiannya secara
manual. Min Young yang melihatnya heran. Tumben-tumbenan Ae Ra melakukan
hal tersebut.
Jung Woo yang masih sedih atas kematian ayahnya teringat Ae Ra yang
sempat memberikan kopi di altar almarhum. Ae Ra menjanjikan kopi enak,
yang dibuat dari dua sendok kopi, dua sendok gula, dan dua sendok krim.
Keesokan paginya, ketika Ae Ra masuk kantor, sudah menyebar gosip bila
CEO Jung Woo resmi berpacaran dengan Yeo Jin. Ae Ra tidak begitu
mempedulikan hal tersebut dan menuju ruangannya.
Sesampainya di ruangan, Ae Ra melihat Seung Hyeon sedang menuang air
galon. Ae Ra ingin membantunya. Entah kenapa tiba-tiba Seung Hyeon
melepaskan galon tersebut, dan membiarkan Ae Ra yang menuangnya
sendirian. Ae Ra bingung melihat sikap Seung Hyeon.
Belum sempat kebingungannya hilang, datanglah Song Hee dan Supervisor
Kang. Song Hee langsung ngedumel di depan Ae Ra dan langsung cus begitu
saja. Membuat Ae Ra tambah bingung. Ae Ra bertanya kepada Supervisor
Kang. Ae Ra mendapat informasi jika ini karena gosip sudah berkembang.
Bahwa, CEO Jung Woo resmi pacaran dan akan menikah dengan Yeo Jin.
Ae Ra mendapat pesan singkat dari Seung Hyeon yang memintanya ke atap.
Seung Hyeon bertanya kepada Ae Ra, apa Ae Ra menyukai CEO Jung Woo? Ae Ra menutupi perasaan hatinya dengan menjawab tidak.
Saat itu, tanpa terasa jari Ae Ra masuk ke dalam lobang pembuka kaleng
minuman dan tersangkut. Dia panik. Tapi, Seung Hyeon yang berhasil
menolongnya.
Wang Ji Eun meminta tandatangan Yeo Jin untuk bujet pengadaan workshop.
Sebelumnya, Ji Eun menanyai akankah Yeo Jin datang? Ketika Yeo Jin
mengiyakan Ji Eun terkejut.
Saat makan malam, Yeo Jin mengajak Jung Woo untuk datang dalam workshop
yang diadakan tim mobile shopping. Jung Woo menolaknya, karena dia
beranggapan Yeo Jin bisa menghandel hal tersebut.
Yeo Jin kemudian memberikan hadiah dasi, yang sudah dipilihkan oleh Ae
Ra kemarin. Jung Woo menerima hadiah dasi tersebut dan mengucapkan
terima kasih telah menemaninya kemarin di rumah sakit.
Ae Ra bekerja lembur lagi. Dia mencari makanan di luar dan ketika sedang
berjalan ke ruangannya, secara kebetulan Jung Woo berpapasan dengannya.
Ae Ra bertanya jika Jung Woo sudah kembali dari rumah. "Kamu pasti
berusaha dengan keras?" tanya Ae Ra. Jung Woo menanyakan hal yang sama
kepada Ae Ra. Jung Woo bertanya apa Ae Ra bekerja lembur lagi. Ae Ra
mengiyakan. Keduanya kemudian sama-sama bertanya apa sudah makan malam?
Ae Ra membuka makanan yang dibelinya di "rumah-kantor" Jung Woo. Jung Woo mempertanyakan makanan yang dibeli Ae Ra.
Ae Ra berkomentar jika wajahnya terlalu bulat ketika menonton rekaman
iklan kemarin. Jung Woo buru-buru menutupnya lantaran tidak pede
mengenakan kostum Superman. Apalagi, "bagian itunya terlalu ramping".
Tapi, Ae Ra memaksa untuk melihatnya. Sebagai model, dia merasa berhak
untuk melihat video iklan tersebut.
Jung Woo tertidur, dengan gayanya yang dulu - miring ke samping. Ae Ra melihatnya dan segera menyelimutinya.
Ae Ra kembali bekerja dengan pikiran yang fresh. Jung Woo yang melihatnya senang.
Keesokan harinya, setelah memberikan laporan kepada Ji Eun, Ae Ra
melihat Jung Woo naik lift. Di sana, Ae Ra melihat Jung Woo mengenakan
dasi yang dia pilihkan untuk Yeo Jin, yang akan diberikan untuk seorang
pria. Ae Ra ingat dengan jelas setiap detail kata-kata Yeo Jin. Terutama
bagian "Artinya, wanita itu ingin memiliki pria tersebut seutuhnya."
Demi mengatasi rasa bete-nya, Ae Ra pergi ke atap. Kemudian, mengoceh
sendirian. Seung Hyeon yang datang secara tiba-tiba, mengejutkan Ae Ra.
Lalu, Seung Hyeon mencoba menghibur Ae Ra, supaya bisa tersenyum
kembali.
Jung Woo melihat hal tersebut dari kejauhan. Jelas Jung Woo berpikir itu
bukanlah kedekatan yang biasa. Jung Woo ingat jika Seung Hyeon pernah
mengatakan bila dirinya sedang jatuh cinta. Namun, belum disebutkan
siapa wanita tersebut. Jung Woo menebak pasti wanita yang ditaksir Seung
Hyeon adalah Ae Ra.
Kegalauan hati membuat Jung Woo tidak sadar sedang di mana dirinya.
Bahkan, ketika sedang menuang air putih ke dalam gelas, Jung Woo tidak
sadar bila air sudah meluber kemana-mana. Beruntung Sekretaris Gil ada
di dekatnya, dan memperingatkannya.
Ae Ra dan Seung Hyeon pergi makan di restoran yang cukup mahal. Ini dilakukan untuk menghabiskan gaji pertama mereka.
Seung Hyeon bermain piano. Bagus sekali. Ae Ra mendengarkannya dengan
takjub. Sepertinya, dia tidak menyangka bocah macam Seung Hyeon bisa
memainkan piano dengan baik.
Di mobil, Jung Woo sedang menanti kedatangan Ae Ra. Tidak berapa lama
kemudian, Ae Ra datang. Tapi tidak sendiri. Dia bersama Seung Hyeon.
Raut wajah Jung Woo sedikit berubah. Wah, terbakar api cemburu rupanya
si boss.
Ponsel Seung Hyeon berdering, ketika dia hendak melukis Ae Ra. Ternyata
yang menghubungi adalah Jung Woo. Waktu berbicara, Jung Woo
tergagap-gagap. Dia kehilangan kata-kata.
Akhirnya Jung Woo hanya mengajak Seung Hyeon untuk minum kapan-kapan.
Sementara, Seung Hyeon mengatakan bila dirinya benar-benar menyukai
wanita itu kepada Jung Woo.
Dengan kacamata hitam, Jung Woo datang ke tempat workshop. Yeo Jin yang melihatnya terkejut.
Saat Jung Woo meminta pendapat tentang pengembangan produk. Seung Hyeon
meminta Ae Ra untuk tersenyum. Jung Woo melihat hal tersebut dan
setengahnya cemburu.
Mereka kemudian bermain petak umpet. Ae Ra kemudian mengejar Seung Hyeon
untuk ditangkap. Tapi, dia justru terpeleset. Seung Hyeon yang melihat
hal tersebut segera menolongnya.
Jung Woo yang duduk bersama Yeo Jin tidak jauh dari sana, menunjukkan
wajah cemas. Yeo Jin melihatnya. Jung Woo pura-pura jual mahal.
Saat itu, CEO Jung Woo diajak main. Yang jaga tetap saja Ae Ra. Jung Woo memukul Ae Ra. Ae Ra kemudian mengejar Jung Woo.
Min Young datang ke rumah makan keluarga Ae Ra untuk makan sup beras.
Kakak Ae Ra berdandan necis sekali. Kedua orang tua mereka mengintip. Na
Gap Soo paham bila putra tertuanya itu sedang kasmaran. Bak musim panas
datang ke Gunung Kilimanjaro.
Saat makan malam, Ae Ra dan Seung Hyeon saling suap-suapan daging.
Jung Woo yang sedang duduk di dekat mereka melihatnya dengan cemburu. Yeo Jin menengok ke arah yang dilihat Jung Woo.
Jin Eun meramal Seung Hyeon dan Ae Ra dengan kartu tarot.
Setelah meramal mereka berdua, Jin Eun menawarkan diri untuk meramal
Jung Woo. Jung Woo mengatakan bila dirinya tidak percaya hal-hal seperti
itu.
Di belakang, Jung Woo berkonsultasi lebih lanjut dengan Jin Eun. Ketika
itu, Yeo Jin datang dan menanyakan apa yang sedang dilakukan Jung Woo
dan Jin Eun.
Seung Hyeon meminta Ae Ra untuk ke belakang selesai mencuci piring. Ae
Ra menanyakan ada apa. Seung Hyeon menjelaskan supaya Ae Ra datang saja,
nanti juga akan tahu.
Jung Woo dan Yeo Jin berbincang-bincang di luaran. Jung Woo meminta maaf
karena gosip yang beredar terkait hubungan mereka menyebabkan Yeo Jin
tidak nyaman. Tapi, Yeo Jin justru mengatakan bahwa dirinya tidak
apa-apa jika gosip tersebut beredar. Asalkan Jung Woo memang benar-benar
mau padanya.
Saat Jung Woo dan Yeo Jin sedang berbincang, Ae Ra lewat. Jung Woo
teralihkan konsentrasinya dan segera memandangi Ae Ra. Tapi, Ae Ra tidak
berbicara sepatah kata pun dan meneruskan jalannya. Di belakangnya
disusul Seung Hyeon.
Ae Ra sedang ditelpon oleh Seung Hyeon untuk keluar. Baru mau keluar,
Jung Woo datang dan berteriak minta alkohol kepada Jin Eun. Membuat Ae
Ra kaget.
Merasa dipanggil, Ji Eun datang tergopoh-gopoh mendekati Jung Woo. Dia mengatakan akan menyiapkan makgulli dan soju.
Jung Woo tidak menginginkan hal itu. Lebih baik beli saja. Ji Eun baru
mau berangkat. Tapi, tiba-tiba Jung Woo mengatakan lebih baik dirinya
dan Ae Ra saja yang beli.
Seung Hyeon tengah mempersiapkan candle light dinner sambil menunggu kedatangan Ae Ra.
Di minimarket, Jung Woo memilih-milih bir yang diinginkannya. Ae Ra
menemaninya. Tapi, Jung Woo kemudian mengatakan bahwa dirinya tidak
menemukan bir yang dicarinya. Begitu terus sampai beberapa kali.
Ae Ra yang sedang diburu waktu kesal dan meninggalkannya. Karena itu, Jung Woo berpura-pura bahwa kakinya sakit.
Sementara itu, Seung Hyeon baru membaca pesan yang dikirimkan oleh Ae
Ra. Bahwa Ae Ra sedang ada urusan keluar mendadak. Sambil menanti
kedatangan Ae Ra, Seung Hyeon menyalakan kembang api.
Jung Woo yang masih pura-pura sakit meminta ditemani oleh Ae Ra
mengobrol. Tapi, Ae Ra memang tidak berniat untuk mengobrol. Berulang
kali dia mau pergi, tapi Jung Woo menahannya. Hingga akhirnya, Jung Woo
meminta Ae Ra untuk mengambilkan makanan kecil.
Saat Ae Ra mengambilkan makanan, Yeo Jin datang dan langsung duduk di
sebelah Jung Woo. Ae Ra melihat hal tersebut dan tidak berniat
mengganggu. Karena itu, dia lekas pergi.
Jung Woo yang tidak nyaman dengan keberadaan Yeo Jin langsung pamitan. Dia mencari Ae Ra.
Ae Ra pergi ke tempat Seung Hyeon menunggunya. Ae Ra melihat Seung Hyeon
sudah merapikan semuanya. "Apa sudah selesai?" tanya Ae Ra. Seung Hyeon
mengiyakan, karena sudah terlalu malam.
Seung Hyeon kemudian mengatakan bila dirinya ingin memberitahu Ae Ra
tentang sosok wanita yang disukainya. Wanita ini membuatnya nyaman,
membuatnya ingin melindunginya, membuatnya ingin tersenyum. Wanita itu
adalah Ae Ra.
Ae Ra mengatakan bila mereka adalah teman satu kantor. Jadi, jangan menggodanya seperti itu. Ae Ra pun hendak berlalu.
Seung Hyeon tidak membiarkan Ae Ra pergi begitu saja. Dia segera memeluk Ae Ra dari belakang.
Perasaan Jung Woo campur aduk melihat kemesraan Seung Hyeon dan Ae Ra.
Saat itulah, Ae Ra melihat Jung Woo berdiri memandangi mereka.
sumber : Pelangidrama
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca blog saya