Yeo Jin yang mendengar percakapan Jung Woo dan Ae Ra di atas atap, akhirnya harus mengetahui jika keduanya bercerai. Dia lalu menghubung-hubungkan peristiwa demi peristiwa yang terjadi antara Jung Woo dan Ae Ra yang sepertinya serba kebetulan.
Sekretaris Gil membuka semua bekal makanan yang diberikan ibu Ae Ra. Dia makan dengan lahap dan mengiming-imingi Jung Woo untuk makan. Jung Woo belagak tidak berselera makan. Pada akhirnya, melihat Sekretaris Gil makan Jung Woo harus menjilat ludahnya sendiri. Dimakannya juga makanan dari ibu Ae Ra. Bahkan, Jung Woo memuji kelezatan makanan buatan ibu Ae Ra.
Tangisan Ae Ra membuat Min Young terbangun. Min Young bertanya mengapa Ae Ra menangis? Apa karena acara televisi? Ae Ra menjelaskan jika dia bukan menangis karena acara televisi. Tapi, karena Jung Woo. Min Young tertarik untuk membahas lebih lanjut soal itu. Sayangnya, Ae Ra tidak tertarik dan lebih memilih untuk tidur.
Keesokan paginya, Ae Ra diomeli Ji Eun karena kebodohannya. Makanya, Ji Eun menugasi Song Hee untuk mengajarkan ilmu-ilmunya di perusahaan kepada Ae Ra.
Ae Ra sedih karena kebodohannya. Namun, Manajer Kang memberinya semangat untuk terus. Seung Hyeon juga menghibur Ae Ra dengan memberikan jeruk yang sudah dibuatnya jadi orang-orangan. Ae Ra senang dengan jeruk tersebut, tapi jeruk yang dianggap Seung Hyeon sebagai jeruk hiasan dimakan begitu saja oleh Ae Ra. Seung Hyeon tidak kesal dan justru senang. Mereka berdua bercanda-canda. Dari dalam lift kaca, Jung Woo melihat keakraban mereka berdua.
Waktu makan Ji Eun ngobrol soal ide produk. Dia menanyakan ide kepada Manajer Kang dan Song Hee. Kemudian, Seung Hyeon bertanya bagaimana dengan ide Ae Ra sendiri? Ae Ra kemudian menceritakan idenya, yang berhasil dari pengalaman pribadinya.
===flashback start===
Dulu, ketika seluruh anggota keluarga Ae Ra sedang pergi, Ae Ra pernah mengirimkan pesan singkat ke Jung Woo untuk datang ke rumahnya. Memang benar, Jung Woo datang ke rumahnya dan bersenang-senang dengan Ae Ra. Tapi, ternyata pesan singkat yang dikirim Ae Ra salah kirim ke ibunya.
===flashback end===
Ae Ra bilang andai saja pesan singkat yang sudah terkirim itu bisa dibatalkan. Tentu lain kejadiannya. Song Hee mencibir ide Ae Ra. Namun, Seung Hyeon membela Ae Ra.
Jung Woo dan Yeo Jin membahas konsep produk berdua. Lalu, Yeo Jin mengingatkan jika Jung Woo punya rapat di dua tempat. Jung Woo bingung harus memilih yang mana. Yeo Jin menawarkan diri untuk datang ke tempat orang yang hendak berinvestasi di perusahaan. Jung Woo setuju dengan hal tersebut.
Yeo Jin pun pergi ke tempat di mana orang yang mau berinvestasi. Mereka kemudian makan-minum terlebih dulu. Ketika sampai pada pembicaraan bisnis, Yeo Jin segera berbicara. Jawaban sang pria sungguh di luar dugaan Yeo Jin. Sebab, pria tersebut tidak datang untuk berinvestasi di perusahaan Jung Woo. Melainkan, tertarik dengan Yeo Jin.
Pria itu mengatakan dia mau menikahi Yeo Jin. Sementara Yeo Jin, yang kaget dengan ucapan pria tersebut, mengatakan bahwa dia sudah punya orang lain yang akan menikahinya alias pacar.
Saat seperti itu, Jung Woo datang. Dan, Yeo Jin segera mengatakan bahwa Jung Woo-lah pria yang menikah dengannya. Pria tersebut merasa harga dirinya terinjak-injak segera mengoceh tentang hal-hal buruk Yeo Jin dan berlalu. Baru beberapa langkah, Jung Woo menoelnya kemudian menghajar pria tersebut sampai terjengkang. Pria itu mau maju lagi. Tapi, sekretaris Yeo Jin yang perempuan dengan sigap menahan pria tersebut.
Rupanya, orang yang mengirim pria yang menemui Yeo Jin untuk blind date adalah ayahnya sendiri. Kepada asistennya, ayah Yeo Jin mengatakan untuk menghubungi pria tersebut (mungkin untuk mengetahui perkembangannya).
Di saat bersamaan, datang seorang Ahjumma dan memberikan surat dari istrinya. Saat membaca surat tersebut ayah Yeo Jin marah. Dia kemudian menghancurkan lukisan-lukisan di ruang lukisan yang dibuat oleh istrinya. Setelah itu dia merobek surat yang dikirimkan kepadanya. Asisten ayah Yeo Jin kemudian menyatukan robekan surat tersebut. Ternyata itu surat cerai.
Ae Ra dan Seung Hyeon ngobrol di kafe. Muka Ae Ra terlihat ditekuk-tekuk. Seung Hyeon bertanya apa yang sudah terjadi? Apa karena dia, Manajer Kang, Song Hee, atau Jin Eun? Ae Ra menjawab bukan. Karena CEO? Tebak Seung Hyeon. Ae Ra mengiyakan. Seung Hyeon menghela napas, dia mengatakan bahwa tidak mungkin untuk mendebak CEO dari kantor. Ae Ra mengatakan itulah sebabnya dia sedih, karena tidak lama lagi dia ingin keluar.
Seung Hyeon mendapat kantor dan mendadak mau pergi. Dia menyuruh Ae Ra pergi duluan ke kantor. Tapi Ae Ra justru ikut Seung Hyeon ke rumahnya.
Seung Hyeon ke ruangan lukisan yang diberantakkan oleh ayahnya. Mereka berdua merapikannya. Kejadian romantis di sini adalah saat Ae Ra memegang kaki Seung Hyeon yang sedang membetulkan lampu.
Chul Hyung meminta tempat makanan yang diberikan Ae Ra kepada Jung Woo. Jung Woo mengatakan jika dia akan mengembalikan tempat makan tersebut lewat sekretarisnya. Chul Hyung mengatakan tidak perlu, cukup kembalikan kepada Ae Ra saja. Mau tak mau Jung Woo menghubungi Ae Ra untuk mengembalikan tempat makan tersebut.
Jung Woo celingak-celinguk mencari sosok Ae Ra di atas atap. Karena Ae Ra belum datang, Jung Woo menunggu sambil duduk di atas atap. Tidak lama kemudian, Ae Ra datang. Jung Woo yang tahu Ae Ra berdiri di belakangnya langsung ngoceh supaya ibu Ae Ra tidak perlu memberinya seperti ini lagi. Selain itu, Jung Woo juga tidak mau kakak Ae Ra, yaitu Chul Song, memanggilnya dengan sebutan kakak ipar lagi.
Jung Woo meminta konfirmasi Ae Ra. Sayangnya, pas Jung Woo menoleh Ae Ra sudah pergi. Jung Woo mencari-cari Ae Ra. Ternyata dari tadi dia ngomong seorang diri.
Yeo Jin yang melihat Ae Ra berjalan sendiri dari dalam lift kaca, mengajaknya pulang bareng. Selama perjalanan pulang, Yeo Jin mencoba mengorek informasi secara tidak langsung. Hasilnya, secara tidak sengaja Ae Ra mengungkapkan bahwa dirinya pernah menikah, dan sudah bercerai. Yeo Jin kemudian bertanya-tanya apa Ae Ra sudah punya pacar lagi. Ae Ra bilang belum. Kemudian, Ae Ra curhat bahwa dirinya ditolak sana-sini. Ae Ra ingat jika dirinya sudah keceplosan bicara lagi.
Seung Hyeon mendatangi tempat Jung Woo sambil membawa bir. Dia ingin ngobrol ngalor ngidul sama Jung Woo, termasuk curhat soal wanita yang sedang disukainya. Jung Woo meminta Seung Hyeon untuk menggambarkan bagaimana sosok wanita tersebut. Seung Hyeon mengungkapkan jika wanita itu sangat fantastis di matanya. Jung Woo meminta kapan-kapan diperkenalkan dengan wanita tersebut. Andai kamu tahu Jung Woo siapa wanita itu…
Keesokan paginya, Song Hee diumumkan sebagai orang yang memenangkan kontes ide produk. Ji Eun sendiri yang menyerahkan piagam kemenangan tersebut. Namun, ketika dibacakan dengan ide macam apa Song Hee memenangkan kontes ide produk. Ternyata itu ide yang kemarin diceritakan oleh Song Hee. Ide yang dicibir Song Hee dicuri mentah-mentah.
Sebubar pemberitahuan tersebut, Song Hee meminta bicara dengan Ae Ra di luar ruangan. Song Hee mengatakan bahwa seharusnya Ae Ra bersyukur bahwa ide yang dilontarkannya berhasil dia sempurnakan. Sudah selayaknya seorang junior mendukung seniornya dari belakang (ada yang setuju pernyataan ini?), kata Song Hee.
Ae Ra tidak terima idenya dicuri meminta Song Hee meminta maaf. Namun, Song Hee tidak ingin melakukan itu. Karena, cerita Ae Ra sangat banyak bertebaran di internet. Ae Ra mengalah dan hendak berlalu. Tapi, Song Hee meminta Ae Ra meminta maaf. Karena, telah bersikap kurang ajar terhadap seniornya dan menuduhnya pencuri. Ae Ra tidak mau. Terjadilah kontak fisik, sampai akhirnya Ae Ra berhasil menjatuhkan Song Hee hingga mengenai pot bunga.
Tepat di saat seperti itu, Jung Woo lewat. Ae Ra buru-buru membangunkan Song Hee. Tapi, Song Hee mengadu jika Ae Ra bersikap tidak baik padanya. Jung Woo meminta Ae Ra untuk ikut dengannya.
Di dalam ruang rapat, Jung Woo memarahi Ae Ra atas kejadian tadi. Ae Ra menjelaskan bahwa dia melakukan itu karena ada alasannya. Namun, Jung Woo tidak mau mendengarkannya. Yang jelas, dari apa yang terlihat Ae Ra sudah bertengkar dan membuat pegawai lainnya tidak nyaman.
Song Hee ingin mentraktir teman-teman sekerjanya makan malam. Ji Eun kemudian memberi Ae Ra tugas untuk menyelesaikan laporan sebelum rapat besok pagi.
Sementara, teman-teman Ae Ra makan malam ditraktir oleh Song Hee. Ae Ra mengerjakan laporan sendirian. Dia lapar dan hendak memesan makanan. Tapi, waktu menelpon ternyata sudah tutup. Ae Ra pun terpaksa membeli makanan di luar sendirian.
Sewaktu mau ke meja kerjanya lagi, Ae Ra bertemu dengan Jung Woo di lift. Jung Woo bertanya apa yang sedang Ae Ra lakukan di kantor malam-malam. Ae Ra dengan ketus mengatakan bahwa dia bekerja lembur. Seperti biasa Ae Ra “menyerang” Jung Woo dengan kata-kata. Jung Woo tidak bergeming dengan “serangan’ tersebut. Dia justru meledek Ae Ra.
Di ruangannya, Ae Ra mengoceh-ngoceh sendirian sambil menyeduh mie instan. Saat itu, Seung Hyeon datang. Ae Ra heran apa yang dilakukan Seung Hyeon. Soalnya, Seung Hyeon tadi ikutan ditraktir makan malam. Seung Hyeon berdalih jika dia ingin membantu Ae Ra mengerjakan laporan. Ae Ra senang ada yang membantunya. Lalu, mereka makan bersama. Ae Ra ngedumel bahwa Seung Hyeon masih belum kenyang juga, padahal sudah makan malam enak. Kejadian itu dilihat oleh Jung Woo.
Keesokan pagi, di dalam rapat diumumkan tentang ide produk yang akan diluncurkan oleh perusahaan Jung Woo. Lalu, sampai pada pembahasan bahwa produk ini haruslah dipromosikan. Demi menghemat anggaran, maka orang yang dijadikan model iklan adalah Jung Woo, yang akan bersanding dengan Song Hee selaku pemenang kontes.
Awalnya, Jung Woo menolak ide tersebut. Tapi, Yeo Jin memutuskan hal tersebut akan dilakukan demi menghemat anggaran. Lagipula, pegawainya meyakinkan jika Jung Woo bisa. Pegawai itu juga akan membantu Jung Woo. Yeo Jin tertawa mendengarnya.
Dalam ide tersebut, Jung Woo harus memilih jadi tokoh apa: Shrek, Hulk, atau Superman. Jung Woo memilih untuk jadi Superman.
Ketika Jung Woo sedang didandani, Sekretaris Gil tertawa-tawa. Sangat lucu melihat Jung Woo dalam baju Superman.
Tidak lama kemudian, Song Hee datang dengan wajah ditutupi. Orang-orang menyuruh Song Hee untuk segera berdandan. Tapi, begitu tutup wajah Song Hee dibuka ternyata wajah Song Hee dipenuhi oleh jerawat. Song Hee bertanya apa hal ini bisa diakali. Ternyata harus diganti. Tebak siapa penggantinya?
[Backsound Superman…]
Jung Woo menoleh dan kaget. Ternyata yang menggantikan Song Hee adalah Ae Ra. “Untuk apa kamu kemari?” tanya Jung Woo meminta kepastian.
“Aku ini pengganti?” jawab Ae Ra, tatapannya terlihat sombong.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah membaca blog saya