Secara tiba-tiba, ketika semua sedang bersantai, Yeo Jin masuk ruangan. Dia mencari CEO Jung Woo. Ada masalah besar di kantor. Server DonTalk down! Hanya Jung Woo yang bisa memperbaikinya.
Semua orang berusaha mencari Jung Woo di lokasi Workshop. Hasilnya nihil. Tidak ada Jung Woo di sana. Bahkan mobilnya pun tidak ada, menandakan bahwa empunya pergi.
Ae Ra yang juga ikutan mencari memikirkan kemungkinan lain bahwa Jung Woo berada di rumah barunya. Rumah impian Jung Woo (minus) Ae Ra.
Sesegera mungkin Ae Ra pergi ke sana. Benar. Ternyata Jung Woo sedang di sana. Dia tepekur menatap maket yang dulu pernah dibuatnya bersama Ae Ra – saat masih menikah dulu.
Tidak beberapa lama kemudian, Ae Ra sampai di sana dan segera meminta Jung Woo untuk ke kantor sesegera mungkin. Ae Ra mengatakan bahwa di kantor sedang ada masalah. Jung Woo bertanya Ae Ra khawatir terhadap apa dan siapa? CEO DonTalk atau Cha Jung Woo? Ae Ra mengatakan jika dirinya khawatir terhadap CEO dan kantor, sebab sedang ada masalah besar di sana.
Jawaban itu membuat Jung Woo marah. Sikap Jung Woo membuat Ae Ra bingung. Tidak biasanya Jung Woo bersikap seperti ini.
Sikap Seung Hyeon terhadap Ae Ra berubah lagi. Dia tidak lagi ngambek seperti waktu itu. Hal ini ditunjukkan Seung Hyeon yang kembali mau membantu Ae Ra mengganti galon dispenser.
Setelah selesai, tidak berapa lama kemudian Song Heed an supervisor Kang datang. Mereka bertanya kemana Ae Ra semalam tiba-tiba menghilang? Ae Ra beralasan sakit perut dan meminta maaf.
Segelas es krim manis diletakkan di meja Ae Ra. Orang yang meletakkannya adalah Seung Hyeon, sambil meminta Ae Ra untuk menikmatinya. Ae Ra segera mengajak Seung Hyeon untuk berbicara di atap gedung.
Sebelum mereka pergi, teman-teman kerja mengucapkan terima kasih kepada Seung Hyeon karena sudah dibelikan es krim. Seung Hyeon meminta mereka untuk menikmati hasil gaji pertamanya. Song Hee dengan wajah sinis meminta Ae Ra untuk belajar hal-hal semacam ini dari Seung Hyeon.
Ae Ra dan Seung Hyeon menunggu lift. Ketika pintu lift terbuka, Jung Woo ada di dalam lift dengan bahasa tubuh yang tidak seperti biasanya. Agak ngelokro. Semua orang menunduk hormat melihatnya. Ae Ra dan Seung Hyeon juga menunduk hormat. Tapi, Ae Ra tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Di atas atap, Ae Ra meminta maaf kepada Seung Hyeon. Untuk saat ini, entah ke depannya, Ae Ra tidak bisa menerima cinta dari Seung Hyeon. Dengan gaya santai seperti biasanya, Seung Hyeon mengatakan tidak apa-apa. Dia akan menembak lagi di masa depan, sampai Ae Ra menerimanya.
Obrolan mereka dipantau oleh Jung Woo dari balik pintu turun.
Jung Woo yang sedang kesal, berdiri menghadap ke jendela. Kemudian, Sekretaris Gil datang dan berdiri menjejerinya. Sekretaris Gil terdiam, membuat Jung Woo bertanya-tanya. Pada awalnya, Sekretaris Gil tidak mau mengakuinya. Namun akhirnya, dia mengakui sedang patah hati. Jung Woo menasihati Sekretaris Gil.
Seperti seorang pemuda yang sedang dilanda rasa galau, Sekretaris Gil tidak mengindahkan ucapan Jung Woo. Sekretaris Gil berkata jika dirinya ingin keluar dari dirinya saat ini dan segera berlalu dari hadapan Jung Woo. Jung Woo berteriak mengingatkan Sekretaris Gil untuk tidak minum terlalu banyak.
Jung Woo dan Yeo Jin diwawancarai oleh media terkait kesuksesan perusahaan mereka.
Selama proses wawancara, tim mobile shopping menunggu di sana. Begitu Yeo Jin mengungkapkan bahwa Jung Woo adalah guru dari adiknya, Ji Eun menarik kesimpulan bahwa Seung Hyeon adalah adik dari Ji Eun.
Yeo Jin dan Jung Woo ditanyai soal kebenaran hubungan “istimewa” mereka. Yeo Jin mengungkapkan jika dirinya tidak yakin tentang gosip tersebut. Tapi, di dunia ini tidak ada yang tidak memiliki kemungkinan. Jung Woo hanya terdiam, sambil mencuri-curi pandang ke arah Ae Ra.
Mendengar pernyataan Yeo Jin, tim mobile shopping heboh. Supervisor Kang mengatakan jika ada dua orang, pria dan wanita, yang saling bekerjasama dengan baik tanpa perasaan apa-apa itu adalah omong kosong.
Yeo Jin menambahkan bila akan sangat sulit menyaingi Yeo Jin untuk mendapatkan CEO Jung Woo.
Jung Woo kemudian mengadakan inspeksi mendadak ke ruang mobile shopping. Melihat kedatangan bosnya, Ae Ra berusaha menyembunyikan diri di balik mejanya supaya tidak diperhatikan. Dasar memang tujuan Jung Woo adalah Ae Ra, tetap saja meja yang dituju adalah meja Ae Ra.
Jung Woo memanggil Ae Ra. Ae Ra yang bersembunyi segera bangkit. “Kesepakatan kontrak yang kamu sebutkan di Workshop,” kata Jung Woo langsung, “Aku tidak bila itu buruk. Karena itu, aku ingin kamu membuatkan dokumen perencanaannya, sebelum kamu pulang kerja hari ini.”
Sambil mendengus kesal, Ae Ra mengerjakan dokumen perencanaan yang diminta bos gantengnya itu hingga larut malam. Jung Woo memantaunya dari pintu keluar. Lalu, menelponnya. Intinya, si bos ganteng meminta Ae Ra untuk merampungkan semuanya sebelum laporan selesai.
Jung Woo tergeragap dan melihat jam yang menunjukkan pukul 11.30 malam. Dia segera mengambil telpon dan menghubungi Ae Ra. Tapi tidak ada jawaban. Jung Woo segera ke ruangan Ae Ra. Dan ternyata Ae Ra sudah tidak ada di sana.
Tidak berhenti sampai di situ, Jung Woo mencari lagi Ae Ra. Begitu melihat Ae Ra di lorong keluar, Jung Woo berteriak memanggil Ae Ra. Ae Ra kaget dan ingin pergi. Jung Woo menangkapnya dan meminta Ae Ra untuk menyelesaikan pekerjaan di rumah-kantornya.
Ae Ra mengikuti langkah Jung Woo dengan kesal.
Sementara itu, Seung Hyeon yang sudah siap dengan bunga dan makan malamnya, dihubungi oleh Ae Ra via pesan singkat. Pesan tersebut berisi jika Ae Ra tidak bisa menemui Seung Hyeon malam ini.
Yeo Jin datang ke ruang mobile shopping tanpa pemberitahuan. Ji Eun segera menyambutnya dan berbicara soal pekerjaan untuk mencari muka. Di saat seperti itu, Ae Ra lewat di antara mereka.
Yeo Jin menghentikan Ae Ra untuk mengucapkan terima kasih atas pilihannya kemarin. Ji Eun bertanya ada apa. Yeo Jin menjelaskan jika kemarin Ae Ra membantunya memilihkan hadiah untuk pria yang disukainya. Ternyata pilihan Ae Ra tepat adanya, sebab pria tersebut sangat menyukai.
Ji Eun segera bertanya, “Apakah gosip itu benar?” Sambil tersipu penuh kemenangan, seolah ingin “menonjok” Ae Ra, Yeo Jin bertanya balik tentang gosip apa yang dimaksud oleh Ji Eun.
Saat itu, Supervisor Kang datang dan berteriak-teriak tentang gosip besar yang baru didapatnya soal CEO dan Yeo Jin. Yeo Jin menengok membuat Supervisor Kang kaget.
Yeo Jin kembali menanyakan gossip apa yang dimaksud? Apa gosip bahwa dirinya berpacaran dengan CEO? Sepertinya, Yeo Jin sengaja memanas-manasi Ae Ra.
Namun, Ae Ra diam saja dan tidak berkata apa-apa.
Di kamar kecil, Ae Ra membatin apa Yeo Jin sudah tahu hubungan masa lalunya dengan Jung Woo? Dia ingin mengirimkan pesan singkat kepada Jung Woo. Namun, diurungkannya. Nanti Jung Woo merasa bahwa Ae Ra masih mengejar-ngejarnya, padahal tidak.
Setelah minum obat, Jung Woo mendapat pesan kosong dari Ae Ra. Jung Woo penasaran apa maksud dari pesan kosong tersebut?
Jung Woo meminta Ae Ra ngobrol di atas atap. Ae Ra menjelaskan jika pesan kosong itu adalah kesalahan kirim. Belum selesai ngobrol, ponsel Jung Woo low-batt. Terpaksa, Jung Woo mengajak Ae Ra ke rumah-kantornya untuk membahasnya lebih lanjut.
Di waktu mereka sedang mengobrol, tiba-tiba terdengar bunyi bel dan kamera CCTV memperlihatkan jika ibu Jung Woo datang bersama kakak Jung Woo.
Jung Woo segera meminta Ae Ra untuk bersembunyi di kamarnya.
Ibu Jung Woo datang untuk meminta Jung Woo memecat Ae Ra secepat mungkin. Jung Woo bilang jika Ae Ra akan keluar setelah masa magangnya selama tiga bulan selesai. Namun, mereka maunya sekarang.
Jung Woo meminta ibunya pulang. Bukannya pulang mereka justru berniat mendatangi keluarga Ae Ra.
Setelah ibunya pergi, Jung Woo masuk ke kamar untuk bertanya apa Ae Ra mendengar ucapan ibunya? Ae Ra menutupi jika dirinya tidak mendengar dengan jelas perkataan ibu Jung Woo.
Padahal, aslinya Ae Ra mendengar dengan jelas. Karena itu, dia menangis di kamar kecil. Sendirian.
Seung Hyeon mengajak Ae Ra ke bengkel lukisnya yang baru. Saat makan malam, Ae Ra dihubungi oleh ibunya jika ibu Jung Woo baru saja ke rumahnya.
Kedatangan ibu Jung Woo ke tempat keluarga Ae Ra adalah meminta supaya Ae Ra tidak lagi mengganggu putranya.
Ae Ra yang kesal kemudian mengajak Jung Woo mengobrol di atap. Dia menjelaskan jika dirinya bekerja di perusahaan Jung Woo bukan karena mau balikan sama Jung Woo. Tapi, karena dia menyukai pekerjaan tersebut. Dia juga menjelaskan jika ucapan ibu Jung Woo masih bisa ditahannya. Namun, bila ibu Jung Woo datang dan menghina keluarganya, Ae Ra tidak terima.
Waktu pulang, Seung Hyeon menunggu Ae Ra. Ae Ra bertanya apa bungkusan yang dibawa Seung Hyeon untuk dirinya? Seung Hyeon menjelaskan jika bungkusan yang dibawanya bukan untuk Ae Ra.
Melainkan untuk Min Young.
Ketika Seung Hyeon membantu Min Young, terjadi insiden kecil. Di mana tangan Seung Hyeon terkena panas. Ae Ra yang merawatnya meminta Seung Hyeon untuk tidak lagi membantu. Lebih baik istirahat saja.
Saat itulah, Seung Hyeon menemukan fakta bahwa Ae Ra dan Jung Woo pernah menikah. Foto-foto di dalam album lama milik Ae Ra yang berbicara.
Keesokan harinya, Seung Hyeon yang sedang melukis di bengkelnya didatangi oleh kakakanya, Yeo Jin. Yeo Jin meminta Seung Hyeon untuk membantunya.
Jung Woo datang ke rumah keluarga Ae Ra untuk meminta maaf. Namun, permintaan maaf tersebut ditolak oleh ibu Ae Ra yang merasa sakit hati atas ucapan ibu Jung Woo. Ibu Ae Ra juga menjelaskan jika setelah bercerai putrinya hidup dengan penuh kesulitan. Bahkan, Ae Ra bekerja keras membanting tulang demi membayar hutang-hutang yang telah diciptakan oleh Jung Woo selama 4 tahun mendirikan perusahaan.
Jung Woo masgul mendengar penjelasan tersebut. Ketika itu, Ae Ra datang.
Ae Ra mengantarkan Jung Woo ke depan. Sebelum pergi, Ae Ra mengatakan bila dirinya sudah mencari pekerjaan lain. Setelah proyek yang dikerjakannya selesai, Ae Ra akan mengundurkan diri.
Jung Woo keluar dari rumah keluarga Ae Ra dengan langkah masgul. Dia sedih ditolak dua kali. Saat mau masuk ke mobil, Seung Hyeon datang sambil membawa lukisan. Jung Woo yang tahu maksud kedatangan Seung Hyeon, meminta bocah tersebut untuk tidak mendekati Ae Ra.
Sumber: Kisahromance
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca blog saya